Mata violet itu melirik sekitarnya, merasa aman, matanya kembali fokus pada gadis pirang yang sedang berjalan bersama wanita paruh baya yang ia tau adalah ibunya.
Bibirnya menyeringai dibalik masker yang digunakannya.
'Kau akan mati' batinnya senang.
Melihat ada kesempatan mendekati sang gadis, ia segera membungkam mulut gadis itu dengan sapu tangan yang sudah ia olesi dengan obat bius dan setelah tubuh gadis itu melemas ia membawanya masuk dalam mobil yang sudah ia siapkan.
Sayang sekali ia kurang waspada. Saat ia hendak memasukkan si gadis dalam mobil, dua orang dari dua arah berbeda melihatnya.
Seruan mereka membuatnya menjadi pusat perhatian.
Kejadian itu begitu cepat, dua orang itu berlari kearahnya. Yang satu segera menyelamatkan si gadis dan satu mengejarnya yang berlari dengan panik.
Dengan langkah yang setengah panik, ia berlari dari kejaran orang-orang.
Dalam hati ia sudah sangat ketakutan.
Naruto- orang yang mengamankan Ino - gadis itu- dari penculikan itu segera ikut berlari mengejar penculik setelah menyerahkan Ino pada ibunya.
Kaki Naruto berlari dengan cepat, menerobos orang-orang yang juga mengejar pelaku. Mengagetkan orang yang awal mengejar pelaku - salah satu orang yang memergoki pelaku penculikan Ino selain Naruto-.
Dalam sekejap tangan Naruto meraih jaket yang digunakan pelaku membuat lari pelaku oleng.
Tidak putus asa Naruto meraih masker yang digunakan pelaku.
Gerakan itu terasa lambat di mata Naruto, saat tangannya berhasil meraih masker itu, wajah orang yang dikenalnya dengan baik yang terlihat.
Langkah Naruto perlahan berhenti, jantungnya bertalu, tidak menyangka pelaku yang ingin menculik Ino adalah orang yang ia kenal terlebih itu adalah orang terdekatnya.
Genggaman pada masker ditangannya menguat. Matanya berkilat tajam.
"Menma". Desisnya penuh kemarahan.
.
Naruto © Masashi Kishimoto
I'M Not Idiot
'Naruto' bicara batin.
"Naruto" bicara biasa.
/Naruto\ bicara telpon.
Naruto flashback..
Nafasnya menderu untung saja ia berhasil melarikan diri dari kejaran orang-orang.
Tubuh Menma ambruk ditanah, ia menurunkan leher kaos yang ia gunakan untuk menutupi wajahnya.
Setelah masker yang tadi dirampas oleh Naruto untungnya ia bisa berpikir cepat dengan menaikkan leher kaos yang ia pakai yang kebetulan mempunyai model kerah panjang bisa menutupi setengah wajahnya sebagai ganti masker.
'Semoga Naruto tidak melihat wajahnya dengan jelas'. harapnya ragu.
.
Setelah memastikan Ino dan ibunya pulang dengan selamat. Naruto segera pulang kerumahnya sendiri.
Tanpa mengucapkan salam atau apapun ia masuk ke dalam rumah megah itu. Menghiraukan kedua orang tuanya yang terheran melihat Naruto yang terlihat marah itu.
"Menma!! Buka pintunya!" Naruto menggedor-gedor pintu kamar Menma saat yakin Menma ada didalam.
"Apa-apaan kau Naruto?!" Seru Kushina tangannya mencoba menghentikan aksi Naruto.
Dengan kasar Naruto menepis tangan ibunya dan kembali menggedor pintu kamar Menma.
Sedangkan di dalam kamar Menma meringkuk ketakutan dilantai, ia berharap pintu itu menahan Naruto selama mungkin.
Merasa tidak ada hasil, Naruto mundur selangkah dan menggunakan bahunya untuk mendobrak kamar kakak kembar sialannya itu.
Brakk!. Satu kali tidak berhasil.
Brakkk!. Terlihat pintu mulai bergeser.
Braakkkk!!. Terlihat Menma semakin ketakutan sambil melihat pintu kamarnya semakin goyah.
Bruaaakkk!!!. Dan akhirnya pintu sialan itu jatuh kelantai.
Tidak Naruto rasakan sakit dibahunya akibat mendobrak pintu kamar Menma itu.
Yang Naruto pikirkan sekarang adalah membalas Menma berkali lipat atas yang dilakukannya terhadap Ino.
Naruto melangkah mendekati Menma yang ketakutan. Dalam hati rasa menyesal menyerangnya karena berurusan dengan Naruto dan membuatnya marah.
Kedua tangan Naruto terkepal siap ia layangkan pada Menma.
Teriakan Kushina dan Minato tidak menghentikan Naruto memukul kakak kembarnya itu.
Hingga teriakan Minato membuatnya berhenti.
" Cukup Uzumaki Naruto!".
.
Makasih udah mampir di cerita ini, makasih udah vote, comen 😄 semoga suka chapter kali ini.
Dwi
18-12-2018
KAMU SEDANG MEMBACA
I'M Not Idiot
FanfictionDia yang tersisih, selalu sendiri, dianggap angin lalu, dibenci tanpa tau salahnya. Dia yang berbeda, menyembunyikan perbedaan dirinya dari orang lain. . fanfic Naruto pertama gambar bukan milik Dwi, cerita milik Dwi.