1

15.1K 651 45
                                    

Dear pembaca meskipun cerita ini udah tamat, Sudi kiranya memberi komentar dan dukungan pada cerita ini, atau paling tidak disimpan direading list kalian.

Ku ucapkan happy reading, semoga menikmati cerita ini.

Cerita ini juga akan diedit sedikit demi sedikit baik kesalahan tulisan atau mungkin alur cerita yang kurang berkenan bagi Dwi.

Jangan sungkan buat komen atau ngasih tau salah ketik oke.

Dwi.

.

Bocah lelaki blonde itu selalu sendiri, di ayunan taman dekat rumah si blonde, memasang wajah lelah.

Matanya menyiratkan rasa sedih, sakit, juga derita, seakan beban seluruh makhluk di dunia menimpa pundak kecilnya.

Gadis berambut pirang berkuncir tinggi menyisakan poni yang menutupi sebelah matanya itu sering melihat anak sebayanya itu duduk sendiri di ayunan itu.

Dengan rasa penasaran ia melangkah mendekati anak kecil itu. Tanpa tau benang merah mengikat keduanya.

.

Naruto © Masashi Kishimoto

I'M Not Idiot

'Naruto' bicara batin.
"Naruto" bicara biasa.
/Naruto\ bicara telpon.
Naruto flashback.

.

Uzumaki Naruto, bocah berusia delapan tahun itu melangkah dengan pelan tidak memperdulikan orang sekitarnya yang melewatinya seakan ia tidak ada disana.

Hari ini adalah hari diadakan festival disekolahnya setiap tahunnya, telinga Naruto seakan tuli dengan hiruk piruk disekitarnya semua murid didampingi oleh keluarga masing-masing, tidak sepertinya yang sendirian.

Lalu dimana keluarganya? apa ia tidak punya? jawabannya adalah punya Naruto mempunyai Ayah Ibu bahkan Kakak. Lalu dimana mereka? jawabannya adalah mereka sedang menikmati festival bertiga meninggalkan Naruto dibelakang, kenapa? karena ia bodoh tidak seperti Menma - kakak kembar Naruto, katanya.

'Siapa juga yang mau menjadi bodoh!' teriaknya dalam hati.

Ditatapnya tiga bayangan didepannya yang sedang berjalan meninggalkannya, dan mereka sedang tertawa bahagia, bercanda dengan riang, saling melempar kata dengan senyum.

Penglihatannya mengabur, ah ternyata ia menangis untuk kesekian kalinya.

'Lebih baik aku pergi ke ruang informasi, disini aku tidak diperlukan.' Naruto melangkah mundur dengan teratur.

I'M Not Idiot

Namikaze Minato, lelaki matang bersurai pirang bermata biru langit yang menjabat sebagai Presiden Direktur Namikaze Corp yang bergerak diperhotelan dan Entertainment adalah ayah dari bocah Uzumaki Naruto, sedangkan ibunya Uzumaki Kushina, wanita berambut merah panjang bermata violet itu adalah mantan model yang pernah bekerja diagensi milik suaminya yang sekarang memutuskan untuk fokus pada anak dan suaminya, lalu seseorang yang dipanggil Nii-san oleh Naruto adalah Namikaze Menma, Menma menuruni rambut sang ibu berwarna merah yang dipotong jabrik seperti surai milik Naruto dan bermata violet seperti ibunya, Menma juga menuruni kecerdasan sang Ayah, menjadi kebanggaan kedua orang tuanya.

Berbanding terbalik dengan Naruto yang masih belum bisa membaca dan menulis diusianya yang delapan tahun, ia selalu tertinggal kelas tidak seperti Nii-san nya yang selalu jadi juara sekolah mengalahkan kakak-kakak kelasnya.

Naruto selalu berontak jika disuruh belajar hingga akhirnya kedua orang tuanya menyerah pada Naruto, membiarkan Naruto berbuat semaunya, menutup mata dan telinga dari semua tingkah nakal Naruto.

'Aku tidak bodoh! Aku tidak nakal!' selalu itu yang diteriakkan batin si blonde itu.

.

Tidak dianggap, tersisih, tidak jarang juga dihina dan di bully.

Itu yang dirasakan oleh Naruto.

Hari ini adalah hari kenaikan kelas dan seperti tahun-tahun sebelumnya Naruto duduk dibangku paling belakang. Mendengar cibiran orang tua teman sekelasnya yang ditujukan untuknya dan ia tidak perduli dengan ucapan mereka karena ia sudah biasa dengan hal itu, sedangkan kedua orang tuanya ada dipanggung bersama dengan Menma yang kembali meraih penghargaan dengan predikat siswa terbaik tahun ini.

Netra biru menatap kedepan lurus menatap wajah kedua orang tuanya yang bangga dengan prestasi Menma, Minato menatap menma dengan bangga sedangkan Kushina menatap dengan sayang sang kakak yang sekarang sedang menatapnya juga dari kejauhan seakan mengejeknya.

Ada rasa iri dihatinya, ia juga ingin ditatap seperti itu. Ia juga ingin diperhatikan, disayangi, dimanja, dan dimengerti. Naruto sudah berusaha untuk membaca dan menulis tapi ia tidak berhasil, yang dihasilkan hanya coretan tak berarti yang ada di buku tulisnya.

'Tuhan, tolong, aku ingin seperti Menma-nii' pintanya malam itu sebelum terlelap.

.

Yahhhh, satu lagi kisah sedih yang Dwi buat.

I'M Not Idiot.

23-Nov-2018

I'M Not IdiotTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang