Epilog

17.4K 450 64
                                    

#Alexa POV

Setelah melakukan UN dan sebagainya, akhirnya gue bisa bebas. Ternyata benar ya, kelas 12 itu gak mudah karna gue harus bener-bener belajar biar bisa dapetin nilai yang memuaskan. Sudah lama sekali gue gak ketemu temen-temen gue, siapa lagi kalau bukan Elysia, Raihan, Rival, dan Alvin kecuali Husein. Karna dia hampir setiap hari ke rumah gue, bagaimana tidak? Karna kak Alex dan kak Evellyn udah lamaran.

Gue sedang berjalan dikoridor sekolah sambil menggendong tas. Banyak sekali murid-murid yang hilir mudik. Lega sekali bisa terbebas dari segala ujian yang bisa membuat otak gue ingin meledak. Tinggal menunggu hasil dan menentukan dimana selanjutnya gue akan ngelanjutin belajar.

Hari ini gue ingin ke kantin karna perut gue udah merasa lapar banget. Gue memesan mie ayam juga es teh dingin, kemudian gue mencari tempat duduk. Gak jauh dari tempat yang gue duduki, gue ngelihat Rival sedang berjalan menuju tempat untuk memesan makanan.

"Rival," ucap gue. Rival menoleh lalu melambaikan tangannya ke arah gue. Tak lama kemudian dia menghampiri gue dan duduk dihadapan gue.

"Hei apa kabar? Lama gak ketemu," ujar Rival seraya tersenyum manis seperti dulu-dulunya.

"Gue baik kok. Lo apa kabar? Gue rindu tau." Rival tertawa pelan mendengar ucapan gue.

"Serius? Gue juga kangen. Semenjak ujian jadi saling sibuk ya? Tapi syukur bisa ketemu lo sekarang." Rival mengelus lengan gue pelan. Gue balas tersenyum.

Jujur gue rindu dia, sejak liburan kenaikan kelas usai, kita udah lama banget gak ketemu. Ditambah lagi ujian-ujian, jadi gue memutuskan untuk putus hubungan dengan dia. Bukan ingin saling menjauh tapi, ya kalian tau sendiri lah. Waktu itu gue harus fokus belajar, gue tau kalo hal itu sangatlah egois.

"Lo inget gak dulu? Pas ngambek waktu gue bareng Rissa?" Pertanyaan Rival membuat gue mengingat masa lalu saat bersamanya. Tak lama kemudian seorang pelayan datang membawa makanan dan minuman pesanan gue dan Rival kemudian langsung pergi.

"Gak gitu, udahlah jan ngomongin masa lalu. Gue flashback nih." Gak sadar ternyata air mata gue udah ada dipelupuk mata. Gue memanyunkan bibir sementara Rival hanya tersenyum menatap gue.

"Lo sama aja ya kayak dulu." Rival menyubit pipi gue pelan bersamaan dengan air mata gue yang mengalir di pipi. Jujur gue masih sayang sama dia, tapi gue gak mungkin buat nyuruh dia balikan sama gue.

Rival yang melihat gue nangis langsung duduk disamping gue dan ngusap air mata gue. Gue sempet kaget. Dia meluk gue? Nenangin gue seperti dulu. Seketika gue langsung cengeng dong. Air mata gue langsung deras banget ngalirnya, gue gak bisa berhenti nangis. Rival ngelus rambut gue yang kini udah mulai panjang.

Tiba-tiba Elysia dan Raihan datang, membuat Rival mau tak mau harus melepaskan pelukannya. Gue langsung ngusap air mata gue saat Elysia dan Raihan ngeliatin gue.

"Flashback nih?" Kata Elysia seraya mengelusi tangan gue. Elysia dan Raihan masih tetap, mereka masih berpacaran hingga sekarang.

"Apaansi lo, nggak kok."

"Aelah gak usah bohong deh, gak mungkin kan lo sampe nangis gitu," timpal Raihan ke gue.

"Ya gimana gak mau flashback cobak, seandainya Rival gak ngomongin kejadian yang lalu gak mungkin gue nangis."

"Gue tau lo masih sayang dan begitupun dengan Rival. Emang kenapa sih gak milih untuk balikan aja?" Ucapan Elysia mendapati anggukan oleh Raihan.

Ketua Osis Vs Ketua Pmr ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang