Part 17 | Trouble

95 9 0
                                    

Happy reading k1k1!
_____________________________

"Aurora!"

Aries berteriak dari depan kelas, berlari menghampiri Aurora yang tengah berada di depan pintu perpustakaan.

Aurora menoleh, "apa?"

"Kamu mau ngapain?"

"Nyari novel baru."

"Aku ikut ya?"

"Yaudah ayo."

Aurora dan Aries berjalan memasuki perpustakaan yang letaknya tak jauh dari kelas mereka.

Hari ini ada kiriman novel baru di perpustakaan. Aurora yang sedikit anak kutu buku sudah jelas tidak mau ketinggalan untuk membacanya.

Aurora dan Aries mengisi daftar kunjungan yang terletak di atas meja lalu berjalan menuju sebuah lemari dan mencari novel baru itu.

"Kamu mau baca buku juga?" tanya Aurora pelan.

"Enggak."

"Terus ngapain ikut?"

"Ya mau sama kamu aja."

"Yaelah."

"Biar kamu gak ilang dari aku."

"Lebay deh."

Aurora terus mencari novel baru itu dan akhirnya ia sampai disebuah novel tebal dengan sampul abu-abu.

"Yes ketemu," gumamnya lalu mencari sebuah meja kosong disana.

Aries duduk di seberang kursi Aurora. Agar ia bisa melihat wajah cantik Aurora kone.

Aurora yang merasa risih menurunkan novel itu dari wajahnya dan mendapati Aries yang tengah tersenyum ke arahnya.

"Apaan?" tanya Aurora malu.

"Kamu cantik."

"Aku tau."

"Aurora."

"Apa lagi?"

"Besok kan minggu tuh, kamu mau gak main kerumah aku?"

"Ngapain?"

"Papah mau kenalan, sambil jalan-jalan juga katanya."

"Hah?! Papah kamu?"

"Santai, papah baik kok."

"Jalan-jalan kemana?"

"Gak tau, papah gak bilang."

"Em, yaudah. Eh tapi, mamah kamu gak ikut?"

"Ikut kok."

"Yaudah."

Setelah beberapa menit membaca, Aurora meletakkan kembali novelnya di tempat ia menemukannya tadi.

"Kamu udah selesai bacanya?"

"Belum."

"Kenapa ditaruh?"

"Aku gak bawa kartu pinjem, jadi Senin aja aku pinjem lagi."

"Yaudah, kamu mau ke mana sekarang?"

"Ke toilet aja."

"Oke."

Mereka berdua pun keluar dari dalam perpustakaan yang sunyi tapi sejuk itu.

Aries tiba-tiba merangkul bahu Aurora, membuat gadis itu terkejut lalu tersenyum.

Tak sedikit siswa-siswi yang melihat kejadian romantis tadi, tak sedikit pula yang mengabadikan mereka dalam sebuah gambar maupun video. (langka soalnya).

ARTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang