Ino kecil meringkuk takut. Tubuhnya bergetar karena ketakutan hebat menyerangnya.
Isakan itu terdengar lirih.
"Monster!"
"Pergi kau!"
"Mengerikan!"
"Menjauh!!!"
Teriakan itu masih terdengar ditelinganya.
"Hiks, nggak aku bukan monster!, Aku bukan monster!! Okaa-san, Otou-san, hiks, aku bukan monster, hiks"
Kedua orang tua gadis kecil itu menatap putrinya sedih, mereka juga ikut sakit melihatnya. Bagaimana pun mereka orang tua.
"Aku akan menyembuhkannya koi" ucapan itu terdengar dalam.
Mata Inoichi berkilat, tekadnya bulat, ia akan menyembuhkan trauma anaknya.
Saat itu ia tidak tau ia akan menolong banyak orang karena ilmunya.
.
Naruto © Masashi Kishimoto
I'M Not Idiot
'Naruto' bicara batin.
"Naruto" bicara biasa.
/Naruto\ bicara telpon.
Naruto flashback..
Shikamaru berjalan dengan bibir yang tidak berhenti menggerutu, ia sangat kesal dengan teman kuningnya itu.
Bergumam 'Merepotkan' entah yang keberapa kali.
Kedua tangannya ia taruh dibelakang kepala, kakinya melangkah dengan malas.
Saat melewati salah satu kelas di lantai tiga, ia mendengar dua siswi menyebut nama teman kuningnya.
Entah dari mana rasa penasaran datang, ia mengintip kelas itu, ada dua siswi, Hinata dan Sakura.
"Kau harus move on Hinata-chan" ujar gadis musim semi - Sakura. "Lagi pula BakaNaruto itu tidak perduli denganmu".
"Hiks, aku sudah mencobanya Sakura-chan" sahut Hinata serak.
Dalam hati Shikamaru bertanya sejak kapan gadis indigo itu menangis.
Sakura menghela nafas lelah. "Akan aku kenalkan dengan temanku, ayo". Ia menarik tangan Hinata.
'Gawat!' Shikamaru kelabakan.
Untung saja didepannya ada belokan. "Ha~h kalau seperti ini, benar kata si maniak ramen itu. Tukang gosip" ia menggaruk kepala nanasnya.I'M Not Idiot
Temari, Sabaku no Temari. Gadis persurai pirang yang diikat kebelakang itu adalah teman Ino, kekasih Naruto.
Gadis yang dikenal garang oleh teman-temannya banyak yang takut dengannya, dan dengan cueknya ia membalas dengan bilang bahwa mereka saja yang lemah.
Shikamaru menyukai Temari, itu rahasia umum di sekolahnya.
Temari hanya diam saat mendengar hal itu, ia tidak perduli selagi Shikamaru tidak mengusiknya.
Sedangkan Shikamaru belum berani mendekat. Takut kena omelan Temari yang katanya bisa bikin tuli, belum lagi bonus bogem mentah dari gadis pirang itu.
"Merepotkan, kenapa semua orang berambut pirang itu merepotkan" keluhnya.
"Aku mendengar itu pemalas" itu suara Naruto. Shikamaru menoleh ke arah sahabatnya itu, Naruto datang dengan satu kantong kresek yang ia tebak berisi makanan.
"Temari mencarimu" goda Naruto.
"Urusai!" Kesal Shikamaru, ia merebut makanan yang dibawa si pirang yang dibalas teriakan tidak rela oleh Naruto.
"Kau sudah memikirkannya?" Tanya Shikamaru serius.
"Sudah, tapi aku belum tau harus memilih apa" jawab si pirang lesu.
"Pikirkan pelan-pelan, aku akan ikut apapun pilihanmu" Shikamaru tau sahabatnya bingung.
"Ne, Shika apa aku salah kalau berharap mereka berubah sebelum aku memutuskan pergi?" Tanya Naruto matanya menerawang.
"Tidak, tidak ada yang salah dengan keinginan itu" sahut Shikamaru. "Tapi kau yang paling tau, kapan harus menyerah, berharap pada sesuatu yang tak tau kapan akan terjadi" Shikamaru menatap Naruto.
Kemarin saat Naruto berkunjung ke rumah Ino, Inoichi - ayah Ino, menawarkan sesuatu yang akan mengubah hidupnya. Dan Naruto diberi waktu sampai ia lulus sekolah untuk memikirkannya.
Dering bell sekolah membuyarkan lamunan dua pemuda itu.
.
Saat sampai di gerbang rumahnya Naruto melihat Menma dan kedua orang tuanya duduk dengan santai diteras rumah.
'Tumben mereka masih diluar jam segini' batinnya. Sekarang sudah pukul sembilan malam, tidak biasanya keluarganya ada di luar.
"Aku pulang" ujar Naruto.
"Selamat datang" sahut Kushina.
Deg'.
Apa ia tidak salah dengar? Ibunya menyambutnya datang.
"Tadaima" Naruto mengulangi salamnya.
Dan Kushina kembali menyauti Naruto. Naruto tersenyum haru. Ia bahagia.
Mungkin ia sudah tau jawaban yang akan diberikan pada keluarga Yamanaka.
.
Biarkan Naruto seneng dulu.
Chap spesialnya kapan² yah.
Ehe.
Dwi
12-12-2018
KAMU SEDANG MEMBACA
I'M Not Idiot
FanfictionDia yang tersisih, selalu sendiri, dianggap angin lalu, dibenci tanpa tau salahnya. Dia yang berbeda, menyembunyikan perbedaan dirinya dari orang lain. . fanfic Naruto pertama gambar bukan milik Dwi, cerita milik Dwi.