61.

4.2K 358 19
                                    

Sohyun tersenyum dan bangkit dari duduknya kala melihat Hansol berjalan kearahnya dengan keringat yang membasahi wajah bule pemuda itu. Sigap, Sohyun meraih tysu dan menyeka keringat di wajah sang kekasih.

"Kau keren sekali tadi, aku jadi semakin cinta." ujar Sohyun yang masih sibuk dengan kegiatannya.

Hansol terkekeh, tangannya bergerak memegang tangan Sohyun dan membuat gadisnya itu menghentikan kegiatannya. Hansol menggenggam tangan itu, seakan enggan untuk melepas, seakan takut Sohyun pergi.

"Bukankah aku selalu terlihat keren? Dan wajar jika pemuda setampan Hansol Chwe mendapatakan gadis secantik Kim Sohyun.." Hansol memainkan alisnya, membuat Sohyun tersenyum malu seraya memukul lengannya, terkadang Hansol memang nakal, menggoda Sohyun hingga pipi gadis itu memerah.

"Tapi Oppa-ku lebih keren, lihat saja lusa saat mereka naik keatas stage." balas Sohyun yang membanggakan para kakaknya, Sohyun tahu benar kalau Hansol tidak suka dibandingkan.

Hansol berdecak. "Kau tidak akan melihat Oppamu perfome lusa, percuma kau memujinya."

Kening Sohyun berkerut, masih belum bisa menyerna dengan baik perkataan Hansol. Sementara Hansol yang menyadari ekspresi Sohyun, hanya menghela napas.

"Kau lupa dengan tujuanmu datang ke Amerika selain ikut denganku perfome di acara ini bersama Seventeen?"

Semula Sohyun masih dalam mode sama, namun kemudian gadis dengan mata bulat itu semakin membulatkan matanya. Membuat Hansol ingin mencubit pipi tembam yang semakin menggemaskan itu.

"Aku ingat.."

"Kapan kau akan mulai mencarinya?"

Sohyun tersenyum. "Besok pagi. Kau tidak masalah?"

Hansol menggeleng. "Kita berangkat besok pagi."

...

Sohyun merapatkan mantelnya, udara disini lebih dingin dari yang ia kira. Ia sedang duduk di salah satu bangku cafe, menunggu Hansol yang sedang memesan makanan dan kopi untuknya.

Mata bulat itu menatap keluar jendela, hujan. Ini adalah hujan pertama yang ia dapati selama berada di LA, tapi ia yakin ini bukan pertama kali untuk Hansol yang memang lahir dan menjalani masa kecil di kota ini.

Sohyun meringis kala matanya menangkap pemandangan yang menurutnya.. Tidak asing.

Diseberang jalan itu, ada tiga bocah perempuan dengan seragam sekolah mereka yang sepertinya sedang menunggu jemputan. Tiga bocah kecil yang tampak saling menggandeng, mereka terlihat mengobrol bahagia.

Pikiran Sohyun melayang pada kejadian 14 tahun yang lalu, ia juga pernah berada di posisi yang sama dengan tiga bocah itu. Ia dan dua adiknya. Tiga bocah perempuan yang memakai aksesoris serba sama, terlihat seperti tiga bocah kembar.

Shinhye..

Sohyun menggeleng. Ia mengerjap untuk menepis kenangan itu, karena ia selalu merasa bersalah dan akan menyalahkan diri setiap mengingat kejadian itu.

"Ini, minumlah.."

Atensi Sohyun beralih pada pemuda bersurai coklat yang sekarang duduk di depannya seraya menyesap kopi. Pemuda itu asik memandang keluar jendela, memerhatikan kawanan air yang jatuh mengguyur kota kelahirannya ini.

"Lama sekali aku tidak mendapat hujan LA.." ujar Hansol membuat Sohyun tersenyum tipis.

"Kau rindu LA?"

Hansol mengalihkan atensinya pada Sohyun, ia tersenyum lembut pada sang gadis.

"Rindu. Tapi aku selalu datang ke tempat ini setiap tahun, setiap ada acara di LA. Dan kau tau.." Hansol tersenyum, Sohyun mencondongkan tubuhnya karena ingin menyimak lebih jelas kalimat Hansol selanjutnya. "Aku selalu berkunjung ke tempat ini setiap pergi ke LA."

The Truth Untold (BTS Little Sister) - [SELESAI]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang