Part 17

13K 517 2
                                    

Hari semakin larut tapi untungnya tangis Alexa mulai mereda. Dia mencuci muka lalu mengelapnya menggunakan handuk. Dia merasa bersalah karna telah sedikit kurang ajar kepada kakaknya, Alexa harap kakaknya mau memaafkannya. Saat hendak pergi ke kamar Alex, dia mengurungkan niatnya karna dia takut kakaknya bakal marah dan mengusirnya seperti dia mengusirnya tadi.

"Kak maafin aku" batinnya gelisah.

Dia menggerakkan kenop pintu dan membukanya pelan, dia melihat kamar Alex yang berantakan. Mungkin kakaknya kesal karna dirinya, Alexa semakin tidak yakin jika kakaknya akan memaafkan semua kesalahan yang dia lakukan.

"Kak?" Panggilnya pelan.
"Kakak tidur ya?" Alexa membuka selimut yang menutupi tubuh Alex. Setelah membukanya ternyata itu bukan tubuh Alex melainkan guling yang tertutup selimut.

"Lho kak Alex mana?" Ucapnya dalam hati.

Alexa berjalan menuju ruang ganti dikamar Alex, akan tetapi Alex juga tidak ada. Alexa terus mencari disetiap ruangan. Setelah lumayan lelah mencari Alex, dia pergi ke taman untuk menghirup udara segar.

Sampai ditaman, Alexa melihat Alex sedang duduk bersandar dibangku taman sambil memejamkan mata. Dia berjalan perlahan dan duduk disamping Alex. Tiba-tiba, Alex membuka matanya karna merasa ada seseorang disampingnya yaitu Alexa. Alex menatap Alexa secara saksama sementara Alexa, mendongak menatap langit biru.

"Kak maafin aku ya, tadi aku udah kurang ajar ke kakak" ucap Alexa sambil meluruskan pandangannya ke depan.

"Iya nggak papa kok, maafin kakak jugak ya tadi kakak cuma mau ngebela kamu doang" ucap Alex menjelaskan. "Ngebela sih nggak papa tapi kan ga harus berantem juga, kakak tau sendiri kan aku nggak suka kalo kakak berantem." Kini Alexa membalas menatap kakaknya yang sedari tadi menatapnya.

"Iya kakak lupa, yaudah maafin kakak ya"

"Iya"

Alexa dan Alex kembali ke dalam rumah. Keduanya masuk ke kamar masing-masing. Setelah sedikit lega karna sudah dimaafkan oleh kakaknya, Alexa bergegas mandi.

***

Seperti biasa Alexa dan Elysia sedang tidak mood mendengarkan Bu Kiki menjelaskan karna pada dasarnya matematika adalah pelajaran yang sangat tidak disukai oleh murid. Karna keduanya bosan, mereka memutuskan untuk menulis-nulis sesuatu dibuku bagian belakang.

Tak lama kemudian, Alexa dan Elysia merasa tak nyaman seakan ada yang memperhatikan mereka. Keduanya mendongak mendapati Bu Kiki dan teman satu kelasnya menatap mereka berdua. Alexa dan Elysia kaget, mereka gelagapan dan segera menutup buku juga menaruh bolpoin yang tadi mereka pegang.

"Apa yang kalian lakukan?" Tanya Bu Kiki sambil melipat kedua tangan. "Nggak kok bu, cuma nulis rumus" jawab Alexa.

Alexa menjawab apa yang ada dipikirannya. "Rumus apa? Ibu tidak menulis rumus sama sekali dari tadi" lanjut Bu Kiki.

"Mampus!" Ucapnya dalam hati.

"Sekarang kalian berdua keluar!" Suruh Bu Kiki pada Alexa dan Elysia yang tampak kaget.

"Cuma keluar kan bu?" Tanya Elysia.

"Emang kurang? Yasudah ibu tambah hukumannya kalian berdua bersihkan kamar mandi?! Sana cepetan" ujar Bu Kiki dengan santai.

"Lho kok-" Alexa kaget.

"Udahlah ayo nantik malah ditambah lagi"

Mereka berdua berjalan bersisihan menuju kamar mandi cewek. Keduanya bingung harus melakukan apa dahulu.

"Kalo aja lo nggak nanyak tadi, nggak mungkin kan kita disini." Alexa menggerutu kesal. "Gue tadi cuma nanya doang" jawab Elysia.

Mereka mulai membersihkan kamar mandi. Keduanya mengepel lantai yang begitu kotor. Disela membersihkan kamar mandi mereka terus menggerutu tidak jelas. Saat Elysia menumpahkan sedikit air dilantai, Alexa berjalan menuju pojok kamar mandi untuk membersihkan kotoran yang lumayan lengket, tiba-tiba Alexa terpeleset dan berteriak karna kaget tapi untungnya Elysia sempat menangkap tangan Alexa agar tidak terjatuh.

Ketua Osis Vs Ketua Pmr ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang