Hari ini, sore ini, pukul 3 ini adalah hari kedua Sohyun dirawat di rumah sakit. Sohyun sudah sangat bosan dan terus meminta agar ia diperbolehkan pulang, tapi si keras kepala Kim Y/n tetap melarang hal itu.
Sohyun hanya bisa pasrah dan menurut, seperti sekarang Sohyun yang hanya bisa menuruti semua yang Y/n katakan saat gadis itu menyuapinya. Selama di rumah sakit, setiap jam makan, Y/n adalah orang yang selalu mengajukan diri untuk menyuapi Sohyun.
Tidak hanya menyuapi, Y/n juga selalu memberi wejangan panjang pada Sohyun dan juga beberapa rayuan ketika Sohyun mulai menolak untuk menghabiskan makanannya. Y/n juga membantu Sohyun minum obat.
"Hari ini mereka datang, kan?"
Y/n hanya diam, ia tetap fokus menyuapi Sohyun tanpa berniat menajwab pertanyaan dari sang kakak. Sementara Sohyun menghela napas, ia tahu kalau Y/n sangat tidak suka seseorang berbicara saat sedang makan.
Hey! Apa dia tidak menyadari kalau dirinya yang selalu mengomel tidak jelas saat Sohyun makan?
Oke! Jawabannya karena Y/n tidak ikut makan, jadi dia berhak berbicara apa saja.
"Suapan terakhir..."
Y/n mengacungkan ibu jari tangan kanannya setelah Sohyun menghabiskan suap terakhir makanannya, Y/n langsung beranjak meletakkan mangkok itu keatas nakas dan menyiapkan obat Sohyun.
"Mereka akan datang pukul 4, mungkin."
"Kau tau darimana?"
"Menebak."
Cekleck!
Suara pintu yang terbuka mengintrupsi Y/n dan Sohyun yang semula sempat saling diam karena Y/n fokus pada kegiatannya menyiapkan obat dan Sohyun sibuk menanti kehadiran seseorang yang ditunggunya.
"Annyeong, Sohyun-ah. Bagaimana keadaanmu? Membaik, kan?"
Sohyun dan Y/n menoleh dan tersenyum pada dua gadis yang sekarang berjalan kearah mereka dengan senyuman. Siapa lagi kalau bukan Sofia dan Tzuyu? Mereka sudah akrab dengan Sohyun sejak sekolah menengah.
Sofia dan Tzuyu mengambil posisi berdiri di samping kanan Sohyun, sementara Y/n duduk di kursi sebelah kiri bangsal yang digunakan berbaring Sohyun.
"Terimakasih sudah menjengukku.."
Sofia mengangguk, "Tapi maaf sepertinya Oppa tidak bisa datang, dia dan unitnya sedang ada projek sendiri sebelum Asian Tour Seventeen."
"Unit? Asian Tour? Kalian membahas apa?"
Tiga gadis disana menoleh pada Y/n yang entah sejak tadi terlihat atau tidak, pasalnya Tzuyu dan Sofia langsung asik mengobrol dengan Sohyun setelah mereka datang tadi.
"Hey, dia siapa?" Sofia sedikit berbisik pada Sohyun, sementara Sohyun tersenyum.
"Kalian ingat dengan gadis kecil gendut yang fotonya pernah aku tunjukkan pada kalian?"
"Gadis yang suka sekali dengan es krim itu?"
Sohyun mengangguk. "Dia sudah besar, dan ini dia. Kim Y/n, adikku.."
Y/n membulatkan mata saat Sohyun memperkenalkannya dengan senyum lebar pada kedua temannya. Bukan karena Y/n kaget Sohyun menyebutnya adik, tapi.. Apa benar Y/n segendut itu saat kecil? Dan Sohyun memperkenalkannya sebagai bocah gendut? Hey apa-apaan itu?
"Ahh.. Kim Y/n. Annyeong Kim Y/n, namaku Sofia Chwe.." Sofia mengulurkan tangannya.
"Salam kenal, Sofia"
Sofia mengernyitkan dahi, kenapa Y/n memanggilnya dengan hanya nama? Bukankah Sohyun bilang kalau Y/n adalah adiknya?
Sohyun yang mengerti itu memegang lengan Sofia dan membuat si pemilik lengan menoleh padanya. "Dia seumuran dengan kita, kami lahir di tanggal dan tahun yang sama."
Sofia menangguk paham, sekarang giliran Tzuyu yang mengulurkan tangannya. "Aku Chou Tzuyu, biasa dipanggil Juwi karena itu nama Koreaku.."
"Nama Korea?"
"Iya. Kalau kau belum tau, dua temanku ini bukan asli Korea, Sofia blesteran dan Tzuyu ini asli Taiwan. Seperti dirimu..".
"Kau blesteran?" tanya Sofia.
Y/n mengangguk. "Appa berasal dari Korea, dan Eomma berasal dari USA."
"Wahhh.. Kau tau, saat kau menjemput Sohyun saat itu, aku kira kau adalah saudara kembar Sohyun. Kalian sangat mirip, Oppadeul juga mengatakan hal itu." Sofia memulai kehebohannya, memang jika tiga gadi yang sudah menjadi sahabat lengket ini disatukan pasti akan timbul kehebohan.
"Mungkin karena kami berasal dari keturunan yang sama dan kebetulan lahir di hari yang sama.." jawab Y/n.
"Mungkin saja. Tapi kalian sangat mirip, sungguh. Mungkin Hansol Oppa akan salah mengira kau itu Sohyun jika kau memakai masker.."
"Bahkan tidak memakai maskerpun Oppa mu tetap salah kira.."
Tzuyu dan Sofia membulatkan matanya saat mendengar jawaban datar dari Sohyun. "Maksudmu?" tanya Sofia.
"Hansol mengira yang datang ke dorm adalah aku, padahal itu Y/n. Bahkan Hansol memeluk Y/n disana.."
Y/n terkekeh. "Kau tidak perlu cemburu, aku tidak tertarik untuk hal itu. Lagipula aku tidak mengenal mereka siapa.."
"Kau tidak kenal Oppaku?"
Dengan polosnya, Y/n menggeleng untuk menjawab pertanyaan dari Sofia. Sementara Sofia hanya menatap tidak percaya, Tzuyu juga memberi respon itu.
"Oke, kalau begitu aku akan menjawab pertanyaanmu yang tadi.."
Pertanyaan? Yang mana? Apa sebelumnya Y/n mengajukan pertanyana pada Sofia? Dia tidak ingat.
"Iya?"
"Pertanyaan yang tadi masih berlaku kan?"
Tidak mungkin jika Y/n menjawab dia lupa, jadi Y/n mengangguk saja. Nanti dia juga akan tahu telah menanyakan apa setelah Sofia memberi jawaban.
"Oppa ku adalah seorang Idol dari group Seventeen yang akan segera mengadakan Asian tour mereka."
Ayo Y/n berpikir, pertanyaan apa kira-kira yang jawabannya seperti itu? Kenapa Y/n tidak ingat sama sekali.
Tbc~
MunLovea
Senin, 07 Januari 2019

KAMU SEDANG MEMBACA
The Truth Untold (BTS Little Sister) - [SELESAI]✔
Fanfic[IMAGINE PROJECT] BOOK 1 KIM UNIVERSE Kisah ini hanyalah tentang perjuangan seorang gadis yang berusaha mengungkap semua kebenaran pada keluarganya.. Terlalu lama meninggalkan kota kelahirannya, membuatnya harus menerima fakta bahwa terlalu banyak k...