Part 43

10K 484 9
                                    

Tak lama kemudian mata Alexa perlahan terbuka. Ia memegangi kepalanya yang masih terasa pusing.

"Alexa?" Ucap Elysia.

Alex yang awalnya menunduk, ia langsung mendongak melihat adiknya. Alexa masih terlihat pucat.

"Ini minum dulu," ujar Alex seraya mengambil gelas berisikan air.

Alexa menerimanya lalu meminumnya. Ia melihat sekekelilingnya, dan ternyata ua sedang berada dirumah sakit. Alexa melihat teman-temannya sedang duduk disofa. Ia juga lihat, disana ada Rival. Dia tidak menyangka kalau Rival akan kesini untuk menjenguknya.

"Kamu makan dulu ya." Alex mengambil mangkok bubur yang berada dimeja dekat ranjang.

"Aku gak mau makan. Udah kenyang," sahut Alexa.

"Udah kenyang? Kamu belom makan dari kemarin, dan bilang sekarang udah kenyang? Apa sih yang buat kamu sampe gak mau makan begini? Karna dia?" Tanya Alex seraya menunjuk Rival yang keberadaannya tak jauh dari mereka berdua.

"Mending makan dulu gih," timpal Rival seraya tersenyum tipis.

"Aku udah bilang nggak."

"Alexa lo harus makan kalo maag lo kambuh lagi gimana?" Ucap Elysia khawatir.

Tanpa berkata apa-apa lagi, ia segera mengambil alih mangkok bubur ditangan kakaknya. Ia memakannya sendiri. Tak lama kemudian seorang suster datang membawa obat untuk Alexa minum.

"Udah?" Tanya Alex.

"Iya nih. Ini obat aku?" Alex mengangguk kemudian Alexa mengambilnya lalu segera meminumnya.

"Udah ayo pulang," ajak Alexa seraya menurunkan kakinya dari ranjang.

"Lo udah mau pulang?" Tanya Elysia.

"Iya gue udah sehat, ayo cepet."

Alex membenarkan ranjang dan juga selimut disana. Sementara teman-temannya berdiri hendak mengikuti langkah Alexa. Ia berjalan terhuyung-huyung sambil memegangi kepalanya.

"Alexa lo gak apa-apa?" Tanya Elysia.

Alex menoleh melihat adiknya yang berjalan terhuyung-huyung. Rival menghampiri Alexa lalu merangkulnya dan membawanya keluar. Sampai diluar Rival mendudukkan Alexa dikursi. Alexa melirik Rival sejenak lalu menatap ke arah lain.

"Mulut lo napa?" Tanya Alexa kepada Rival tanpa menatapnya.

"Oh ini? Gapapa kok," sahut Rival seraya memegangi ujung mulutnya yang luka.

"Gue tanya karna gue khawatir Rival." Alexa menoleh menatap Rival dengan sorot jengkel.

Rival tersenyum samar lalu berjongkok dihadapan Alexa. Cewek itu menatap Rival dengan tatapan khawatir.

"Gue gak papa kok. Harusnya gue yang tanya ke elo, lo gak papa?"

"Gue jauh lebih baik kok."

"Ehem..." Alex menghampiri keduanya. Rival segera berdiri dan mundur beberapa langkah menjauhi Alexa. "Ayo pulang," ajak Alex.

Terpaksa Alexa harus menuruti kakaknya. Ia berjalan dibelakang kakaknya. Sementara teman-temannya kembali ke sekolah.

***

Sampai disekolah, ternyata suasana sekolah sudah mulai sepi. Mereka berempat ke kelas masing-masing untuk mengambil tas.

Rival membuka pintu kelasnya, ia berhenti diambang pintu saat melihat seorang gadis sedang duduk sambil bermain ponsel. Gadis itu tampak sedang menunggu seseorang.

Ketua Osis Vs Ketua Pmr ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang