Chapter 4

7.1K 258 8
                                    

Dia datang memberikan warna di kehidupan ku

★★★★

Keesokan harinya, Fitri sudah sampai disekolah tapi ia terlambat gerbang sekolah sudah ditutup.

"Duh... gimana nih? Gerbang udah ditutup lagi?" ujar Fitri kebingungan

Secara bersamaan Farhan datang yang kebetulan terlambat juga dan langsung memberi Fitri beribu pertanyaan. "Fitri? Lo kok masih diluar? Kenapa gak masuk? Jangan bilang lo terlambat juga? Kok tumben ya lo terlambat masuk sekolah, biasanya kan setiap hari lo berangkat pagi. Kenapa sekarang bisa terlambat? Apa jangan jangan lo begadang semalaman?"

"Bisa enggak sih nanya nya itu satu satu, dari pada cerewet nanya ini itu mending cari cara supaya bisa masuk!" protes Fitri

"Jalan pintas? Itu mah gampang. Sini ikut gue!" seru Farhan sambil menarik paksa tangan Fitri

Farhan membawa Fitri menuju pintu gerbang belakang yang tidak pernah dikunci.

"Kamu kok tau sih ada gerbang lagi? Jangan jangan setiap hari kamu terlambat?" tebak Fitri

"Yups. Udah sana masuk sebelum ada yang melihat."

"Terus kamu enggak ikut masuk juga?"

"Iya nanti gue masuk. Yang terpenting lo masuk duluan aja."

"Enggak apa apa aku tinggal." Farhan mengangguk, lalu dengan berhati hati Fitri masuk

Bel istirahat pun berbunyi. "Lo kenapa telat tadi pagi?" tanya Tania ketika dirinya dan Fitri di kantin

"Enggak apa apa, tadi tuh nyari angkotnya susah banget jadinya aku telat deh," jawab Fitri berbohong

'Ya allah, maafkan hamba mu ini yang telah berbohong. Maafin aku Tania karena aku terpaksa berbohong sama kamu,' batin Fitri

"Kalau lo butuh tumpangan, jangan sungkan minta bantuan ke gue. Iya?"

Fitri mengangguk

Flashback on

Setelah memasukkan semua keperluan sekolah ke dalam tas, Fitri berjalan melewati ruang makan, lalu tiba tiba dia dipanggil oleh ibu nya

"Sini kamu!"

"Ada apa, bu. Tadi Fitri udah nyelesain semuanya."

"Sini!!" sambil menyeret Fitri ke ruang makan dan menghempaskan tubuhnya ke lantai. Fitri meringis kesakitan

"Ibu kan sudah bilang kamu gak boleh pakai kerudung, masih aja pakai. Terus apa gunanya sih pakai kerudung? Terus kemarin kamu pulang diantar sama siapa?"

"Fitri pakai kerudung karena merasa nyaman dan merasa kalau aurat Fitri tertutup. Kemarin Fitri diantar sama temen Fitri."

"Temen apa temen? Disini lo bilangnya temen ntar di sekolah bilangnya lebih dari temen," ujar Rachel

"Beneran temen ka."

"Yakin cuma temen, tapi kok tadi kemarin gue lihat di sekolah perilaku lo ke dia lebih dari temen!" seru Aurel

"Oh... Jadi kamu udah berani berbohong sama ibu ya."

Lalu ibunya Fitri menampar pipi Fitri dengan keras. Fitri meringis kesakitan sambil memegang pipinya

"Ini balasannya karena kamu udah berani berbohong sama ibu. Udah sana pergi," usir ibu

Fitri pun memutuskan untuk pergi dari ruang makan. Bi Asih melihat kejadian tersebut meneskan air mata

'Maafin bibi non, bibi gak bisa bantuin non. Bibi hanya bisa berdoa, semoga non Fitri diberi kesabaran,' batin bi Asih

Fitri mengingat kejadian tadi pagi. Itu lah kenapa Fitri bisa terlambat masuk sekolah, beruntung tadi ada Farhan yang mau menolongnya

★★★★

Hai hai. Masih ada gak diantara kalian yang nungguin aku up cerita ini? Pasti ada dong. Maaf ya kalau aku jarang up🙏🙏

Kalau suka silahkan Vote dan jangan lupa tinggalkan Comen

INSTAGRAM : afshohaturrisalah

Surat Untuk Keluargaku [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang