Part 2

29.1K 1.2K 8
                                    

"Ini kelas apa pasar sih? Rame banget, telinga gue sakit dengernya!!" seru Rival dengan nada tinggi.

"Waduh gawat ini..." Alexa berkata dengan nada berbisik kepada Elysia.

"Iya nih, gimana kalo kita semua dihukum?" ujar Elysia dengan wajah panik.

"Jangan sampe kita dihukum, dari tadi kan yang rame bukan kita," lanjut Alexa membela diri.

Rival yang melihat Alexa dan Elysia berbicara dari tadi, langsung menegur keduanya.

"Hei!!! Kalian yang dibelakang!" panggil Rival dengan menunjuk bangku Alexa dan Elysia.

"Waduhh kita kena nih El..." bisik Alexa kepada Elysia.

"Iya nih gimana dong ini Lex," kata Elysia dengan kepala menunduk.

Rival geram kepada keduanya, baru saja ditegur, masih sempet aja bicara.
Rival kembali menegur keduanya.

"Masih bicara aja tuh mulut, mau gue tampar?" tegur Rival dengan nada emosi.

Alexa memberanikan diri untuk menjawabnya.

"Ehh emangnya siapa?" tanya Alexa dengan nada bicara seolah kebingungan.

"Siapa lagi? Ya elo lah dasar nggak tau diri." Rival geram kepada Alexa yang tidak merasa bersalah kalau sudah berbicara tadi.

"Kok gue sih, orang gue nggak bikin keributan juga?!" jawaban Alexa membuat Rival tambah geram ingin menampar mulutnya.

Alexa emosi, dia tidak suka kalo ada orang menyalahkannya padahal Alexa tidak salah. Rival tetap memasang wajah marahnya, dan Raihan menyuruh semua murid dikelas itu diam.

Tak lama kemudian, Husein datang dia ingin bertanya kepada Rival apakah data murid yang ikut ekskul basket ada pada dia.

"Gue kan udah bilang jangan rame, guru guru lagi rapat kalo mereka keganggu kan yang dimarahi gue!!" bentak Rival pada Alexa.

Kini Alexa berada didepan Rival dia sudah tidak tahan karena disalahkan. Mereka berdua masih tetap bertengkar. Husein pun tidak jadi bertanya.

"Yang dimarahi kan elo bukan gue, terserah gue dong, gue mau rame kek mau diem itu urusan gue!" cetus Alexa sambil mendongak menatap Rival.

"Gue disini ketua osis jadi wajar kalo gue nyuruh lo semua diem!" Rival balas menatap Alexa.

10 menit kemudian, semua murid dikelas itu hening.

Raihan dan Husein masih melihat mereka bertengkar.

"Gitu tuh kalo dua-duanya gak mau ngalah?" Husein bergumam kemudian tersenyum

"Ya gitu gak mungkin berhenti mungkin ini," sahut Raihan pelan.

Lima menit kemudian keduanya terdiam, mereka sudah kehabisan kata kata.

Teettt... Teettt... Teettt...

Bel istirahat berbunyi Alexa kembali ke tempat duduknya, dan Rival berjalan menuju Raihan dan Husein yang berada diambang pintu.

"Lo ikut gue ke ruang osis sekarang," suruh Rival kepada Alexa.

Lapar.

Alexa lapar karena sudah menghabiskan waktu 30 menit bertengkar bersama Ketua Osis itu.

"Nggak, gue mau makan sekarang." Alexa kembali membuka tas nya mengambil bekal yang dia bawa dari rumah. Rival langsung pergi tanpa mendengarkan jawaban dari Alexa.

"Yaudah nanti aja setelah istirahat," saran Raihan dengan senyuman manis nya. Husein pun tersenyum melihat pipi Alexa menggembung karna saking kesalnya.

***
Bel masuk sudah berbunyi sejak tiga menit yang lalu.

"Ehh lex, lo nggak mau ke ruang osis?" tanya Elysia sambil menatap temannya.

"Iya bentar lagi," kata Alexa seraya menaruh tempat bekalnya didalam tas.

"Elysia, gue pergi ke ruang osis dulu ya bentar," pamit Alexa kepada Elysia.

"Hmm." Elysia fokus kepada ponselnya.

***

Alexa berjalan menuju ruang osis dengan terburu buru. Dia takut jika ketua osis yang jahat itu kembali memarahinya lagi.

Sampai depan pintu.

"Duhh gue takut." Alexa melihat kanan kiri kemudian tangannya hendak membuka pintu lalu pintu ruang osis tiba-tiba terbuka ternyata yang keluar adalah Husein.

"Ehh, mau ketemu Rival ya?" Husein kaget melihat seorang gadis berdiri didepan pintu ruang osis.

"Hah?" Alexa kebingungan. "Rival sapa?" lanjut Alexa.

"Rival, ketua osis yang tadi tengkar sama elo," Husein menjelaskan nama Ketua Osis yang tadi sempat bertengkar dengan Alexa tadi.

"Oh namanya Rival," ucap Alexa.

"Hmm," jawab Husein seraya mengajak Alexa masuk ke dalam. "Ayo masuk."

Alexa menuruti perkataan Husein, dia mengikuti Husein dari belakang. Rival mendongak melihat Husein dengan seorang perempuan dibelakangnya.

"Dibelakang lo itu siapa?" tanya Rival heran.

***

Vote and Comment

Ketua Osis Vs Ketua Pmr ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang