Spesial

5.8K 336 38
                                    

Naruto © Masashi Kishimoto

I'M Not Idiot

'Naruto' bicara batin.
"Naruto" bicara biasa.
/Naruto\ bicara telpon.
Naruto flashback.

.

Naruto dan Ino sedang berjalan berdua alias kencan, ngedate atau apalah itu.

Dua insan itu baru saja keluar dari stasiun kereta menuju tempat kencan yang sudah direncanakan.

Tokyo Disneyland.

Oh ayolah mereka masih remaja empat belas tahun. Wajar kan mereka pergi ke taman bermain.

Tidak jauh dibelakang mereka ada dua penguntit.

Berambut merah, berkaca mata hitam dan bertopi putih jangan lupa dengan masker yang menutupi sebagian wajahnya. Yang satu lagi tidak berbeda jauh dengan temannya malah ia lebih aneh lagi karena bisa membuat rambutnya bagian belakang yang berdiri tegak, entah gel rambut apa yang dipakainya membuat rambutnya tahan badai dan hujan itu.

Pemuda berambut merah itu menyeret paksa temannya yang apatis itu keluar dari kandangnya (read:rumah) untuk menguntit sejoli blonde yang akan berkencan itu.

Tapi saat Menma -si penguntit nomer satu, saat menyebrang jalan tiba-tiba ada truk pengangkut barang yang kehilangan kendali dan menabrak Menma yang belum sempat bereaksi.

BRRAKKK!

Bunyi itu sungguh amat keras membuat pejalan kaki berhenti termasuk sejoli yang diuntit Menma dan Sasuke - penguntit nomer dua.

Naruto entah mengapa merasa sesak dadanya. Kakinya melangkah pada sosok yang tergeletak tak berdaya dijalan itu.

"Menma-nii" lirihnya, ia tak menyangka Nii-san nya mengalami kecelakaan seperti ini.

"Telpon ambulan cepat!" Serunya menyadarkan Sasuke yang segera merogoh hpnya.

.

Minato dan Kushina menatap Menma nanar anak kesayangan mereka terbaring lemah dan tidak sadar.

Mereka takut dengan mental Menma saat mengetahui kenyataannya.

Saat ini kondisi Menma dalam keadaan stabil hanya menunggu kesadaran Menma.

Naruto menunggu Menma didepan ruangannya, membiarkan kedua orang tuanya melihat keadaan Menma. Disampingnya ada Ino gadis itu menggenggam tangan Naruto yang terasa dingin.

Tentu saja dingin bagaimana pun ia melihat kakaknya berlumuran darah, bahkan baju Naruto terkena darah Menma saat memindahkan ke mobil ambulan.

Dua hari berlalu, mata berwarna violet itu terbuka dan mengerjap. Ia merasa badannya kaku dan susah digerakkan.

Matanya bergulir kesamping dan melihat Naruto yang tertidur di kursi ruangan.

Berniat memanggil tapi tenggorokannya kering.

"Na-ru-to." ucapnya patah-patah.

Naruto yang memang tidak benar-benar tidur mendengar suara Menma. Matanya terbuka lebar melihat Menma sudah sadar. Ia segera beranjak keluar memanggil dokter.

Melihat Naruto keluar Menma menggerutu. 'Harusnya dia memberiku minum dulu.' batinnya dongkol.

Setelah pemeriksaan singkat Menma merasa kakinya tidak bisa digerakkan. Beberapa pikiran buruk menyerang otak pintarnya.

'Tidak mungkin.' batinnya shok.

Minato dan Kushina menatap Menma prihatin.

'Bohong!' batinnya menjerit.

Tidak mungkin kan dia lumpuh?!.

"TIDAKKKKK!!!!" Jeritan itu terdengar pilu.

.

Wkwkwkwkwkwkwk

Hanya keisengan semata. Tidak termasuk dalam cerita ya...

Mau update besok tapi takut lupa.

Dwi.

02-12-2018

I'M Not IdiotTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang