Seokjin tersenyum dan menghela napas lega, sebuah kebahagiaan besar baginya bisa kembali dipertemukan dengan adik kecilnya yang lama terpisah darinya. Bahkan sempat menghilang karena ia dan keluarganya di Korea sempat lost kontak dengan keluarga Y/n di London.
"Hyung.."
Putra tertua keluarga Kim itu menoleh ketika sang adik menepuk pundaknya, ia menaikkan sebelah alis untuk mengganti kalimat tanya 'ada apa?'
"Ayo kita jenguk Sohyun.."
Yang tertua menoleh pada adiknya, tersenyum, lalu mengangguk. Tangannya barusaja bergerak untuk memutar knop pintu ketika salah satu adiknya kembali bersuara.
"Hyung, apa kita tidak bisa kembali ke Agensi saja?"
Pemuda dengan lesung pipi yang manis itu menanyakan dengan nada ragu, ia sedikit takut dengan respon yang akan diberikan kakaknya, tapi ia lebih takut dengan komentar para penggemar dan ceramah managernya nanti yang pasti akan berimbas padanya karena dialah yang memimpin group dengan tujuh member itu.
Sang kakak hanya menatap datar, lalu menghampiri sang adik yang sekarang menunduk, terlalu takut untuk melihat mata sang kakak.
"Kau mau kembali? Silahkan. Aku akan menemani Sohyun seharian ini. Dan kalian yang akan meneruskan acara itu, silahkan. Tapi yang ingin bersamaku maka tetaplah tinggal."
Dan tanpa izin ataupun memberi respon ucapan sang kakak, pemuda putih dengan surai hitam berjalan menjauh dari para saudarinya. Membuat sang kakak menghela napas kasar namun tidak bisa menghentikaannya, bukankah ia sudah memberi izin sang adik untuk meninggalkan tempat ini dengan penuturannya tadi?
Lima pemuda tersisa disana hanya saling diam selama beberapa saat, namun keheningan itu berakhir saat sang kakak membuka pintu dan masuk kedalam ruang, meninggalkan 4 adiknya yang masih bingung menentukan pilihan.
"Hyung, aku tetap disini bersama Seokjin hyung."
Kim Taehyung, pemuda yang sangat dekat dengan kakak pertamanya ini langsung meninggalkan tiga saudaranya yang masih diam diluar ruang. Ia memutuskan untuk tetap tinggal dengan dua alasan, pertama karena ini adalah kesepatan bagi idol super sibuk seperti dirinya untuk ambil waktu istirahat, kedua baru karena ingin menemani adiknya.
Ketauilah, selama ini, walau Taehyung tidak memperlihatkan kepemihakannya pada dua kubu hyungnya, ia memendam hal lain dalam hatinya. Namun ia diam dan pendam sendiri.
Kalian percaya seorang Kim Taehyung dengan gayanya didepan kamera yang super rusuh sebenarnya adalah pemuda paling irit bicara di rumah? Kim Taehyung jarang bahkan tidak pernah berkomentar mengenai dua kubu hyungnya. Karena dia mengetahui satu hal besar yang tidak diketahui saudaranya yang lain, bahkan orang tuanya.
Dua kubu dalam persaudaraan ini adalah kubu Seokjin dan Yoongi, mereka adalah dua kubu bertentangan yang selama ini saling perang dingin karena sebuah pendapat. Yoongi yang masih percaya dengan yang ia lihat 11 tahun lalu bahwa Sohyunlah yang bertanggung jawab atas kematian Shinhye dan kepergian Y/n, sementara Seokjin yang memilih bersikap lebih dewasa dengan tidak menyalahkan siapapun atas kecelakaan ini.
"Hyung, aku.."
"Kuharap kau ikut bersama kami, Jimin-ah.."
Dia, Kim Jimin. Pemuda dengan kharisma luar biasa diatas panggung, namun ketauilah Jimin adalah pemuda paling penurut diantara tujuh bersaudara ini. Jimin tidak pernah membantah perkataan hyungnya, apalagi jika ini menyangkut ketenarannya. Hal yang paling Jimin takutkan adalah kehilangan semua yang telah ia capai saat ini, termasuk penggemarnya.
"Aku bersamamu, hyung."
Sementara didalam ruangan, Seokjin duduk dikursi yang tadi digunakan Y/n. Ia memegang tangan putih sang adik yang terasa dingin, ia menunduk dalam, merutuki semua kebodohannya.
"Bisakah aku berhenti dan fokus pada adikku saja, Taehyung-ah? Aku ingin bersama dengan Sohyun dan Y/n setelah ini, tapi jadwal itu tidak akan mengizinkannya."
Taehyung yang duduk di sofa, hanya menghela napas. Jika ia bisa berhenti, maka ia akan berhenti sejak lama. Menjadi seorang idol bukanlah keinginannya, tapi karena permintaan dan dorongan dari kakeknya, ia terpaksa melakukannya bersama para saudaranya.
"Aku tidak pernah ingin semua ini, kesibukanku membuatku kehilangan kesempatan melihat adik kecilku tumbuh. Jika kita memang bersedih karena kehilangan Shinhye, lalu kenapa kita semakin menyiksa diri dengan meninggalkan Sohyun? Seharusnya kita bersama dia untuk mengganti waktu yang hilang bersama Shinhye, bukan meninggalkannya."
"Minhyun hyung sudah menjaganya.."
Seokjin menoleh pada sang adik yang menatapnya, ia berdecak, ia selalu merasa tersaingi dengan pamannya yang bisa selalu bersama adiknya dan mendapatkan kepercayaan dari adiknya itu. Harusnya ia yang mendapatkannya, harusnya ia yang bersama Sohyun, harusnya ia yang menjaganya, kenapa malah pamannya?
"Hyung, kau tidak bisa menyalahkan Minhyun hyung karena faktanya memang dia yang selalu ada untuk Sohyun. Kau harus berterimakasih padanya.."
"Tapi kenapa harus dia.. Maksudku, jika Kakek ingin keturunannya menjadi idol, kenapa tidak Minhyung hyung saja? Dia berbakat, memiliki visual yang bagus. Apa yang kurang?"
"Jika Minhyun hyung menjadi idol, siapa yang akan mengurus perusahaan keluarga Kim? Setelah Samchon Joonmyeon dan Appa pergi untuk perusahaan mereka sendiri, bukankah perusahaan Kim di Seoul kosong?"
"Aishhhhh..."
Seokjin hanya mampu berdecak, semua yang dikatan Taehyung memang benar. Tapi ia benar-benar ingin berhenti dari dunia penuh kebohongan itu. Ia harus tersenyum setiap kamera menyorotnya, sementara dalam hatinya ia terus merutuki dirinya yang tidak berhasil menjadi kakak yang baik.
"Yang harus kita lakukan adalah.. Jangan biarkan Y/n tau mengenai semua ini, hyung. Kau tau resiko apa yang akan kita dapat jika Y/n tau, dan aku tidak mau itu terjadi."
"Y/n akan sangat kecewa.."
Tbc~
MunLovea
Minggu, 30 Desember 2018
KAMU SEDANG MEMBACA
The Truth Untold (BTS Little Sister) - [SELESAI]✔
Fanfiction[IMAGINE PROJECT] BOOK 1 KIM UNIVERSE Kisah ini hanyalah tentang perjuangan seorang gadis yang berusaha mengungkap semua kebenaran pada keluarganya.. Terlalu lama meninggalkan kota kelahirannya, membuatnya harus menerima fakta bahwa terlalu banyak k...