Air mata Sohyun kembali mengalir dengan deras, ia bahkan semakin mengeratkan rengkuhannya pada saudari yang lahir di tanggal, bulan, dan tahun yang sama dengannya itu. Bahkan banyak yang mengira mereka kembar, padahal sudah jelas bahwa Kim Sohyun adalah saudara kembar dari Kim Shinhye. Namun memang dua bocah kembar itu lahir bersamaan dengan lahirnya Kim Y/n. Terlihat seperti keluarga Kim memiliki tiga anak kembar.
"Shy, berjanjilah padaku, kau tidak akan menyakiti dirimu lagi," lirih Y/n. Sohyun mengangguk dan melepas perlahan pelukkannya. Kini mata indah kedua putri keluarga Kim itu bertemu, sama-sama sembab.
"Dan aku akan memukulmu jika kau melanggar janjimu! Jika kau ingin mati, tidak perlu menyiksa diri dan membuatku ikut tersiksa. Lompat saja dari lantai 10 apartemen." Saran Y/n dengan nada kesal.
"Aigoo, kau ingin aku langsung mati?" Sohyun memukul lengan Y/n yang membuat mereka berdua tertawa.
"Setidaknya aku hanya akan merasakan sakit saat kau jatuh, dan setelahnya aku bebas." Ucap Y/n tanpa dosa, membuat Sohyun menatapnya tajam.
"Andai kau bukan saudariku, sudah kuhabisi sejak 11 tahun yang lalu. Dan aku bisa melakukannya sekarang!" Geram Sohyun, Y/n semakin tergelak melihat wajah kesal Sohyun. Dia merindukan saat seperti ini yang hilang selama 11 tahun.
"Sudah-sudah. Aku lapar, nanti saja disambung debatnya. Ayo makan, tidak elite jika nanti lapar ditengah pertandingan. Apa kata dunia?" Y/n beranjak dari duduknya, berjalan menuju ranjang Sohyun dan mengambil nampan makanan disana.
"Aish! Aku juga mulai lapar, tapi ini harus dilanjutkan nanti. Aku sudah rindu menyiksamu setelah 11 tahun." Sohyun mengikuti Y/n dan duduk di sampingnya.
Y/n yang mendengar penuturan Sohyun hanya terkekeh dan mengangguk, lalu mulai memakan makanan yang dibawanya tadi. Mereka makan dalam satu nampan, hal yang dulu menjadi kebiasaan mereka.
Saat seperti ini adalah saat yang sangat mereka rindukan. Ketika Sohyun dan Y/n dijadikan satu, bukanlah sebuah sweet moment yang muncul, tapi percekcokan penuh ancaman dan kekonyolan yang ada. Inilah yang istimewa dari dua putri keluarga Kim.
Flashback.
Semua murid Kim Elementary School terlihat berhampur keluar dari halaman sekolah, pelajaran hari ini telah berakhir ditandai dengan bunyi bel pulang. Semua kembali ke rumah dengan riang.
Tiga bocah perempuan yang baru keluar dari pagar, terlihat celingukan mencari sesuatu, atau mungkin seseorang. Tiga bocah dengan model kuncir rambut yang sama, warna pita, sepatu, tas, aksesoris, semua sama. Mereka terlihat lucu seperti barbie.
"Bagaimana kita akan pulang?" Tanya salah satu dari mereka yang pipinya paling cubby, Kim Y/n.
"Aku tidak tahu. Jungkook Oppa bilang harus ikut latihan vocal untuk lomba, Tae Oppa dan Jimin Oppa ada les tambahan sebelum Ujian Kelulusan." Jawab yang paling pendek diantara mereka bertiga, Kim Shinhye.
"Bukankah nanti Jin Oppa akan pulang lewat jalan di seberang taman itu? Kita tunggu saja disana. Nanti kita pulang bersama Jin Oppa." usul bocah lainnya, Kim Sohyun.
"Tapi, Jin Oppa akan pulang sore. Kenapa tidak Hoseok Oppa? Namjoon Oppa? Atau Yoongi Oppa saja?" Tanya Y/n.
"Sekolah mereka kan tidak searah dengan sekolah kita, hanya sekolah Jin Oppa yang satu arah. Sudah, kita tunggu disana saja."
Sohyun berjalan dulu menuju taman, diikuti dua saudarinya. Mereka memilih menunggu di taman, seraya main dan membeli es krim.
Dan saking serunya bermain, mereka tidak sadar kalau hari sudah semakin sore. Y/n yang menyadarinya terlebih dahulu, karena hanya Y/n yang memakai jam tangan.
"Ayo kita pergi ke sana, sebentar lagi Jin Oppa akan pulang." Ajak Y/n pada dua saudarinya yang asyik dengan ayunan.
Dua saudarinya menoleh, tersenyum, lalu mengangguk. Mereka turun dari ayunan dan menghampiri Y/n.
"Ayo!"
Tiga bocah itu berjalan menuju pinggir taman, dipinggir jalan yang sering dilewati kakak tertua mereka saat berangkat dan pulang sekolah.
Tapi saat mereka sampai, gerimis turun. Membuat mereka spontan mendongak, menatap langit yang mulai mendung hingga menurunkan air.
"Bagaimana? Mau hujan?" Tanya Shinhye.
Sohyun terlihat mencari sesuatu, sampai mata coklatnya menemukan sebuah tempat untuk berteduh. Halte di seberang sana.
"Disana." Sohyun menunjuk halte itu.
Sohyun yang merasa jalanan sepi, langsung berlari menuju halte. Sementara Y/n malah duduk untuk membenarkan tali sepatunya. Shinhye hanya berdiri bingung, menyusul Sohyun atau menunggu Y/n.
"Shinhye-ya, kemarilah!" Teriak Sohyun dari seberang jalan.
Shinhye mengangguk, menepuk punggung Y/n sebelum berlari menyebrang jalan untuk menghampiri Sohyun di halte.
"Shinhye awas!"
Chiittt!! Braakkk!
"Shinhye-yaaa!"
Dan pada kejadian itu, ada lima pasang mata menyaksikannya. Di perjalanan, tidak jauh dari tempat kejadian. Kim Seokjin dan motornya melaju dengan lambat, dan berhenti ketika melihat tubuh seorang anak kecil yang terpental setelah sebuah mobil menabraknya.
Di seberang lain, di tengah taman. Empat remaja laki-laki berseragam Junior High School berdiri memaku setelah sebuah suara keras terdengar.
"Kim Shinhye!"
.
.
.
Tbc~MunLovea
Jum'at, 09 November 2018
KAMU SEDANG MEMBACA
The Truth Untold (BTS Little Sister) - [SELESAI]✔
Фанфик[IMAGINE PROJECT] BOOK 1 KIM UNIVERSE Kisah ini hanyalah tentang perjuangan seorang gadis yang berusaha mengungkap semua kebenaran pada keluarganya.. Terlalu lama meninggalkan kota kelahirannya, membuatnya harus menerima fakta bahwa terlalu banyak k...