AR

Part 26 | Puisi

🎶 Kan teramat panjang puisi
Tuk menyuratkan cinta ini 🎶

Surat cinta untuk starla
-Virgoun.

__ __ __

"Kak Aurora!" teriak seseorang membuat Aurora dan Bianca menghentikan langkahnya.

"Eh, kenapa Dit?"

Radit tersenyum ramah ke arah Bianca yang menatapnya kemudian beralih ke Aurora.

"Bisa bantuin gue gak?" tanyanya sopan.

"Bantuin apa?"

"Gue perlu satu orang buat gue ajak ikut lomba puisi tingkat SMA, lo bisa gak?"

"Puisi?" Aurora menaikkan sebelah alisnya.

"Iya kak, bantuin gue ya?"

"Puisi? Boleh tuh Ra! Lo kan suka bener nulis puisi!" cerca Bianca.

Aurora menatap Bianca kesal. Untung temen.

"Beneran? Bantuin gue lah kak, lombanya lagi tiga minggu, kurang lagi satuu aja," rengek Radit pada Aurora.

Aurora berpikir keras. Memang, ia memang suka menulis puisi, namun itu hanya curahan hatinya ketika sedang bosan. Lah sekarang? Lomba?

"Plis ya, kali ini aja," Radit memohon.

"Yaudah deh. Kali ini aja ya?" Hati Aurora meluluh. Ia akan menolong Radit kali ini, hitung-hitung membalas jasa Radit saat ia mengantar Aurora kerumah.

__ __ __

"Darimana?"

"Dari toilet sama Bianca," jawab Aurora pada Aries.

"Oh."

"Ries."

"Ha?"

"Aku diajakin lomba sama Radit."

Wajah Aries menegang seketika namun berhasil ia sembunyikan dengan tampang datarnya.

"Lomba apa?"

"Puisi."

"Kapan?"

"Tiga minggu lagi."

"Oh."

"Boleh kan?"

"Boleh, tapi jangan deket-deket sama Radit!"

"Tapikan aku harus latihan Ries," rengek Aurora.

"Nanti aku yang anter sekalian nemenin kamu."

"Hm, yaudah."

"Kapan latihannya?"

"Gatau."

Line!

Bunyi notifikasi dari ponsel milik Aurora memecah keheningan yang terjadi beberapa menit antara Aries dan Aurora.

Raditt

Kak, ini gue Radit.
Nanti latihan dirmh
gue bisa gak?
Pulsek.
Nanti gue kirimin
alamatnya.

Bisa dit.
Tapi, gue gk bsa
bca puisi. Kalo nulis
sih bisa aja.

Gapapa kak.
Nanti kita cuma nyetor
beberapa puisi buat dinilai
gaada lomba baca puisi kok.

Yaudah nanti gue
kermh lo sama Aries.