"Mwo?!"
Y/n mengerjap pelan melihat reaksi ketujuh kakaknya yang tampak terkejut, apa semengejutkan itukah perimmintaannya? Apa sulit? Sepertinya hanya mengantar ke sebuah dorm bukanlah sesuatu yang sulit. Lagipula, Y/n yakin kalau tujuh kakaknya sudah bisa mengemudi mobil dan memiliki mobil sendiri.
"Wae?" tanya Y/n yang masih bingung dengan reaksi para kakaknya.
Seokjin tersenyum tipis lalu memegang pundak Y/n. "Ada urusan apa kau mau datang kesana? Kau ingin tanda tangan mereka?"
Kening Y/n berkerut. Tanda tangan? Untuk apa Y/n meminta tanda tangan mereka? Dan.. Siapa mereka?
"Tidak. Aku hanya akan meminta tanda tangan Appa untuk raporku." jawab Y/n dengan polosnya, memang itu yang sebenarnya.
"Lalu, kenapa kau ingin menemui Seventeen?"
Y/n berdecak, ia tidak menduga sebelumnya kalau meminta tolong para kakaknya harus melewati seleksi introgasi membosankan seperti ini. Apa mereka tidak paham kalau Y/n sedang panik sekarang. Eh, iyasih Y/n tidak memasang wajah paniknya.
"Kalian mau antar tidak?" sungguh Y/n sudah bosan.
"Tidak boleh." jawab Yoongi singkat namun tegas, membuat sang adik menoleh padanya dengan muka kesal.
"Tapi aku meminta tolong, bukan meminta izin."
Diam. Semua diam. Mereka bingung dengan perubahan Y/n yang sekarang menjadi.. Lebih berani? Ahh tidak, sejak dulu Y/n selalu berkata apa adanya dan menurut pada hatinya. Dia tidak pernah mengatakan hal sebaliknya, karena ia juga tidak suka diberlakukan demikian.
"Mau tidak?" Y/n menghentakkan kakinya kesal, kenapa susah sekali hanya untuk mengantarnya ke dorm Seventeen?
Toh, disana dia hanya butuh mengambil slimbag dan ponselnya dan pergi. Atau mungkin butuh beberapa menit untuk memberi ceramah orang yang telah lancang membawa slimbagnya.
Semua tampak berpikir, hingga akhirnya yang termuda maju dan menghadap sang adik. Ia memegang kedua pundak Y/n, memebuat Y/n menaikkan sebelah alisnya seakan bertanya maksud dari perlakuannya.
"Jungkook Oppa akan mengantarmu.." ucap Jungkook dengan senyumnya yang menenangkan.
Kedua mata Y/n tampak berbinar, senyumnya terlukis sangat lebar, hal itu membuat hati semua orang yang melihatnya pasti akan menghangat. Keberadaan Y/n memang selalu bisa mencairkan suasana dan mengubah hawa tidak menyenangkan.
"Jinjjayo?! Kajja, Oppa!!"
Dengan semangat Y/n meraih lengan Jungkook dan meraihnya menjauhi enam kakaknya yang lain, sementara Jungkook hanya tersenyum dan menurut. Ia sempat menoleh pada para hyungnya dan memberi isyarat bahwa Y/n akan baik-baik saja.
...
Selama di perjalanan, hanya ada keheningan yang menguasai kebersamaan dua kakak beradik ini. Tidak ada topik sama sekali untuk mereka jadikan bahan obrolan.
Y/n sibuk dengan pikirannya yang kalut mengenai ponselnya yang terbawa orang asing, padahal ia sangat membutuhkan ponsel itu. Sementara pemuda disebelahnya sibuk menyetir seraya sibuk mencari topik untuk mencairkan suasana.
"Y/n-yaa.."
"Hm?" Y/n menoleh pada Jungkook yang memanggilnya namun tetap fokus kedepan karena sedang menyetir.
"Kenapa kau tidak bilang kalau pulang ke Seoul? Seharusnya, jika kau mengatakan sebelumnya, biarkan Oppa yang menjemputmu di bandara, Oppa ingin menjadi orang pertama yang melihatmu setelah 11 tahun.." jelas Jungkook dengan nada yang entah berarti apa.
Y/n terkekeh kecil saat menepuk pundak Jungkook. "Gwaenchana, Oppa. Minhyun Opp- eh, maksudku Minhyun Ahjussi yang menjemputku. Lagipula, aku tidak punya kontak lain selain Minhyun Ahjussi, kan ponselku baru, dan aku hanya tau nomor ponsel Minhyun Ahjussi.."
Jungkook menoleh, kenapa sekarang ia juga ikut kesal ketika mendengar nama pamannya yang selalu disebut oleh semua adiknya. Iya, sejak dulu, baik Sohyun, Shinhye, maupun Y/n selalu menyebut nama Minhyun dalam banyak hal, bahkan nama kakaknya jarang mereka sebut.
"Seharusnya kau menghubungi menggunakan ponsel Shamchon Joonmyeon, aku bisa menjemputmu.."
"Bahkan Appa tidak tau aku pergi ke Korea.." gumam Y/n berharap Jungkook tidak mendengarnya, dan memang benar karena Jungkook tidak memberi respon apapun.
"Lalu, tujuanmu datang ke Korea? Bukankah kau kuliah di London? Bagaimana kuliahmu jika kau ada disini?"
"Tentu aku datang karena aku rindu kalian, aku ingin memberi kejutan pada kalian, tapi ternyata Oppadeul tidak ada di rumah, kalian kemana saja selama ini?"
Jungkook terdiam beberapa saat, masih memikirkan jawaban yang tepat. Selama ini Y/n tidak pernah tahu mengenai profesinya dan tujuh kakaknya, karena itu ia harus berhati-hati. Karena Y/n bisa saja memberikan dua respon. Yang pertama, Y/n akan menerima dan ikut bahagia. Yang kedua, Y/n marah karena tidak ada yang bercerita padanya sebelumnya.
"Oppa.."
"Kami bekerja..".
"Kalian sibuk? Ck. Kenapa semua keluarga Kim selalu sibuk." Y/n tersenyum kecut. "Ahh.. Kecuali Minhyun Oppa. Tidak pernah ada kata sibuk darinya jika itu untuk aku ataupun Sohyun."
Kenapa selalu dia?
Tbc~
MunLovea
Kamis, 27 Desember 2018Doble update kan?:)
KAMU SEDANG MEMBACA
The Truth Untold (BTS Little Sister) - [SELESAI]✔
Fanfiction[IMAGINE PROJECT] BOOK 1 KIM UNIVERSE Kisah ini hanyalah tentang perjuangan seorang gadis yang berusaha mengungkap semua kebenaran pada keluarganya.. Terlalu lama meninggalkan kota kelahirannya, membuatnya harus menerima fakta bahwa terlalu banyak k...