Give me 100 vote, Guys... Thankyouu!!
My husband's Teacher
Kanza dibawa pulang oleh Reza, dengan perasaan malu yang melekat dihatinya. Kanza membisu, tidak banyak bicara. Bagaimana tidak malu, dirinya terciduk kabur dari Reza, dan sekarang Reza menyeret dirinya agar pulang bersama. Tidak tahu diri, sudah kabur malah balik lagi.
Sampai pada akhirnya ia menyadari bahwa Reza tidak membawanya ke rumah yang mereka tempati, sungguh Kanza menjadi khawatir dan, takut?
"Lo mau bawa gue Kemana?" tanya Kanza gusar, sebab Reza melajukan mobilnya ke arah yang berlawanan.
"Saya lapar, Kita makan terlebih dahulu."
Setelah mendengar hal itu, Kanza sedikit lega, setidaknya pria ini tidak berniat macam-macam.
Mobil yang ditumpangi berhenti di salah satu restoran cepat saji, Reza membuka seatbelt nya, kemudian turun dan mengitari mobil, membuka pintu mobil Kanza, dan mempersilahkan kanza turun.
Demi apa? Kenapa perlakuannya manis sekali akhir-akhir ini?
Tanpa meminta persetujuan Kanza, Reza meraih dan menggenggam tangan Kanza, membuat kanza tidak bereaksi, seperti menolak atau membalasnya. Kanza terlalu terkejut.
Langkah keduanya berhenti disalah satu meja, Reza melerai genggamannya, kemudian ia menarik kursi yang akan ia duduki, sama hal nya dengan Kanza.
Reza melambaikan tangannya pada seorang waiter, hingga ia mendekat ke arah meja yang Reza dan Kanza duduki.
"Selamat sore, Mas, Mbak.. Ada yang bisa saya bantu?"
"Saya pesan Spaghetti bolognese satu, Aussie Yuu beef nya dua, kentang goreng nya satu," ucapan Reza terhenti sesaat, "Dan, Minumannya Milk Shake Strawberry, dan Orange juice . Mohon jangan lama ya, kami berdua sudah lapar."
Tanpa meminta pendapat dari Kanza pun, Reza sudah tahu apa yang diinginkan Kanza. Dia itu gadis yang sangat menyukai Milk Shake, apalagi berbau stroberi. Berbanding terbalik dengan nya, yang sangat anti pada buah masam itu.
Sambil menunggu waiter datang membawa pesanannya, Kanza mencoba membuyarkan keheningan antara keduanya.
"Kenapa lo jemput gue sih?"
"Saya 'kan suami Mu"
Kanza berdecak sebal, ucapan Reza tidak salah, tapi apakah hanya itu yang ada diotak Reza? Apakah ia tidak bisa berkata manis lagi, seperti yang ia tulis di kertas waktu kemarin?
"Lo-"
"Pesanan datang, Tuan.." ucapan Kanza terpotong, tatkala seorang waiter dengan nampan berisikan makanan yang Reza pesan, datang menghampirinya.
"Terimakasih." balas Reza sopan.
Sejurus kemudian, waiter itu pergi meninggalkan Kanza yang kesal. "Sudah, makan lah. Saya juga tidak banyak waktu." Titah Reza, membuat Kanza semakin kesal. Apa dia tidak mengerti, jika Kanza ingin menanyakan sesuatu? Ah, Reza memang menyebalkan!
Kanza mendengus sebal, sudahlah ia berjanji tidak akan memulai perbincangan lagi, apa apaan, respon dari Reza saja sangat menyebalkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
MHT (Completed)
Ficção Adolescente[18+] Perjodohan itu gak segampang yang kalian pikir, Kalo aja gak bisa memadu padankan pikiran dengan keadaan. Tak ayal jika hubungan itu bisa saja gagal. Perjodohan itu gak seindah yang kalian baca di cerita lain, Banyak yang dengan mudah menerima...