Menma menatap iri adiknya yang sedang berdiri di depan panggung ditemani oleh kedua orang tua mereka yang tersenyum, memang tidak selebar senyum saat ia yang mendapatkan juara tapi tetap saja ia tidak suka melihat senyum lebar adiknya itu.
Matanya berkilat benci, saat melihat Naruto menerima penghargaan siswa terbaik tahun ini.
Ia akan membalas adiknya berkali lipat karena mempermalukannya.
.
Naruto © Masashi Kishimoto
I'M Not Idiot
'Naruto' bicara batin.
"Naruto" bicara biasa.
/Naruto\ bicara telpon.
Naruto flashback..
Sakura menatap pemuda yang sedang tertidur dimejanya. Matanya menerawang jauh. Sakura dan Shikamaru memang sekelas.
'Apanya yang jenius, dia bahkan tidak ingat aku' batinnya kesal.
Mengingat hal itu membuat mood Sakura turun drastis.
"Sakura-chan!!! Ayo kita ke kantin bersama!!" Teriakan Lee itu membuat mood Sakura makin turun.
"Diam Lee!!" Bentaknya. "Kau membuatku kesal!" Serunya.
Lee terdiam begitu juga teman sekelasnya, sedangkan Shikamaru terbangun dari tidurnya karena teriakan Sakura.
Mereka menatap Sakura heran, pasalnya mereka baru pertama kali mendengar Sakura membentak Lee meski pemuda berambut mangkuk itu sering heboh padanya.
Shikamaru yang tak tau situasi itu bergumam 'Merepotkan' dan berdiri dari bangkunya lalu pergi dari kelas.
Melihat hal itu Sakura semakin kesal. Penghuni kelas merasa heran dengan tingkah gadis pink itu.
I'M Not Idiot
Sakura mengaduk minuman dengan raut kesal. Hinata dan Neji melihatnya dengan heran.
"Kamu kenapa Saki?" Tanya Neji pemuda berambut panjang itu heran tidak biasanya mood Sakura turun seperti ini.
"Si nanas itu menyebalkan, ingin rasanya aku kuliti lalu ku bikin rujak nanas" gerutu gadis pink tidak jelas.
"Nanas? Kau ingin makan nanas?" Tanya Neji yang masih belum ngeh.
"Iya aku ingin melumat nanas, menginjak-injak kepala nanas!" Seru Sakura.
Neji dan Hinata semakin bingung.
Sedangkan si pemilik kepala nanas bersin berkali-kali ditempatnya bersantai di atap.
"Kau demam Shika?" Tanya Naruto.
"Sepertinya ada yang membicarakan aku" jawab si nanas.
"Mungkin kau belum bayar hutangmu padanya Shika" cengir Naruto.
Shikamaru terdiam tidak memperdulikan temannya itu, ada sesuatu yang mengganggunya. 'Merepotkan' keluhnya dalam hati.
I'M Not Idiot
"Naruto!!" Ino berlari saat matanya melihat Naruto dan Shikamaru berjalan ke arah gerbang.
"Ada apa Hime?" Tanya Naruto.
"Kudengar Menma membuat ribut di kedai?" Ino bertanya dengan raut cemas.
"Ah iya kemarin itu......"
Mata Menma melotot tidak percaya melihat wanita paruh baya yang dilihatnya adalah ibu dari temannya. Uchiha Mikoto.
Kenapa orang seperti Mikoto mau datang ke kedai kecil seperti ini.
"Mikoto-san" sapa Naruto dengan senyum.
Menma menatap Naruto terkejut, melihat Naruto menyambut Mikoto membuatnya tau hubungan mereka dekat.
"Bibi, kenapa kemari?" Tanya Menma tidak mengerti maksud kedatangan Mikoto.
"Tentu saja aku ingin makan ramen yang lezat, Menma-kun" jawab Mikoto santai, ibu beranak dua itu melangkah ke meja terdekatnya. "Aku pesan yang seperti biasa ya, Naruto-kun" ujarnya yang disahuti Naruto dengan semangat, sebelum membuat pesanan Mikoto Naruto menatap kakaknya.
"Sebaiknya Nii-san pergi dari sini sebelum kami semua kehabisan kesabaran" suara itu terdengar dingin.
Menma mendecih sebelum melepaskan appronnya lalu melemparnya kelantai sebelum pergi dari sana dengan langkah kesal.
"Anak manja itu semakin lama semakin menjadi jika dibiarkan" komentar Mikoto.
"Kau benar Uchiha" sahut Kurama.
Mikoto melirik Kurama tajam. "Sepertinya kau harus diberi pelajaran tentang tata krama, rubah" desis nyonya Uchiha itu.
"Oi oi, Kurama sebaiknya kau ikut aku membuat ramen" Naruto menarik paksa Kurama. Ia tidak mau kedainya hancur akibat dua orang ini. Uchiha dan Kurama tidak bisa bersama dalam satu ruangan.
"...... Jadi seperti itu" jelas Naruto.
"Rubah satu itu" gemas Ino, ia malah kesal dengan Kurama.
"Jadi bagaimana hasilnya?" Tanya Shikamaru. "Kau tau apa yang aku tanyakan bukan".
"Tou-san dan Kaa-san, marah padaku, Menma mengatakan kalau aku mengusirnya karena menganggap Menma hanya mengganggu di kedai, Menma bilang kalau aku tidak ingin Menma tau rahasia kedai" suara Naruto terdengar getir. "Dan kalian tau, aku tidak boleh pulang selama satu bulan, mereka memang tidak mengusirku secara permanen tapi, 'tinggal saja dikedai kecilmu itu' mereka mengucapkan seperti itu. Aku.... Aku...."
"Sudah cukup" Ino memeluk Naruto. "Kau bisa tinggal di rumahku Naruto-kun" Ino mengeratkan pelukannya.
"Merepotkan" ujar Shikamaru dengan nada kesal.
.
Udah ada yang nebak Mikoto 😁,
Lempar Menma ke jurang.
Dwi
12-12-2018
KAMU SEDANG MEMBACA
I'M Not Idiot
FanfictionDia yang tersisih, selalu sendiri, dianggap angin lalu, dibenci tanpa tau salahnya. Dia yang berbeda, menyembunyikan perbedaan dirinya dari orang lain. . fanfic Naruto pertama gambar bukan milik Dwi, cerita milik Dwi.