"Sudah jangan bertengkar terus, kita harus segera memulai rapat ini sebelum hari semakin gelap."
Sofia menarik kursi dan duduk disana, disamping Mingyu yang masih membuang muka dari Y/n, begitupula sebaliknya dengan Y/n.
Sofia menghela napas, ia mengeluarkan sebuah buku catatan dari miniranselnya dan mulai menulis disana. Y/n diam memerhatikan, sementara Mingyu kembali berkutat dengan ponsel.
"Sebenarnya aku ingin Oppadeul membantu, tapi team pepo bilang ada pemotretan untuk besok, mereka harus istirahat hari ini. Team vocal harus latihan untuk lagu baru mereka, bahkan Hansol Oppa harus latihan bersama Jisoo Oppa untuk single mereka.."
Sofia tak mengalihkan pandangan dari catatan itu ketika mulai bercerita, Y/n meringis mendengar cerita dari gadis yang entah sejak kapan mengakui Y/n menjadi temannya.
"Jadi yang akan datang siapa?" Mingyu angkat bicara, ia menyimpan ponsel di saku dan menoleh pada Sofia.
Sofia mengedikkan bahu, kembali menulis. "Mungkin hanya Oppa.."
"Hey, apa maksudmu hanya Oppa? Bukankah Seungcheol-hyung dan Wonwoo-hyung free hari ini?"
Sofia menghela napas, lalu menoleh. "Oppa lupa ya kalau sebentar lagi Asian tour mu dimulai? Seungcheol Oppa akan sering rapat dengan PD-nim Pledis dan beberapa Management. Kalau Wonwoo Oppa entahlah, memang dia berminat yah dengan hal seperti ini?"
Kini ganti Mingyu yang mendengus, ia kembali mengambil ponsel dan memainkannya. Y/n hanya diam, menyimak, ia tidak dapan memahami apapun yang mereka katakan. Begitu banyak Oppa dan Hyung.
"Annyeong.. Maaf aku terlambat, tadi aku ke rumahmu, tapi tidak ada orang, jadi aku ke dorm Seventeen, hanya ada Wonwoo Oppa, aku mengajaknya sekalian.."
Sofia mendongak menatap gadis yang baru datang itu, begitupula dengan Mingyu. Sementara Y/n hanya melirik sekilas setelah itu kembali menunduk menatap ponselnya, menanti sebuah notif dari sang kakak mengenai kabar dari saudarinya.
"Siapa bilang kau mengajakku, bukankah kau memaksaku untuk mengantarmu.."
Suara ini mengintrupsi Y/n dan membuatnya mendongak dengan mata sedikit membulat, suara berat itu. Suara berat yang dulu sangat ingin ia dengarkan hingga rela setiap hari pergi ke perpustakaan, Y/n mendengar suara itu lagi.
Y/n menengok kebelakang untuk memastikan, mata coklatnya menangkap pemuda tinggi yang memakai penutup hoddie dan masker. Sekarang ia yakin, pemuda itu adalah pemuda yang selalu ia kunjungi di perpustakaan. Siapa namanya? Won- Wonwoo? Jeon Wonwoo?
Chou Tzuyu, gadis itu hanya tersenyum. "Supaya Wonwoo Oppa tidak bosan di dorm sendiri.."
Wonwoo berdecak, ia manarik kursi kosong dan duduk disana, disamping Y/n. Sementara gadis itu kembali menunduk, enggan untuk mendongak dan melihat wajah itu. Bukan enggan, tapi tidak sanggup, ia masih sibuk dengan debaran jantung yang tidak bisa dikondisikan.
Tzuyu menarik kursi dan duduk diantara Sofia dan Y/n, ia mengeluarkan ponsel dan mengotak-atiknya. Setelah itu memamerkan sesuatu yang tertampil disana.
"Bagaimana dengan desain kue ini? Indah bukan?"
Semua mendongak, memerhatikan kue tart dengan tiga tingkat dan hiasan wafel serta cream. Tiga orang disana mengangguk setuju, sementara Wonwoo hanya diam.
"Kue itu terlalu mewah untuk anniversary, itu lebih mirip dengan kue pernikahan.."
Y/n menoleh pada pemuda disampingnya yang berkomentar, sungguh ini sangat dekat, ia mengagumi pendapat itu. Setelahnya ia menoleh pada Tzuyu.
"Mungkin kita cari yang lebih sederhana saja."
Sekarang giliran pemuda bersurai hitam dengan mata sipit disamping Y/n yang menoleh ke gadis itu. Y/n juga menoleh, tersenyum dan mengangguk pelan. Terlihat ekspresi terkejut dari pemuda yang tak lain adalah Jeon Wonwoo, namun itu hanya sejenak.
"Memang akan sebesar apa acara ini? Berapa puluh orang akan diundang?"
"Ini acara rahasia, tidak mengundang orang lain. Mungkin beberapa orang dekat iya. Eh, yang masih muda.."
"Oh, aku kira akan seperti pernikahan.."
"Hey, mereka masih berkencan, bukan menikah.."
Y/n menoleh dan menatap tajam pemuda yang selalu mencari gara-gara dengannya itu. Pemuda menyebalkan yang entah kenapa harus bertemu lagi dengannya.
"Lebih baik kita bahas hal paling penting dan mulai mengerjakannya.." Wonwoo kembali bersuara.
Sofia menjentikkan jarinya. "Bagaimana jika kita membagi tugas untuk membeli kado, hiasan untuk tempat nanti, dan mencari tempatnya. Biarkan aku yang mencari tempatnya.." Sofia menawarkan diri, semua mengangguk setuju.
"Kalau begitu kita bagi sekarang, Wonwoo Oppa dan Juwi akan membeli aksesoris, sementara Mingyu Oppa dan Y/n akan memilih kado.."
"Tidak!!" suara ini terdengar kompak dari Y/n dan Mingyu, Tzuyu menatap Sofia kesal, sementara Wonwoo hanya diam.
"Kenapa?"
"Aku tidak mau bersama gadis pelupa itu.."
"Dan aku juga malas melihat wajah namja bertaring itu terus.."
"Hya! Aku punya nama!"
"Terserah.."
"Sudah-sudah jangan bertengkar.. Begini saja, Wonwoo Oppa menemani Y/n membeli kado, sementara Juwi dan Mingyu Oppa membeli aksesoris. Bagaimana?"
Mingyu dan Y/n saling melempar tatapan tajam selama beberapa saat, dan kemudian mengangguk. "Call!"
Tzuyu tampak tersenyum malu-malu dengan pipi merona, akhirnya ia punya kesempatan pergi dengan sosok Kim Mingyu yang selama ini ia kagumi, sementara Y/n menghela napas, ia terbebas dari pemuda bertaring itu, dan sekarang bersama orang yang selama ini hanya ia perhatkan secara diam-diam.
"Aku kabari lagi saat ada berita baru.."
Tbc~
MunLovea
Sabtu, 12 Januari 2019
KAMU SEDANG MEMBACA
The Truth Untold (BTS Little Sister) - [SELESAI]✔
Fiksi Penggemar[IMAGINE PROJECT] BOOK 1 KIM UNIVERSE Kisah ini hanyalah tentang perjuangan seorang gadis yang berusaha mengungkap semua kebenaran pada keluarganya.. Terlalu lama meninggalkan kota kelahirannya, membuatnya harus menerima fakta bahwa terlalu banyak k...