Part 27

10.7K 442 13
                                    

Sesampainya diruang osis Rival hanya memainkan laptop-nya ntah sedang melakukan apa?

"Lagi ada tugas osis ya?" Tanya Angel yang duduk berhadapan dengannya.

"Nggak," jawabnya singkat, padat, dan jelas.

Angel bingung mencari topik, sementara Rival menghiraukan Angel dan menganggap Angel tak ada. Diruang osis yang bisa dibilang 'lebar' mereka hanya berdua. Suasana terasa canggung dan Angel hanya menghela napas. Dia kebingungan mencari topik agar Rival mau berbicara dengannya. Dia baru sekali ini diruang osis berdua bersama Rival, dan mungkin itu penyebabnya Angel kesusahan mencari topik.

Dia gugup.

Rival sesaat mencuri pandang melihat Angel dihadapannya. Ekspresi yang Angel keluarkan adalah ekspresi kebingungan dan juga... gugup? Keringatnya sedikit demi sedikit bercucuran dipelipisnya. Rival sengaja tak menghidupkan AC karna dia rasa ini sudah sejuk dan semua jendela diruangan ini telah ia buka.

"Lo... nggak pa-pa Ngel?" Tanya Rival sejenak menatap wajah Angel.

"Ng-nggak pa-pa kok," jawabnya seraya tersenyum kaku.

"Lo keringatan, beneran nggak pa-pa? Kalo lo mau gue hidupin AC bilang nggak usah gugup gitu. Gue nggak bakal gigit lo kok." Rival kembali menatap layar laptop-nya.

"Hah? Ng-nggak usah." Detak jantung Angel berdegub kencang, dia merasa senang sekali saat Rival perhatian terhadapnya.

Setelah lima belas menit diruang osis yang sepi ini, Angel memecah keheningan dengan mengajak Rival berbicara.

"Lho temen-temen lo yang lain pada kemana?" Tanyanya seraya menyeka peluh yang terus bercucuran dipelipisnya.

"Kenapa?"

Mampus!

"Hah? Emm... ng-nggak pa-pa cuma nanya doang,"

"Nggak tau, palingan udah balik ke kelas duluan."

"Ohh, lo sendiri kenapa nggak balik ke kelas?"

"Lagi males."

Tak lama kemudian suara bel istirahat berbunyi. Angel bangkit dari duduknya dan mengajak Rival untuk istirahat bareng.

"Ayo istirahat," ajak Angel.

"Kenapa lo nggak bareng temen-temen lo?"

"Emm gue nggak nyaman sama mereka sejak kejadian kemarin."

"Ohh."

Rival keluar dari ruang osis diikuti Angel dibelakangnya. Angel berpikir ini saatnya membuat semua orang merasa iri padanya karna bisa dekat dengan ketua osis yang ganteng ini.

Angel men-sejajarkan langkahnya, dia berada disamping Rival. Jaraknya dengan Rival tidak terlalu jauh hanya sekitar 3cm. Angel dengan sombongnya berjalan mengangkat dagunya saat semua pasang mata tertuju kepada mereka berdua. Angel hanya melirik orang-orang yang mencibirnya.

"Ehh Rival pacaran sama Angel?"

"Hah? Si ketua osis itu pacaran sama murid baru?"

"Dasar adik kelas kegatelan. Nggak mungkin Rival mau sama dia, Rival aja ganteng kayak gitu."

"Lho kakak kelas murid baru itu, pacaran sama ketua osis? Aduh Kak Rival itu cuma punya aku seorang."

Semua orang yang berada ditempat itu hanya bisa berbisik dan membicarakan mereka berdua. Sesampainya dikantin mereka segera memesan makanan, minuman dan mencari tempat duduk.

Dari kejauhan Tari dan Elysia melihat Angel bersama Rival. Mereka berdua tak tahu apa yang Angel lakukan. Tiba-tiba Raihan dan Husein datang menghampiri Tari dan Elysia. Karna kursi yang mereka tempati kosong dua, jadi Husein dan Rival menempatinya.

Ketua Osis Vs Ketua Pmr ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang