Part 3

26.7K 1.2K 15
                                    

"Dibelakang lo itu siapa?" tanya Rival heran.

"Oh ini? dia cewek yang tadi tengkar sama lo," jelas Husein.

Alexa bingung, jadi kenapa ketua osis itu memanggil dirinya kesini?

"Sini lo duduk." Rival menyuruh Alexa untuk duduk.

"Gue pergi dulu ya, mau nyari Si Raihan." Kemudian Husein meninggalkan Rival berdua dengan Alexa diruang Osis.

"Bukannya lo ketua pmr disini?"

"Ha? I.. iya, kenapa?" Alexa menjawabnya dengan gugup. Ia sedikit takut, tapi ia mencoba menjawab semua pertanyaan ketua osis itu dengan santai.

"Nama lo siapa?" Rival kembali bertanya.

"Alexa."

"Kepo banget sih tu orang," batin Alexa.

"Rumah lo dimana?" Rival masih terus bertanya kepada Alexa.

"Haah?" Alexa menganga mendengar pertanyaan Rival yang tidak masuk akal.

"Kenapa? nggak boleh gue tanya gitu ke lo?" Rival tersenyum samar.

"Ng..nggak papa kok" Alexa kembali menunduk.

"Emang nama lo siapa?" Alexa memberanikan diri bertanya kepada Ketua Osis itu.

"Kenalin gue Rival" Rival mengulurkan tangan kanannya mengajak Alexa berkenalan.

"Oh." Alexa membalas mengulurkan tangannya.

***

20 menit diruang Osis kemudian Raihan dan Husein kembali dengan membawa buku ditangannya.

"Yaudah lo boleh balik." Rival bangkit dari kursinya.

"Bye." Alexa pergi dari ruang Osis , dia berlari menuju kelasnya.

"Lex? Lama banget sih lo?" Elysia menaruh ponselnya dan mengajak Alexa berbicara.

"Itu tuh si Rival lama banget." ucap gadis itu mengingat kejadian diruang osis tadi.

"Lo dimarahi sama dia?" tanya Elysia.

"Enggak, dia cuma ngajak gue ngomong doang."

"Ohh, untung lo nggak dimarahi" Elysia tersenyum senang.

**

Bel pulang berbunyi.

"Akhirnya pulang juga." Alexa segera memakai tasnya dan pergi keluar bersama Elysia.

Tring... Tring... Tring...
Ponsel Alexa berbunyi pertanda bahwa ada yang menelpon. Ternyata yang menelpon adalah kakaknya.

"Halo kak?"

"Dek, kakak nggak bisa jemput kamu, soalnya kakak bentar lagi langsung pergi ke rumah temen."

"Kok gitu sih kak? Aku bilang bunda yaa," ucapnya mencoba mengancam kakaknya.

"Kakak udah izin ke bunda tadi. Bunda bilang kamu disuruh naik angkot sementara."

"Yaudah deh iya." Alexa langsung menutup telponnya. Mukanya cemberut dia kesal kepada kakaknya, kenapa bilangnya mendadak kalo mau ke rumah temannya?

"Dasar kakak jahat." Batin Alexa kesal.

"Ayo lex." ajak Elysia kepada Alexa menuju halte.

**

10 menit menunggu angkot.

Abang Elysia datang menjemput. Elysia berdiri hendak izin kepada Alexa ingin pulang dulu.

"Alexa gue udah dijemput, gue pulang dulu ya? Nggak papa kan?" Elysia tidak nyaman kepada Alexa karena meninggalkannya sendiri.

"Hmm." Alexa menjawabnya dengan anggukan.

Elysia telah berlalu dari hadapannya, bersama kakak laki lakinya pulang.

Lagi-lagi ngkot masih belum ada yang datang juga, dan akhirnya Alexa memutuskan untuk memainkan ponselnya. Tiba-tiba ada sebuah motor berhenti didepan halte dimana ada Alexa sedang duduk sambil bermain ponsel. Gadis itu masih fokus dengan ponselnya.

"Hei?" panggil Rival kepada Alexa.

"Haa..?" Alexa mendongak dia melihat Rival berhenti dihadapannya dengan sebuah motor ninja yang dia kendarai.

"Belom pulang?" tanya Rival yang sedang memarkirkan motornya didepan halte.

"Nunggu angkot." Alexa kembali menengok kanan kiri.

"Mau gue anter?" Rival menawarkan tumpangan.

"Emang gak papa?" Alexa menjawab sambil melirik Rival.

"Yaudah ayo." Rival berdiri dan berjalan menuju motornya.

Alexa segera naik ke motor. Selama ditengah perjalanan mereka berdua tidak berbicara. Tidak ada yang ingin memulai pembicaraan terlebih dahulu.

**

"Itu didepan." Alexa menunjuk salah satu rumah berwarna biru toska.

"Oh disini rumah lo?" Rival kembali bertanya kepada Alexa. Gadis itu hanya menganggukkannya.

"Makasih udah nganterin gue. Nggak mau masuk dulu?" tawar Alexa kepada Rival.

"Nggak usah makasih." Rival kembali memasang helm nya dan berpamitan kepada Alexa untuk pulang.

***

Vote and Comment

Ketua Osis Vs Ketua Pmr ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang