Y/n hanya diam selama beberapa saat, ia membiarkan lelaki itu memeluknya bahkan mengusap puncak kepalanya. Sebenarnya bukan membiarkan, tapi karena Y/n terlalu terkejut untuk memberontak. Hingga pemuda itu mengecup puncak kepalanya seraya menyebutkan nama Sohyun.
Bruk! Plak!
Y/n sudah berhasil mengumpulkan kesadarannya, apa yang pemuda itu lakukan? Memeluknya tiba-tiba dan membuatnya terdiam, tidak tahu harus melakukan apa?
Yang bisa Y/n lakukan adalah yang telah ia lakukan barusaja, mendorong pemuda itu dengan keras hingga menabrak pintu dan menampar sekeras yang ia bisa.
Sekarang Y/n berdiri tegak dengan tatapan tajamnya yang ia tujukan pada pemuda yang masih jatuh terduduk di depan pintu, sementara pemuda itu hanya diam menatap sang gadis dengan tatapan tak percaya.
Pintu yang tadinya hanya menyisahkan celah, sekarang sudah terbuka lebar karena tertubruk tubuh pemuda itu. Y/n bisa melihat ekspresi terkejut dari manusia-manusia yang terlihat didalam ruang setelah pintu terbuka, namun Y/n mengabaikannya dan terfokus pada pemuda didepannya yang mulai bangkit.
"Apa maksudmu? Kau pikir kau siapa bisa seenaknya memelukku, eoh?" sentak Y/n masih dengan tatapan tajamnya.
"Sohyun-ah, kau kenapa?" pemuda itu berjalan mendekati Y/n dan hendak memegang lengah gadis itu, tapi Y/n langsung menepisnya.
Y/n memasang wajah datarnya, tatapannya beralih pada para manusia didalam ruangan yang masih tercengang dengan kejadian yang barusaja mereka saksikan secara langsung.
Tanpa peduli apapun, Y/n dengan langkah pastinya berjalan memasuki ruangan itu setelah menepikan pemuda yang sejak tadi masih memasang wajah bingungnya. Ia benar-benar tidak paham dengan yang terjadi saat ini, kenapa gadisnya menjadi brutal seperti ini? Itu yang ia pikirkan. Padahal gadis yang sekarang menghadap para rekannya bukanlah gadis yang selama ini mewarnai hidupnya, dia Kim Y/n, bukan Kim Sohyun.
Y/n menjelajahkan sorot tajamnya pada setiap wajah didalam ruangan, hingga berhenti pada sosok pemuda tinggi yang berdiri disamping pemuda paling pendek disana. Y/n langsung menghadap pemuda itu dan bertanya to the poin.
"Dimana slimbagku?" tegas Y/n. Pemuda didepannya hanya mengangkat sebelah alis, membuat Y/n kesal hingga mengepalkan tangannya.
"Slimbag?"
Y/n mendengus, sudah jelas masih bertanya juga. "Kau yang membawaku ke rumah sakit, kan? Kau pasti yang membawa slimbagku.." Y/n sudah benar-benar kesal, ia merasa dipermainkan oleh mereka.
Jangan tanya lagi betapa terkejutnya para pemuda yang ada disana, mereka tidak menyangka mendapat kejutan seperti ini di pagi hari. Kecuali pemuda yang sekarang tersenyum miring didepan Y/n.
"Tidak, aku tidak tau slimbagmu."
"Bohong. Pasti kau tau!"
"Tidak. Sudah kubilang aku-"
"Slimbag ini, hyung?"
Y/n dan semua mata disana mengalihkan perhatian ke seroang pemuda yang barusaja kembali entah darimana seraya menenteng slimbag berwarna coklat milik Y/n. Terdengar pemuda didepan Y/n menghela napas, dan sekarang giliran Y/n yang tersenyum miring seraya menaikkan alisnya.
"Kemarikan!" ketus Y/n seraya mengulurkan tangannya.
Pemuda yang membawa tas Y/n barusaja akan memberikan tas itu kepada pemiliknya, namun suara dari kakaknya memberi intrupsi agar ia tak melakukannya.
"Jangan, Chanie.."
Y/n menoleh cepat kearah pemuda yang menghentikannya, ia memberi pemuda itu tatapan tajam. "Kenapa?"
"Kau mengerti sopan santun tidak? Kurasa orang tuamu pasti mengajarkan sopan santun padamu. Kau terlihat dari keluarga berada, tapi kenapa kesopananmu dibawah rata-rata?" pemuda itu menilai penampilan Y/n, membuat gadis itu merasa risih sendiri.
"Huft." Y/n menghela napas. Y/n bukanlah tipe gadis yang suka memperpanjang masalah, ia akan melakukan apapun agar masalah itu cepat selesai.
Y/n menunduk, menutup mata, menarik napas dalam, dan menghembuskannya perlahan. Ia mencoba mengontrol emosinya sebelum mendongak dengan senyum lebar yang sangat manis.
Lagi-lagi Y/n membuat para penghuni dorm itu terkejut dengan kelakukannya, kali ini ia berubah dari monster yang terlihat mengerikan menjadi gadis dengan senyum manis.
"Mianhaeyo. Emm, aku hanya ingin membawa kembali slimbagku dan berterimakasih karena kau telah membawaku ke rumah sakit." seru Y/n dengan suara lembut yang membuat pemuda di depannya sedikit terkejut, namun berhasil ia sembunyikan.
"Kau harus minta ma'af padanya sebelum mendapatkan slimbagmu."
Y/n mengikuti arah yang ditunjuk pemuda itu, ternyata yang dimaksud adalah pemuda yang tadi memeluk Y/n sembarang. Y/n menggeleng.
"Eomma dan Appa ku selalu mengajarkanku untuk meminta ma'af ketika aku membuat kesalahan, tapi untuk kejadian tadi dialah yang bersalah dengan tiba-tiba memelukku."
Bukankah itu benar?
Tbc~
MunLovea
Sabtu, 29 Desember 2018
KAMU SEDANG MEMBACA
The Truth Untold (BTS Little Sister) - [SELESAI]✔
Fanfiction[IMAGINE PROJECT] BOOK 1 KIM UNIVERSE Kisah ini hanyalah tentang perjuangan seorang gadis yang berusaha mengungkap semua kebenaran pada keluarganya.. Terlalu lama meninggalkan kota kelahirannya, membuatnya harus menerima fakta bahwa terlalu banyak k...