34.

3.8K 417 9
                                    

"Oh iya, apa Jungkook memberimu kabar? Apa dia dan Y/n sudah sampai di dorm Seventeen?"

Taehyung mengangkat bahunya sebelum mengambil ponsel dari saku, ia memeriksa notifikasi yang masuk namun tidak ada satupun dari sang adik.

"Kurasa sudah, hyung. Jungkook tidak memberi kabar, tapi dorm Seventeen tidak jauh dari rumah sakit ini, bukan?"

Seokjin mengangguk, terlihat keningnya berkerut. "Ada urusan apa Y/n minta diantar ke dorm Seventeen yah? Apa dia penggemar mereka."

Taehyung lagi-lagi hanya mengangkat bahu acuh, ia lebih memilih memainkan ponselnya dan menunggu sang adik memberi kabar. Namun berbeda dengan Seokjin yang merasa janggal, benarkah Y/n ingin pergi kesana karena mengidolakan mereka?

"Taehyung-ah.." kenapa Seokjin baru ingat hal ini. "Apa kau yakin Y/n akan aman?"

Kini giliran Taehyung yang mengernyitkan dahi, masih berusaha mencerna kalimat dari sang kakak. Namun kemudian ia mengingat sesuatu, ssaeng fans.

"Aku akan menghubungi Jungkook, kau jaga Sohyun." ujar Seokjin sebelum pergi keluar ruang untuk menghubungi sang adik, sementara Taehyung kembali memainkan ponselnya.

...

Seokjin berhenti di area taman, namun ia mencari tempat yang tidak terlalu ramai dan jarang dijangkau, sudut taman. Seokjin mengeluarkan ponselnya dan mulai menghubungi Jungkook, ia harus menunggu beberapa saat hingga Jungkook akhirnya menjawab panggilannya.

"Yeoboseyo, hyung?"

"Ahh.. Jungkook-ah, apa kalian sudah sampai? Dimana Y/n?"

"Ne, hyung. Kami baru sampai, aku meminta Y/n untuk pergi dulu, aku bilang kalau hyung menelpon."

"Jungkook-ah, bisa kau susul Y/n sekarang? Pastikan Y/n aman."

Jungkook mengerjap pelan, ia bisa menangkap suara dengan nada khawatir milik sang kakak. Apa ada yang tidak beres? Jungkook belum tau itu.

"Memang ada apa, hyung?"

"Aku takut ssaeng fans Seventeen bertindak, kau tau kan seberapa nekat mereka?"

Dan sekarang Jungkook sudah paham, ia menoleh kekanan dan kiri, banyak orang dengan penyamaran dan kamera mereka. Jungkook hanya berharap tidak ada yang mengenalinya dan tidak ada yang melakukan hal buruk pada Y/n karena datang ke dorm seorang idol yang sedang naik daun.

"Hyung, aku akan menyusul Y/n sekarang.."

"Ne, pastikan Y/n aman."

"Ne, hyung. Aku tutup."

Pip!

Jungkook langsung bergegas masuk kedalam gedung untuk menyusul sang adik yang pastinya sudah sampai di dorm Seventeen, dan pastinya sudah bertemu para penghuni dorm. Ia hanya khawatir jika ada fans Seventeen yang melihat dan mengingat Y/n, maka hidup dengan tenang akan sulit bagi Y/n setelah ini.

Jungkook sedang menunggu di depan lift, dan lift itu terbuka menampilkan sepasang suami istri yang berjalan keluar melewati Jungkook begitu saja. Namun obrolan mereka sempat menarik perhatian Jungkook, sekaligus sukses membuat pemuda itu panik dan khawatir.

"Iya. Padahal belum pernah ada ribut seperti itu sebelumnya?"

"Apa kau tau yang melakukannya adalah seorang gadis."

"Aku yakin ruang itu akan hancur setelah ini.."

Jungkook mengerjap pelan. "Astaga.. Harusnya aku tidak hanya mengkhawatirkan Y/n.. Harusnya aku juga khawatir pada para member Seventeen. Ya Tuhan, selamatkan mereka semua.."

....

Y/n tersenyum tipis, lalu menoleh pada pemuda yang masih berada tidak jauh dari pintu seraya menahan sakit yang pasti ia rasakan di pipi dan punggungnya. Orang yang tadi didorong dan ditampar oleh Kim Y/n.

Semua orang disana hanya diam menanti kalimat selanjutnya dari gadis monster yang berubah menjadi manis ini, mereka yakin penuturan gadis ini belum berakhir.

"Tapi karena aku menampar dan berkata tidak sopan, minhaeyo. Dan aku juga ingin memberitahu kalau aku adalah Kim Y/n, bukan Kim Sohyun, aku adik sepupu dari Kim Sohyun." Y/n membungkuk berkali-kali untuk meminta ma'af sekaligus memperkenalkan diri.

Semua pemuda disana masih diam, bingung, bagaimana gadis didepan mereka ini bisa mengontrol emosi dan merubahnya menjadi manis dalam waktu singkat.

"Ahh.. Ne. Mianhae, kukira kau Sohyun. Kalian sangat mirip." pemuda ini hendak berjalan menghampiri Y/n, namun terhenti saat mendengar suara keras dari pintu.

Semua menoleh ke sumber suara, mereka terkejut saat ada pemuda yang bersangga pada pintu dengan napas terengah.

"Jungkook?"

"Annyeonghaseyo. Aku mendengar dari orang kalau disini ada keributan, apa Y/n membuat kekacauan?".

Y/n menggeleng dengan wajah polosnya. "Aniyo, Oppa. Aku hanya sedikit membuat wajah sunbae ini memerah, melecetkan pintu, membuat sunbae ini kesal, dan membuat semua sunbae disini terus menerus terkejut."

Jungkook tersenyum.

"Ini salahku, mianhae.." Jungkook membungkuk berkali-kali.

Bukannya merasa terselamatkan dan terbantu, Y/n malah memasang wajah datarnya. "Aku tidak suka ini." Y/n berjalan menuju pemuda yang membawa tas nya dan mengambilnya paksa lalu melangkah menuju pintu.

Ia berhenti ketika hampir melewati Jungkook. "Masalah akan selesai, tapi Oppa malah membuatnya rumit dengan menyalahkan diri." setelah itu Y/n tidak terlihat karena berbelok setelah keluar ruangan.

Jungkook tersenyum canggung menghadap 13 pemuda yang juga berada di dunia hiburan bersamanya.

"Ma'afkan adikku, dia memang seperti ini. Dia tidak akan suka dnegan seseorang yang mengakui kesalahan orang lain dan minta maaf jika tidak punya salah. Karena itu dia kesal karena aku meminta maaf.."

"Aneh.."

"Tapi unik.."

"Maaf mengganggu, aku harus menyusulnya. Annyeong."

Tbc~

MunLovea
Senin, 31 Desember 2018

The Truth Untold (BTS Little Sister) - [SELESAI]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang