22.

3.8K 437 4
                                    

"Sejak kapan kau menderita penyakit kanker hati?"

Sohyun yang mendengar pertanyaan itu langsung terdiam, diluar dugaan bahwa saudari super keponya ini bisa mengetahui hal yang selama ini ia sembunyikan.

Bodohnya, Sohyun melupakan fakta kecerdasan Y/n di bidang detektif sudah ada sejak dia masih kecil. Ya, seperti kalimat 'Menyembunyikan sesuatu dari Kim Y/n adalah sebuah kebodohan yang konyol'

Cepat atau lambat, semua rahasianya pasti akan terbongkar oleh Y/n. Dan sekarang, rahasia besar yang hampir 3 tahun ia sembunyikan, akhirnya Y/n sudah mengetahuinya. Lalu, Sohyun harus menjawab apa?

"Aku ingin kau menjawab jujur, tanpa ada kata entah, tanpa penolakkan, dan tanpa pertanyaan balik."

"Tapi--"

"Sudah ku bilang tidak ada pertanyaan lain, Kim Sohyun."

Sohyun menghela napas pasrah, percuma saja ia mengelak, tidak akan selesai juga masalah ini, Y/n akan terus memburunya hingga ia mau menjawab.

Sebenarnya Sohyun yakin kalau Y/n sudah tau semuanya, dia pasti punya banyak bukti sebelum menanyakan ini. Selama mengenal Y/n, Sohyun tahu gadis ini tidak akan percaya dengan apa yang ia temukan sebelum si orang yang terlibat memberi penjelasan langsung.

"Mianhae."

Hanya satu kata itu, satu kata yang keluar bersamaan dengan satu tetes air mata yang menetes melewati pipi Sohyun. Tidak ada kata yang dapat menjelaskannya lagi, ia hanya mampu menjelaskan semua lewat air matanya.

Inilah Sohyun yang sebenarnya, Sohyun lemah yang harus terlihat kuat agar orang di sekitarnya tidak curiga mengenai apa yang selama ini menimpanya dan yang selama ini ia sembunyikan.

"Jelaskan." suara Y/n melemah, ia tidak mampu menahan sesak, matanya memanas, tapi saat ini bukan saat yang tepat untuknya menangis.

"Ak- Aku hanya.. Hanya tidak ingin merepotkan kalian lagi, dengan membiarkan aku tetap berada di keluarga Kim saja sudah sangat merepotkan. Aku menyimpan ini sendiri karena--"

"Jadi maksudmu tidak ada yang tau?!"

Y/n yang sejak tadi enggan menatap wajah Sohyun, sekarang menoleh pada saudarinya dengan wajah kaget. Bagaimana bisa tidak ada yang tahu mengenai hal besar ini, penyakit yang diderita Sohyun bukanlah hal sepele.

"Kecuali Minhyun-Oppa, hanya dia yang tau."

"Bahkan kekasihmu tidak tau? Dua gadis yang selalu bersamamu itu? Bibi? Paman? Oppadeul?"

Sohyun menggeleng, ia tidak pernah bercerita pada siapapun. Hanya Minhyun dan dokter Minseok yang tahu.

"Akhh~" Y/n mengacak surainya asal. "Bodoh! Bodoh! Bodoh! Asma? Maag? Bahkan kanker. Tidak ada yang tau tentang ini? Sohyun, kau benar-benar menyiksa dirimu!"

"Mianhae,"

"Jika kau tidak tau, kau tidak hanya menyiksa dirimu, kau juga menyiksaku. Pusing, mual, dan pingsan tanpa sebab."

"Y/n?"

"Kau tau kenapa aku kembali?"

Sohyun yang semula menunduk, sekarang mendongak dan menggeleng. Y/n menghela napas sebelum melanjutkan ocehannya.

"Karena aku muak, aku lelah. Selama ini, selama semester ini, aku selalu pindah-pindah kampus hanya karena tidak ada yang mau menerima gadis penyakitan sepertiku menjadi teman mereka. Bukan alasan karena aku kurang pandai, bukan karena materi, bahkan Appa bisa membeli kampus itu untukku, tapi ini karena aku yang selalu menyusahkan mereka saat tiba-tiba sakit. Aku muak. Aku hampir mengakhiri hidupku karena it--"

"CUKUP! Cukup, Y/n! Aku hanya tidak ingin semakin di cap sebagai gadis yang selalu menyusahkan. Kau tidak tau semuanya, Y/n!"

"Aku tau! Semua! Bahkan obrolan Kakek dan Paman. Aku tau semua itu, Sohyun-ah. Aku dan Minhyun Oppa ada disana saat itu!"

Saling teriak, terbawa emosi, bahkan Y/n dan Sohyun sama-sama berdiri dan saling menjauh dengan posisi saling membelakangi. Benar-benar perdebatan hebat antara dua saudari ini.

Y/n kesal. Sangat. Tapi dia tidak bisa marah pada Sohyun, selalu seperti itu sejak dulu. Tapi untuk saat ini, Y/n sangat menyayangkan keputusan bodoh Sohyun yang memilih menyembunyikan semuanya, padahal itu malah akan semakin menyiksanya yang harus berjuang sendiri.

Y/n mengepalkan tangannya saat sesuatu terasa menghantam kepalanya, ia memejamkan mata, mencoba menahan pusing. Belum lagi bisa memenangkan pertarungan dengan rasa pusingnya, sekarang dada Y/n terasa sesak, tapi bukan sesak karena menahan isakkan, ia tahu ini karena apa.

Hanya satu hal dalam pikirannya, Y/n membalik badan. Dan sekarang ia bisa melihat Sohyun yang duduk berlutut membelakanginya, seraya menunduk dan memegangi dadanya. Rasa sesak itu berasal dari Sohyun.

"Kim Sohyun!"

.
.
.
Tbc~

MunLovea
Rabu, 19 Desember 2018

The Truth Untold (BTS Little Sister) - [SELESAI]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang