Chapter 24

5K 160 0
                                    

Assalamualaikum warahmatullah wabarokatuh

Hi! Aku akhirnya bisa update lagi setelah lama HIATUS
Kalian kangen sama cerita ini ga? Atau kalian malah kangen sama authornya😅 ga ding becanda, masa sih kalian kangen sama authornya

Kalau kangen sama cerita ini makanya vote dulu sebelum baca. Ok!😎

Happy reading

★★★★

Fitri beranjak lalu mulai membereskan kamar Farhan

"Eh Fitri, biar gue aja yang beresin. Mending lo-,"

"Enggak apa apa, itung itung balas budi karena kamu udah nolongin aku tadi," potong Fitri

Farhan mengangguk lalu mulai membereskan kamarnya dengan dibantu Fitri

5 menit kemudian mereka selesai membereskan kamar. Farhan mengajak Fitri mengobrol diluar ruangan

"Fit, gue tanya sekali lagi. Tadi lo gendong tas mau pergi kemana?" tanya Farhan

Fitri mengulum bibirnya lalu berkata, "Aku mau pergi dari rumah."

"Hah! Lo kabur dari rumah? Kenapa?"

Fitri diam

"Fitri, lo harus pulang ke rumah, nanti keluarga lo nyariin lo."

Fitri tersenyum miring, "Heh! Emangnya ada yang mau nyariin aku?"

"Kok lo ngomong gitu sih. Ya pasti ada lah salah satu keluarga lo yang nyariin."

Mata Fitri berkaca kaca, "Han, asal kamu tau, gak ada satu pun keluargaku yang peduli sama aku kecuali bi Asih tapi sayangnya dia udah dipecat dan nggak tinggal lagi di rumah aku."

Hati Farhan berdesir seakan tau perasaan Fitri. "Maafin gue ya! Gue gak tau kalau kenyataannya begitu," ucap Farhan

Fitri mengangguk sambil menghapus air matanya yang sempat menetes, "Tadinya aku berniat mau pergi ke rumah bi Asih."

"Lo ada alamatnya?"

"Ada." Lalu mengambil sesuatu dari kantong jaket, "ini!"

Farhan mengamati alamat rumah yang tertera disecarik kertas

"Bi Asih kasih alamat itu sehari sebelum dia pergi dari rumah," lirih Fitri

"Lo mau kesana?"

Fitri mengangguk

"Biar gue antar, gue tau alamat ini. Ayo!" seru Farhan sambil menggandeng tangan Fitri

"Bu, Farhan pamit pergi dulu ya," pamit Farhan

"Kemana?"

"Anterin Fitri ke rumah kerabatnya. Boleh ya bu, sebentar aja?"

"Ya udah boleh, tapi hati hati dijalan. Kamu cantik banget!" sambil memegang pipi Fitri

"Makasih bu!"

Farhan pun pergi mengantar Fitri ke rumah bi Asih

"Kamu serius tau alamat yang ku kasih ke kamu?" teriak Fitri karena suaranya kalah dengan suara deru motor

"Udah lo tenang aja. Insya Allah gue tau."

Setelah lama menempuh perjalanan jauh akhirnya mereka sampai di rumah bi Asih. Fitri turun dari motor lalu mengetuk pintu beberapa kali

Ceklek...

"Assalamu'alaikum bi!"

Melihat Fitri yang berkunjung ke rumahnya, bi Asih langsung memeluknya. "Non Fitri! Masya Allah, bibi kangen banget sama non," ujar bi Asih

Farhan yang melihatnya ikut tersenyum senang

"Fitri juga kangen banget sama bibi," ucap Fitri

Bi Asih melepas pelukan, dia melihat Fitri dari atas sampai bawah, "Kamu makin kesini makin cantik!"

"Bibi bisa aja,"

"Kamu kesini sama siapa?"

Fitri berbalik dan menyuruh Farhan untuk menghampirinya, dan Farhan menuruti permintaannya. "Sama dia."

"Assalamu'alaikum tante, saya Farhan," ujar Farhan

"Wa'alaikum salam, panggil bibi aja. Oh iya, ayo masuk! Saking kangen sama non Fitri sampai bibi lupa ngajak kalian masuk."

Lalu mereka masuk ke dalam rumah bi Asih. Fitri melihat isi rumah bi Asih, rumahnya terlihat sederhana namun sepertinya didalam rumah ini penuh dengan kebahagiaan tidak seperti rumahnya yang besar tapi tidak ada kebahagiaan yang bisa dirinya rasakan

"Maaf ya hanya ini yang ada," ucap bi Asih

"Iya gak apa apa kok bi, ini juga sudah cukup," ucap Farhan

Farhan meminum air yang diberikan bi Asih

"Disini bibi tinggal sama siapa?"

Tiba tiba Farhan tersedak

★★★★

Gimana ceritanya? Seru ga?

Maaf kalau bagian ini agak gaje😅 maklum masih dalam proses belajar. Maaf juga kalau mengecewakan🙏

Jangan lupa vote dan komen ya man teman😊😊

INSTAGRAM : afshohaturrisalah

Surat Untuk Keluargaku [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang