Part 6 | Jenguk

159 9 3
                                    

Happy reading🤪❤️
_____________________________

"Woy! Diem-diem aja lo." Mars memukul meja Aries. Membuat laki-laki itu, menoleh cepat.

"Bacot," jawabnya singkat.

"Lo mah! Udahah tau orang lagi bete malah diganggu," ledek Bara.

"Maaf bang," Mars cengengesan kemudian duduk ditempatnya semula.

"Ey, ada yang mau ikut jenguk Aurora nanti gak?" Tanya Bianca di depan kelas.

"Bi, Aurora udah bole dijenguk emangnya?" Tanya salah satu penghuni kelas.

"Udah boleh kok, kalian mau ikut?" Tanya Bianca kembali.

Yang lain nampak berdiskusi. Membahas akan ikut atau tidak. Karena mereka tidak terlalu akrab dengan ketua kelas mereka.

"Eh ini si Aries ikut katanya!" Teriak Bara di sebelah Aries, membuat seluruh pasang mata tertuju pada mereka. Sedangkan Aries hanya pasrah, toh dia memang ingin ikut ke sana.

"Gue ikut deh."

"Gue juga."

Para perempuan di kelas seketika ingin ikut semua tentunya karena Aries.

---

Bel pulang sekolah baru saja berbunyi dengan nyaring, seluruh siswa kelas 12 IPA 3 mulai berkumpul di depan kelas setelah memasukkan buku-buku mereka kedalam tas.

"Nanti gue, Aries, Mars, sama Bara nyusul soalnya kita mau beli buah dulu. Kalian berangkat duluan aja kamarnya Aurora nomor 11," Bianca menjelaskan dan yang lainnya hanya menyimak.

"Yaudah kita duluan ya," ucap sang wakil kelas, Dhyra lalu pergi duluan untuk menjenguk Aurora.

"Woy Bianca! Lo emang bawa motor?" Mars bertanya.

"Ya enggak," Bianca cengengesan.

"Trus lo sama siapa? Gue sama Mars," Aries menjawab dengan ketus.

"Oo, berati Bianca sama Bara dong, ehem ada yang kesemsem nih," Mars menyenggol Bara yang hanya diam tidak menanggapi obrolan sahabatnya itu.

"Hm," Bara menjawab ketus lalu berjalan pergi meninggalkan mereka yang masih tertawa melihat kelakuan Bara.

---

"Gue lewat pintu depan ya, biar ademan dikit," kata Mars.

"Gue lewat sini aja biar cepet," sahut Bara.

"Yaelah, jangan mencar dong. Biar nyampenya barengan," ucap Bianca.

"Yaudah lewat sini aja biar deketan, kasian juga kan yang lain udah nunggu," kata Aries.

"Yee! Itu mah lo yang pingin ketemu sama Aurora."

"Bacot."

Setelah melewati perjalanan yang sangat membosankan karena perdebatan Mars dengan Bianca, akhirnya mereka oun sampai didepan ruangan Aurora.

Tok tok tok...

Pintu kamar Aurora dibuka lebar oleh Bi Sumi yang masih tersenyum lebar. Pasti karena lawakan teman-teman Aurora. Aurora sedikit terkejut, awalnya ia mengira Bianca, Aries, dan sahabatnya tidak datang.

ARTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang