27

6K 233 52
                                    

Sepuluh tahun kemudian

Naruto tersenyum tipis melihat ibunya, Kushina bermain dengan anak kembarnya, satu pirang satu merah.

Sembilan tahun yang lalu saat Ino melahirkan bayi kembar ia sangat bahagia namun juga tercenung saat melihat salah satu bayinya berambut merah.

'Kenapa merah, kenapa bukan pirang saja keduanya' protesnya dalam hati.

Saat itu ia menyadari kalau hubungan darah lebih dalam dari apapun.

Sebenci apapun ia pada ibunya namun saat melihat putrinya ia akan selalu ingat pada ibunya.

Ia ingin memaafkan ibunya sekali lagi.

Agar ia tidak merasa sakit saat melihat putrinya, agar ia bisa tersenyum tulus pada putrinya.

Ia ingin bahagia.

.

Naruto © Masashi Kishimoto

I'M Not Idiot

'Naruto' bicara batin.
"Naruto" bicara biasa.
/Naruto\ bicara telpon.
Naruto flashback.

.

"Onii-sama!" Seru Naruko gadis kecil itu sudah menjadi seorang remaja cantik jelita.

Naruto melambai pada adiknya yang berlari ke arahnya.

"Kenapa tidak membangunkan ku" protesnya menggembungkan kedua pipinya.

"Mana tega aku mengganggu tidurmu, imouto" Naruto mengusap surai pirang Naruko.

Naruko sangat menyayangi kakaknya, begitu juga dengan Naruto. Diusia remajanya Naruko sudah tau sisi kelam keluarganya, ia menyayangkan sikap ayah, ibu dan kakak tertuanya itu, tapi semua sudah terjadi.

Minato dan Menma sudah sepuluh tahun dipenjara, tinggal lima tahun lagi mereka bebas, semoga mereka bisa menjadi keluarga yang seperti seharusnya.

Ino tersenyum melihat suaminya bercengkrama dengan adiknya, begitu juga kedua anaknya yang bermain dengan sang nenek, dibawanya nampan berisi minuman dan cemilan yang akan menemani sore mereka.

"Karin, Tsunade, kita minum dulu" panggil Ino.

Bagaimana keadaan ShikaSaku? Mereka sudah menikah lima tahun lalu, dan memiliki satu anak pemalas bernama Shikadai untung saja otaknya pintar seperti ayahnya.

Coba bayangkan bagaimana Shikadai terjebak dengan kedua putri Naruto yang satu berambut merah yang memiliki sifat yang agak genit, dan yang satu berambut pirang yang galak, sungguh merepotkan bukan?, Kedua orang tua tiga anak itu hanya tertawa berguling-guling saat ketiga anaknya bersama.

Karena bukan Shikadai yang memimpin tapi putri sulung Naruto, Tsunade.

Sedangkan Itachi dan Kurama mereka masih sering bertemu dan jalan bareng ditengah kesibukannya masing-masing. Jangan berpikir mereka memiliki hubungan atau apapun itu, mereka murni bersahabat dan betah menjomblo jadi mereka merasa cocok kalau bersama karena satu pemikiran.

Kedai milik Naruto sudah membuka cabang dimana-mana yang dipegang oleh Kurama yang dibantu Konohamaru, Udon dan Kimimaru, pegawai Naruto dulu.

Kehidupan mereka semua masih berjalan, dan pastinya selalu ada masalah yang akan dihadapi. Tapi cerita ini sampai disini saja.

"Tsunade-nee jangan tinggalkan aku!" Seru Karin. "Shikadai ayo cepat" Karin menyeret Shikadai yang bergumam 'Merepotkan' andalannya yang mungkin memang sudah turun menurun di keluarga Nara itu.

Naruto dan Ino tersenyum begitu juga Sakura, sedangkan Shikamaru menggaruk kepalanya ia merasa kasihan dengan anaknya yang harus senasib dengannya. Terseret dengan sesuatu yang merepotkan macam Naruto.

"Kalian berdua cepetan!" Seru Tsunade berkacak pinggang. Ia menunggu dengan sebal adik kembarnya dan juniornya - Shikadai, mereka akan berangkat sekolah bersama.

.

End- tamat- selesai - finish

😄😄😊😋😁

Terimakasih banyak atas dukungan dan komentar kalian dan bersedia membaca cerita ini.

Akhirnya tamat juga.

Aku bingung mau ngucapin apa yg jelas terima kasih. #bungkukbadan.

Dwi

01-01-2019

Ps: ada satu lagi chapter spesial dibawah jangan lupa baca 🤗

I'M Not IdiotTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang