Chapter 44

4.6K 119 3
                                    

Hanya dibutuhkan waktu dua puluh lima menit saja untuk sampai di rumah Fitri. Tapi kok ada bendera kuning berkibar diluar halaman rumah siapa yang meninggal, gumam Farhan

Melihat itu Fitri segera bergegas keluar mobil dan melihat apa yang terjadi dengan diikuti Tania dari belakang. Dari luar terdengar suara orang mengaji, perasaan Fitri jadi gak enak. Perlahan Fitri melangkah masuk dan dirinya kaget melihat siapa yang kini terbujur kaku, air mata tak bisa dia bendung lagi. "Ayah!" Fitri berlari ke arah mendiang ayahnya, dirinya menangis tersedu sedu

Baru saja Fitri ingin memeluk sang ayah tiba tiba Rachel menarik tubuh nya keluar dari rumah dan mendorong nya hingga tersungkur ke tanah, Tania menghampiri Fitri

"Kamu ngapain lagi kesini hah!!! Sekarang kamu seneng kan ayah meninggal!?" bentak Rachel

Fitri menggeleng, "Enggak ka. Hiks... Aku gak mungkin bersikap kayak gitu."

"Terus ngapain kamu kesini lagi!! Kepergian kamu itu membuat hidup kita jadi tenang dan sekarang kesini lagi. Ngapain... Kehadiran kamu disini itu gak guna! Lebih baik sekarang kamu pergi dari sini dan jangan pernah kembali lagi!! Ngerti!?" Rachel kembali masuk ke dalam rumah

Fitri menangis. Ya Allah segitu bencinya kah keluarga ku sampai aku diusir ketika ayah ku meninggal, gumam Fitri dalam hati

Farhan turun dari mobil mengajak Fitri dan Tania untuk pergi dari tempat itu. Selama perjalanan perkataan Rachel tanpa henti berputar di pikiran nya, terasa nyeri hati nya

"Kita ke rumah sakit lagi ya," ucap Farhan membuyarkan lamunan Fitri

"Eh tunggu. Kita ke sekolahan kamu dulu ya Han, bisa kan?" pinta Fitri

"Tapi kan kata..."

"Sebentar aja kok, aku cuma mau lihat gimana perkembangan keadaan sekolahku sekarang," potong Fitri

"Oke." Farhan segera membelokkan mobil ke arah sekolah

Sampailah mereka didepan gerbang sekolah. Farhan turun sebentar meminta izin ke satpam penjaga gedung sekolah. Setelah mendapatkan izin mereka memasuki area sekolah dan memarkirkan mobil

Mereka memulai berkeliling. Dimulai dari taman sekolah tempat favorit Fitri ketika sedang sedih lalu dilanjutkan ke perpus sekolah, kantin dan banyak tempat yang mereka kunjungi. Tempat kunjungi adalah kelas Fitri dan Tania. Di kelas ini Fitri meminta waktu sendiri ke Tania dan Farhan

Di kelas Fitri melihat ke sekeliling, nampak kenangan dulu dia bersama Tania seolah terulang kembali, lalu dirinya duduk di kursinya, air mata perlahan menetes. "Udah lama banget aku gak duduk di kursi ini sejak aku pindah sekolah," gumamnya

Tik...

Fitri menyentuh hidungnya dan dilihatnya darah menempel di jarinya, cepat cepat dia membersihkan darah di hidung sebelum Tania dan Farhan mengetahuinya. Tiba tiba Fitri merasakan sakit kepala yang sangat dasyat hingga membuat dirinya pingsan dengan posisi kepala menindih tangan kanannya

"Fit, kita pulang ke rumah sakit yuk! Kan tadi katanya cuma sebentar," ucap Tania

Karena tidak mendapat respon akhirnya Tania menghampiri Fitri. "Fit," panggilnya

Tania menggoyahkan tubuh Fitri tapi Fitri diam saja, karena penasaran dia perlahan mengangkat tubuh Fitri hingga posisinya jadi duduk dan betapa kagetnya melihat keadaan Fitri dengan banyak darah keluar dari hidung. "Farhan! Farhan!"

Farhan yang mendengar teriakan dari dalam kelas langsung berlari ke dalam. "Astaghfirullah!"

"Cepet bantuin gue, kita harus cepat cepat bawa Fitri ke rumah sakit," ucap Tania panik

Tania dan Farhan menggendong Fitri dan untung saja pak satpam ikut membantu, lalu mereka berterima kasih dan segera melaju ke rumah sakit

Huah😫😫😫
Ngga terasa cerita ini udah hampir selesai
Tungguin bab terakhirnya ya😢

Surat Untuk Keluargaku [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang