Spesial

3.3K 201 24
                                    

Naruto © Masashi Kishimoto

I'M Not Idiot

'Naruto' bicara batin.
"Naruto" bicara biasa.
/Naruto\ bicara telpon.
Naruto flashback.

.

Wajah lemas, lesu, pucat, dan tubuh yang sedikit gemetaran itu ditanggapi oleh berbeda dari tiga orang yang berjalan bersamanya.

Si pemilik surai nanas itu hanya menguap malas, sedangkan pemilik surai pink cerah itu meliriknya geli, lalu gadis bersurai pirang panjang itu menatapnya khawatir - meski dalam hati mereka semua menahan tawa dalam hati.

Mereka baru saja menonton film di bioskop dan bisa kalian tebak mereka menonton apa yang bisa membuat si pirang jabrik itu lemas bukan?

Film horor.

Apa lagi yang membuat si pirang - Naruto - takut.

Kadang Ino heran bagaimana bisa Naruto menjadi dokter kalau melihat hantu saja takut.

Rumah sakit kan identik dengan mayat.

Semua itu masih misteri.

"Pffft-" suara itu terdengar dari mulut Shikamaru.

Naruto yang sangat peka terhadap sekitarnya langsung menoleh ke arah sahabatnya dan memberikan tatapan tajamnya.

Shikamaru bersiul menghindari tatapan tajam Naruto.

"Kau memang sengaja memilih film itu bukan!" Seru Naruto telunjuknya mengacung ke arah Shikamaru.

Dalam hati Shikamaru membenarkan tuduhan Naruto, ia ingin membalas sahabat pirangnya itu yang selalu mengusilinya.

"Sudahlah Naruto-kun" ujar Ino pelan.

"Ta-tapi Hime dia membuatku menonton film itu, tadi itu sangat menyeramkan" Naruto bergetar.

Sakura terkekeh melihat kelakuan Naruto yang sangat penakut. Ah, dulu Hinata pernah bercerita kalau memang Naruto memang penakut pada hal-hal seperti ini.

Dan melihat hal ini langsung membuatnya geli. Shikamaru menatap Sakura yang tertawa pelan lewat ekor matanya.

'Syukurlah suasana tidak canggung lagi' batinnya.

Mereka berempat memang sedang double date, tentu saja itu usul Naruto, yang katanya ingin mendekatkan Sakura dengan Shikamaru.

Dua jam lalu suasana terasa canggung dan Ino dengan pintarnya mengusulkan mereka menonton film, dan Shikamaru yang dengan gagahnya menawarkan membeli tiketnya.

Saat itu lah rasa ingin membalas Naruto muncul saat mata kuacinya melihat poster film horor yang tertempel di dinding dekat loket tiket.

'Nikmatnya balas dendam' bibir yang biasanya menguap malas itu menyeringai lebar.

"Lihat senyum jahatnya itu Hime" adu Naruto.

"Buahahahahahahahahahaha" tawa Shikamaru meledak mengagetkan tiga temannya juga orang yang kebetulan ada disekitarnya.

Sakura terkejut ia tidak pernah melihat Shikamaru tertawa seperti itu.

Naruto mendengus, mungkin tak apa ia menderita sedikit kalau bisa membuat sahabat malasnya itu bahagia.

I'M Not Idiot

Bibir itu tersenyum malu-malu, sungguh tidak mencerminkan seorang Presdir perusahaan sebesar Nara. Matanya fokus pada Hp ditangannya jangan lupa jarinya yang tidak henti mengetik sesuatu di benda berwarna hitam itu.

Sedangkan didepannya sepasang mata hitam yang sudah sepuluh menit melihat itu memutar bosan.

"Sampai kapan aku harus melihat rusa masuk masa kawin ini?" Itachi bertanya dengan kesal.

"Ah, kau disini Itachi?" Shikamaru meletakkan Hpnya dan fokus pada lelaki Uchiha itu.

Itachi kesal ternyata Shikamaru tidak menyadari keberadaannya.

"Kudengar kau CLBK dengan wanita Haruno" ujar Itachi. "Kupikir kau harus tau hal ini" lanjutnya tangannya menyodorkan sebuah berkas.

Shikamaru menutup berkas itu setelah membacanya. Ia menghela nafas.

"Mereka menawarkan kerja sama yang menguntungkan bagi perusahaan kita berdua".

"Aku bisa saja menerimanya langsung, tapi aku tau kau pasti akan ragu, perusahaan Sabaku, itu bukan perusahaan kecil di Suna, dan kudengar Temari yang memimpin saat ini" jelas lelaki yang memiliki keriput itu.

"Sekarang aku tanya kau pilih yang mana?" Tanya sulung Uchiha itu.

"Temari atau Sakura?"

.

Libur telah tiba.

Awas masuk angin.

Spesial kali ini agak ada sambungannya sama part selanjutnya ya.
Dwi

28-12-2018

I'M Not IdiotTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang