Anak laki-laki berambut oranye itu duduk diemperan toko yang sudah tutup, mencoba mencari kehangatan dalam musim dingin tahun ini.
Bunyi perut lapar membuatnya reflek menyentuh perut yang sudah dua hari tidak ia beri makan.
Hal terakhir yang ia ingat adalah bunyi perutnya yang minta diisi sebelum akhirnya gelapan menghampirinya.
.
"Hei, lihat dia bergerak" ucapan itu terdengar jauh baginya.
Kelopak matanya terbuka dan tertutup menyesuaikan cahaya.
"Aku dimana?" Tanyanya serak, sepertinya anak itu masih belum bisa mencerna situasinya.
"Kamu dirumah sakit" sahut sebuah suara membuat anak itu menoleh ke arahnya.
Sebuah senyum hangat yang pertama kali dilihatnya. Ada beberapa orang yang menatapnya, ada yang khawatir melihatnya.
"Kau pingsan saat aku lewat didepanmu" jelas anak itu, yang sepertinya sebaya dengannya.
"Kenalkan mereka keluargaku" anak itu menunjuk orang-orang yang ada di ruangannya.
"Tuan dan Nyonya Yamanaka, dan ini anak mereka Ino, lalu aku Naruto" anak itu - Naruto - mengulurkan tangannya padanya.
"Kenapa kau menolongku?" Bukannya menjawab anak berambut oranye malah bertanya.
Selama ini tidak ada yang perduli padanya, ia selalu diusir dimana pun berada, dianggap sampah yang tidak berguna, jadi wajar bukan kalau ia bertanya kenapa ada yang susah-susah menolongnya.
"Bukan karena apa-apa" jawab Naruto santai.
"Omong kosong" sahut anak itu, ia mendengus geli dan remeh, dudukannya tubuhnya dan menatap Naruto tajam.
"Aku berterimakasih kalian sudah menolongku" ujarnya dengan arogan.
Kening Naruto berkedut kesal dengan tingkah anak didepannya ini.
"Hoi! Untuk anak seperti mu kau sungguh menyebalkan!" Seru Naruto.
See, mereka menunjukkan kelakuan asli mereka, mereka pasti ingin sesuatu darinya.
"Jadi apa yang kalian inginkan dariku, tentu saja kalian tidak akan menolongku tanpa meminta imbalan bukan?" Tanyanya angkuh.
Sebelum Naruto membalas ucapannya, Ino melangkah maju dan menyentuh lengan Naruto.
"Kalau begitu kau harus ikut kami saat kau sudah pulih nanti" ujar gadis blonde itu.
Naruto menoleh ke arah Ino hendak protes. "Kau butuh bantuan untuk kedai mu bukan, dia bisa membantumu saat kita sekolah Naruto" jelas Ino membungkam Naruto.
"Baik aku akan membantu kalian dengan percuma, anggap saja aku mengganti biaya rumah sakit ini" sahut anak berambut oranye itu singkat.
"Kami akan membayarmu" sahut Naruto.
Anak itu mendengus. "Tidak perlu, aku masih ingat balas budi".
"Oke, bagaimana kalau begini, kamu akan bekerja di kedai milik Naruto, kamu akan digaji separuh dari gaji seharusnya untuk biaya rumah sakit ini, dan setelah lunas kamu akan mendapat gaji sepenuhnya untuk selanjutnya" usul Inoichi.
"Setuju" sahut ketiga anak yang ada diruangan itu.
"Jadi, namamu siapa?" Tanya Naruto.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'M Not Idiot
FanfictionDia yang tersisih, selalu sendiri, dianggap angin lalu, dibenci tanpa tau salahnya. Dia yang berbeda, menyembunyikan perbedaan dirinya dari orang lain. . fanfic Naruto pertama gambar bukan milik Dwi, cerita milik Dwi.