Part 30 | Hancur

99 9 0
                                    

Aries semakin geram dengan tingkah Aurora saat ini. Gadis itu terus mendiaminya sejak pulang sekolah tadi.

"Gue bener-bener gak ngerti lagi. Gue pusing," kata Aries kesal kepada dua sahabatnya.

"Lo ngomongin aja baik-baik ke Aurora. Apa susahnya sih?" Tanya Bara jengkel.

"Cewek emang suka gitu Res," balas Mars.

"Gue takut kalau gue ngomong ke dia, gue gak bisa ngontrol emosi gue," ucap Aries memikirkan apa yang selanjutnya akan terjadi.

"Gak usah mikirin yang enggak-enggak. Lo coba aja dulu," Bara kembali memberi saran.

"Gue kerumah Aurora dulu." Aries bangkit dari sofa rumah Bara, meninggalkan kedua sahabatnya yang hanya geleng-geleng kepala menanggapi sifat keras kepala Aries.

__ __ __

"Permisi Aurora!" Teriak Aries didepan pintu rumah Aurora.

"Aurora! Aurora!"

Sudah lebih dari 10 menit Aries berdiri didepan sana namun, tak ada yang kunjung membukakannya pintu. Aries berjalan menuju motornya, bersiap-siap untuk pulang dengan perasaan hampa.

"Den Aries!" Panggil Bi Sumi diambang pintu.

Aries langsung menoleh dan menghampiri Bi Sumi.

"Maaf tadi bibi lagi jemur baju," ucapnya sopan.

"Iya bi gapapa, Auroranya ada?"

"Non Aurora belum pulang kerumah."

Aries menatap jam tangan hitamnya. Sudah pukul 4 sore. Sekolah sudah dipulangkan sejak 3 jam yang lalu, jadi dimana Aurora?

"Oh yaudah, bi. Aries pamit dulu," ucapnya. Dan, Bi Sumi kembali memasuki rumah majikannya.

Brum! Brum!

Suara deruman mobil menghentikan langkah Aries yang sudah siap mengendarai motornya.

Sebuah mobil putih terparkir dengan rapi didepan halaman rumah Aurora. Tak lama, seorang laki-laki dan perempuan turun dengan tawa ceria diwajah mereka.

"Aurora!" Panggil Arues dengan keras.

"Jangan kasar sama cewek," kata Radit berusaha menetralkan emosi Aries yang mulai memuncak.

"Ra, gue pulang dulu," sambung Radit.

"Iya makasi Dit," balas Aurora lalu menatap kepergian Radit dan menyisakan Aurora dan Aries yang saling tatap.

"Kenapa?" Tanya Aurora sedikit membentak karena Aries terus menatapnya dengan kening mengkerut.

"Darimana?" Aries ikut bertanya dengan datar.

"Rumah Radit."

"Ngapain."

"Latihan puisi."

"Oh, jadi gini lo sekarang? Cuek ke gue tanpa alasan terus sekarang lo pergi bareng cowok lain gitu aja?" Aries berdecih pelan menatap Aurora dengan tatapan meremehkan.

"Cuek ke lo tanpa alasan?!" Aurora ikut membentak. Gadis itu membuka tas besarnya dan mengeluarkan ponsel berwarna gold itu. Ia kemudian membuka galerinya dan melemparkannya kedada Aries.

ARTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang