17.

4.3K 424 3
                                    

Y/n menghela napas, ia lupa kalau harus membelikan obat untuk Kakeknya, untung saja masih ada orang baik seperti Kim Minhyun yang mau mengingatkannya. Kalau tidak, jangan harap Y/n bisa berbelanja dengan mudah setelah kejadian ini. Mengingat Atm khusus miliknya yang hanya berlaku di London, area Eropa, dan Amerika saja, Y/n harus lebih hati-hati selama berada di Asia karena Kakeknya yang mengatur semua fasilitas dan keuangannya.

Jadi prinsip Y/n selama di Asia. Tidak mematuhi Kakeknya, sama saja bunuh diri. Oke, kecualikan kabur dari rumah untuk mengunjungi Sohyun. Yang itu jelas kalau Y/n sudah melanggar satu pantangan.

Hyunie Oppa

Aku harus membeli dimana? Di toko obat?

Bukan. Di Seoul Hospital, katakan kau mengambil obat tuan Kim, mereka akan tahu.

Baiklah. Aku akan segera pulang.

Ne, hati-hati saat menyetir.

Y/n beranjak dari duduknya dan berlalu keluar cafe setelah meninggalkan beberapa lembar uang, ia langsung menghampiri mobilnya dan bersiap pergi ke-- mana tadi?

Gadis berumur 18 tahun itu menepuk jidatnya, ia menyayangkan penyakit mudah lupa yang sering menimpanya, kebiasaan ini membuatnya melupakan hal-hal kecil. Ia takut kalau sampai kelewatan bisa melupakan banyak hal, termasuk hal yang sangat besar, nama sendiri misal, atau rahasia masa lalu yang sangat sulit hilang dari ingatannya.

Kim Y/n merogoh slimbag miliknya untuk mencari benda pipih yang tadi ia gunakan untuk komunikasi dengan sang paman, Kim Minhyun. Sebelumnya, Minhyun memberitahu tempat ia harus menebus obat, karena itu Y/n harus membaca ulang percakapannya dengan Minhyun beberapa menit yang lalu.

"Seoul Hospital." gumam Y/n. "Dimana ya?"

Jangan lupakan fakta bahwa Y/n telah meninggalkan Seoul hampir 11 tahun, ia melupakan banyak tempat di kota ini, bahkan dia lupa letak rumah sakit yang dulu pernah ia kunjungi beberapa waktu sebelum kepergiannya ke London. Iya, rumah sakit tempat Shinhye di rawat hingga menghembuskan napas terakhirnya.

Tapi bukan Kim Y/n namanya kalau tidak punya cara mengatasi masalahnya, gunakan kecanggihan dan semua fasilitas yang ia punya. Maps.

"Siap berangkat."

.
.
.
.
.

"Sohyun-ah!"

Sohyun yang baru keluar dari perpustakaan di kampusnya, menoleh ketika mendengar seseorang menyerukan namanya. Ia tersenyum ketika mengetahui siapa yang sekarang berlari kecil kearahnya.

"Ada apa?" tanya Sohyun setelah gadis seumurannya itu sampai di depannya.

Gadis bernama asli Chou Tzuyu dan nama Korea Choi Juwi itu masih berusaha mengatur napas karena sempat berlari kecil. Ia mendongak dan tersenyum.

"Kau langsung pulang, ya?" Tanyanya pada Sohyun.

Sohyun mengangguk pelan, kembali menghadap depan dan melanjutkan langkah. Tzuyu berjalan disampingnya.

"Tidak ingin mampir mengunjungi Kakaknya Sofia?"

Sohyun menoleh, tersenyum tipis, lalu menggeleng. Entah kenapa, hari ini ia banyak tersenyum dan sedikit bicara.

"Hey! kau ini kenapa? Mood mu buruk yah? Sejak tadi hanya tersenyum, lalu menggeleng atau mengangguk. Aneh tau."

"Tidak, aku hanya merasa bahagia saja."

"Wae Wae Wae? Ada apa? Apa Hansol-Oppa memberimu sesuatu?"

"Aishh! Tidak. Memang acara apa sampai harus memberiku sesuatu?"

"Aniv?"

Sohyun memutar bola mata malas, ia melangkah lebih cepat meninggalkan Tzuyu. Kalau sudah membahas masalah ini, Tzuyu akan terus menggodanya.

Kadang Sohyun bingung. Yang sedang menjalani hubungan kan Sohyun dan Hansol, kenapa selalu Tzuyu dan Sofia yang heboh? Entah masalah aniv, acara akhir pekan, dinner, segala macam.

Tring!

Sohyun menghentikan langkah yang tinggal beberapa lagi akan mencapai pintu keluar hall kampus, ia merogoh saku celana dan mengeluarkan ponsel yang tadi memberi notifikasi. Ada satu pesan masuk.

Minseok ahjussi

Sohyun-ah, apa hari ini kau akan datang?

Sohyun tersenyum, tentu saja ia akan datang. Setiap bulan ia selalu mengunjungi tempat pamannya ini bekerja, dan itu menjadi rutinitasnya sejak mulai masuk sekolah menengah atas.

Tentu saja, bukankah ahjussi juga rindu Sohyun datang kesana?


Sohyun terkekeh geli setelah mengirim pesan itu pada sang paman, ia membayangkan bagaimana reaksi pria bernama Kim Minseok itu dengan balasan darinya.

Tring!

Iya, ahjussi merindukanmu. Cepat datang, Ahjussi tidak akan disini sampai pukul 5.

Spontan, gadis 18 tahun ini menunduk, menatap jam tangan coklat yang melingkar indah di pergelangan tangan kirinya. Pukul 3, masih ada 2 jam sebelum pamannya meninggalkan tempat kerjanya.

Aku akan datang dalam 15 menit.


.
.
.
Tbc~

MunLovea
Senin, 10 Desember 2018

The Truth Untold (BTS Little Sister) - [SELESAI]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang