Part 2 | Notebook Biru

224 18 7
                                    

HAPPY READING🤗❤️

_____________________________

'Setegar-tegarnya cewek, dia itu mahluk paling lemah di dunia tapi pinter.'
-Bara❤️.

---

Aurora menghempaskan tubuhnya ke tempat tidur berwarna krem yang ada di kamarnya. Lelah dirasakannya setelah seharian belajar disekolah dan mengawasi ketiga orang tadi membersihkan halaman sekolah tadi siang.

Aurora mulai memejamkan matanya perlahan. Menikmati empuknya kasur dan bersiap-siap untuk pergi ke alam mimpi.

Tokk! Tokk! Tokk!

"Non Aurora, ada yang nyariin," teriak Bik Sumi dari balik pintu. Aurora membuka kedua mata pandanya dengan malas lalu berjalan menuju pintu.

"Siapa, bik?" tanya Aurora.

"Bibik gak tau non."

"Aku ganti baju dulu ya bik, gak enak kalau masih pake seragam," balas Aurora dengan nada sedikit malas.

"Iya non, bibik sampein."

Aurora menutup pintu kamarnya perlahan, mengganti seragamnya dengan baju khas rumahan lalu turun ke lantai satu.

---

Aries duduk diatas bean bag berwarna hijau di halaman belakang rumah Bara. Memejamkan matanya dan sesekali membuka sosial medianya. Ya, mungkin tidak bisa dibilang sesekali, melakinkan setiap menit. Bahkan detik.

"Woy! Ngelamun aja lo, kenapa?" tanya Mars mengejutkan Aries.

"Lo tau? Tadi gue.." kata Aries, namun ucapannya berhasil dipotong oleh Bara.

"Eits, tunggu! Kayaknya cerita lo seru deh. Gue ambil minum sama makan dulu," ujar Bara sambil berlari menuju dapur rumahnya dan kembali lagi dengan 3 gelas minuman dingin dan snack cokelat.

"Gue udah boleh cerita?" tanya Aries berharap ceritanya tidak dipotong lagi.

Bara dan Mars mengangguk serempak.

"Tadi gue kerumah Aurora," jelas Aries memulai cerita.

"Hah?!" Mars membelalakkan matanya.

"Ngapain?" tanya Bara dengan raut muka penasaran.

Flashback on

"Bik, siapa yang nyariin?" tanya Aurora saat sampai di anak tangga terbawah.

"Gue."

Aurora membulatkan matanya. Berjalan mendekat ke arah pria itu, lalu duduk di sofa sebelahnya.

"Lo darimana tau rumah gue?" ucap Aurora sedikit mengintrogasi.

"Aries always know everything," balas pria itu. Ya benar, dia Aries. Putra Aries Pratama. Orang yang tadi membuat Aurora berada di ruang BK dan terpaksa menunggunya membersihkan lapangan sekolah sampai pulang sekolah.

"Ngapain kesini?" tanya Aurora lagi.

"Nyari lo," jawab Aries singkat.

"Buat?"

"Buat ngembaliin buku lo yang dipinjem Rena. Tapi sorry gue udah coret soalnya gue tadi gabut di mobil. Nih," jelas Aries kemudian mengulurkan sebuah notebook berwarna biru kepada Aries.

Tadi pagi saat sekolah, Rena, teman sebangku Aurora meminjam notebook kesayangannya itu untuk melihat pola abstrak yang terlukis di sampul notebook milik Aurora. Tapi Aurora masih kebingungan, kenapa buku itu bisa ada di tangan Aries?

ARTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang