Lovea ngebut selesaiin 3 capt buat pengganti hari ini, besok, dan lusa. Because untuk dua hari kedepan, Lovea tidak bisa update yahh..
...
Y/n berjalan perlahan mendekati Sohyun yang terbaring lemah diatas bangsal dengan wajah cantiknya yang tampak pucat. Semakin dekat dengan Sohyun membuat hati Y/n yang tersayat serasa semakin teriris, sakit. Mata coklat indah itu mulai terasa panas, tapi ini bukan saat yang tepat untuk Y/n meneteskan air mata.
Y/n menarik kursi dan membawanya ke samping tempat Sohyun berbaring, sekarang ia bisa melihat dengan jelas wajah Kim Sohyun. Y/n meraih tangan Sohyun yang bebas dari infus dan mulai mengusapnya, halus dan dingin. Y/n menunduk, menyesali segalanya.
"Mianhae, eonni.."
Gadis 18 tahun itu bergumam lirih, ini adalah kali pertama setelah 18 tahun ia memanggil gadis didepannya yang hanya berbeda jam dengannya itu dengan panggilan Eonni.
Y/n masih menunduk dalam menahan sesak yang mendorongnya untuk mengeluarkan isakkan, tapi ia tidak mau. Sebuah tangan mengusap puncak kepalanya halus dan membuat Y/n mendongak, senyum tipis itu terlihat dan semakin membuat hati Y/n terasa ngilu.
Sohyun telah membuka matanya, bahkan mampu memberikan senyumnya pada Y/n. Walau senyum itu tidak seperti biasanya, tapi Y/n merasa lebih baik. Sohyun bisa tersenyum ditengah sakitnya, kakaknya itu begitu tegar, sedangkan ia bahkan berusaha mengakhiri hidup hanya karena perlakuan teman di sekolahnya dulu, Y/n lemah sekali.
"Sohyun-ah, mianhae.." lirih Y/n.
Sohyun kembali tersenyum. "Gwaenchana, Y/n-yaa. Ini bukan salahmu. Jika aku bercerita padamu dan tidak menyembunyikan apapun darimu, mungkin kau tidak akan melakukan hal ini. Jadi disini, aku juga salah." bahkan Sohyun masih bisa berbicara panjang dan menenangkan dengan keadaannya sekarang.
"Aniyo. Mianhae, seharusnya aku tidak perlu menanyakan itu. Kalau memang aku ingin tau, seharusnya aku cari tempat dan moment yang tempat untuk melakukannya."
"Jangan salahkan dirimu.."
"Kau pasti akan bosan berada di tempat ini.."
"Kau kan ada untuk menemaniku.." Sohyun memainkan alisnya.
"Tapi aku tidak bisa terus disini, kakek akan curiga."
Sohyun mengerucutkan bibirnya. "Kau tidak akan meninggalkan Eonnimu kan?"
Y/n membulatkan mata, apa yang Sohyun katakan. Apa tadi Sohyun mendengar Y/n memanggilnya Eonni. Oh tidak, jangan sampai. Hancur sudah image Y/n jika sampai Sohyun mendengarnya.
"Hey, apa maksudmu?"
"Hahaha.. Kau mencoba mengelak, tadi kau memanggilku Eonni kan?"
Kenapa jadi menyebalkan seperti ini?
"Tidak."
"Kau lucu sekali saat seperti ini."
Pletak!
"Hey kenapa kau menjitak kepala Eonnimu?"
"Kau bukan Eonniku."
"Oh baiklah, aku merajuk."
Sohyun memiringkan tubuhnya, mencoba memungguni Y/n, ia berusaha keras menahan tawa, namun kemudian sesuatu membuatnya terdiam.
Y/n yang merasa canggung dengan situasi hening, mencoba mencari cara untuk kembali memulai obrolan. Tapi ia merasa ada sesuatu dengan Sohyun yang tiba-tiba diam, ia mendengar Sohyun bernapas besar, dan kedua pundak Sohyun bergerak naik turun dengan cepat.
Y/n yang khawatir memegang lengan Sohyun dan membuat Sohyun kembali pada posisi yang sebelumnya. Sekarang Y/n bisa melihat wajah Sohyun yang berkeringat dan napas Sohyun yang tersengal.
Pada saat itu juga, Y/n merasakan sesak pada dadanya. Y/n langsung beranjak dan mencari sesuatu didalam laci, sesuatu yang dirasa bisa membuat rasa sesaknya reda melalui orang lain. Tapi Y/n tidak menemukannya, ia menoleh pada Sohyun.
"Dimana obatmu?"
Sohyun menunjuk tas yang tergeletak diatas sofa, Y/n segera berlari menghampiri tas itu dan mengambil sesuatu yang dibutuhkan Sohyun. Ia membantu Sohyun memakai alat itu.
Sohyun masih berusaha mengatur napasnya yang mulai membaik, sementara Y/n hanya menatapnya dan diam. Sohyun yang merasa ada yang aneh dari Y/n, menoleh kearah saudarinya itu.
"Kau kenapa?"
Bruk!
"Sohyun-ah, mianhae.. Jeongmal mianhae.. Aku adalah adik yang buruk. Kau kakak yang baik, kau menyayangiku dan Shinhye selama ini, tapi kami selalu membuatmu kesal. Mianhae.. Selama ini aku tidak tau kalau kau sangat menderita, aku meninggalkanmu dan membuatmu menjalani hidup penuh siksaan. Mianhae..."
Tangis Y/n pecah didalam pelukkan Sohyun, sementara Sohyun yang sejak tadi mencoba menahannya sekarang sudah tidak mampu lagi dan mulai menetekan air mata walau tidak terisak dan histeris seperti sang adik.
Ia bukanlah kakak yang baik, ia adalah kakak paling buruk di dunia. Ia bahkan tidak mampu menjaga adiknya, dan ia membuat adiknya tiada. Ia tidak pantas menjadi seorang kakak.
"Mianhae, Y/n-yaa. Mianhae, Shinhye-yaa. Aku tidak bisa jadi kakak yang baik untuk kalian. Tapi, asal kalian tau, aku sangat menyayangi kalian, lebih dari apapun. Y/n-yaa, jangan tinggalkan aku lagi.. Cukup Shinhye yang pergi, aku tidak mau kau juga pergi."
Jangan ambil adikku lagi Tuhan..
Tbc~
Tbc~
MunLovea
Sabtu, 22 Desember 2018Besok dan lusa tidak up yahh.. Terimakasih...
KAMU SEDANG MEMBACA
The Truth Untold (BTS Little Sister) - [SELESAI]✔
Fanfiction[IMAGINE PROJECT] BOOK 1 KIM UNIVERSE Kisah ini hanyalah tentang perjuangan seorang gadis yang berusaha mengungkap semua kebenaran pada keluarganya.. Terlalu lama meninggalkan kota kelahirannya, membuatnya harus menerima fakta bahwa terlalu banyak k...