Chapter 39

4.9K 136 6
                                    

Assalamu'alaikum warahmatullah wabarakatuh

Jika kalian menyukai bab ini, silahkan pertimbangkan untuk memberikan vote

Selamat membaca kelanjutan ceritaku. Semoga kalian menikmati

★★★

" Sebenarnya apa yang terjadi sih?" tanya Tania setengah berteriak takut gak kedenger karena suara deru motor yang kencang

"Udah mending lo diem aja! Gue lagi fokus ke jalan nih!" seru Farhan menambah kelajuan motor di jalan yang kosong dan disaat yang sama, Tania terpaksa memeluk erat Farhan

Sesampainya di rumah sakit Farhan langsung berlari kencang menuju ruang inap Fitri tanpa peduli sahutan Tania yang tertinggal jauh dibelakangnya, ketika sudah didepan ruang inap dirinya langsung masuk ke dalam tanpa mengetuk pintu dulu. Di dalam ruangan terdapat Azam yang sedang terisak disamping ranjang tidur Fitri lalu Farhan melihat arah Fitri, apa yang dia lihat seperti mimpi kini gadisnya sekarang terbujur kaku diatas ranjang. Air matanya tidak bisa dia dibendung lagi, perlahan air itu membasahi pipi nya. Melihat itu tiba tiba dia merasa seluruh anggota badannya lemas, perlahan dia mendekati gadisnya itu. Pintu kamar terbuka dan masuklah Tania

"Fit, kenapa kamu cepet sekali meninggalkan aku. Padahal baru aja aku mau temuin kamu sama Tania, aku bawa Tania kesini. Aku mohon tolong bangunlah lagi!" ucap Farhan dengan suara pecah ikuti dengan menetesnya air mata membasahi pipi

Tania ikut terharu melihatnya. Dan disaat suasana sedang berduka tiba tiba...

Azam terkekeh pelan, Farhan menoleh, didalam hati dia bertanya tanya. Tania menghampiri mereka

"Ka Azam kenapa ketawa?" tanya Tania

"Hah? Ketawa hiks... Siapa yang ketawa?" pura pura menangis

"Loh bukannya tadi..."

Tiba tiba Fitri mengalami kejang kejang semua orang panik. "A... Aku panggilin dokter ya!"

"Fitri! Fitri!" Farhan dan Tania histeris

Tania menangis histeris, Farhan berteriak histeris memanggil nama Fitri. Detik berikutnya tiba tiba Fitri bangun dan bilang, "prank...." sebari tertawa terbahak bahak. Farhan dan Tania terkejut langsung memberikan tatapan tajam ke Fitri, seketika tawa Fitri terhenti

"Hehehe... Maaf. Aku tadi hanya becanda," ucap Fitri sambil tersenyum kuda

"Tau gak? Yang tadi itu gak lucu!" seru Farhan

"Aku kan cuma becanda," lirih Fitri menundukkan kepala

Farhan mengusap wajahnya gundah. "Becanda? Becanda gak kaya gitu juga, kamu tuh udah buat aku khawatir tau gak?"

"Ya udah aku minta maaf."

"Hh! Gak semudah itu."

Tania menggelengkan kepala. "Haduh... Farhan, lo gak boleh kayak gitu lagipula Fitri kan udah minta maaf dengan tulus sama lo masa lo gak mau maafin sih?"

"Maksud gue bukan itu Tan. Tindakan Fitri itu memang bener bener gak lucu, lo bisa lihat sendiri kan?" elak Farhan

"Iya gue ngerti tapi lo harus bisa maafin dong. Mungkin Fitri ngelakuin itu tuh ada maksud tersembunyi, iya Fit?" bela Tania

Fitri mengangguk lemah, "Iya, tadi itu aku cuma mau tau apakah perhatian kamu ke aku itu tulus atau gak dan aku lihat sepertinya perhatian kamu benar benar tulus." Dia tidak berani menatap wajah marah Farhan

Farhan menghembuskan nafas pelan. "Ya udah deh iya aku mau maafin kamu, aku juga minta maaf tadi udah marahin kamu. Jangan lakukan seperti tadi lagi ya? Aku takut itu semua akan terjadi dan aku gak mau itu."

"Iya." Fitri memberanikan diri untuk menatap wajah Farhan dan senyumnya mengembang

"Gue kangen banget sama lo." Tania memeluk Fitri

"Aku juga kangen banget sama kamu. Kamu apa kabar?"

"Kabar baik Fit. Lo sendiri gimana? Udah baikkan belum?"

"Lumayan, doain aja ya!"

"Lo gak boleh ngomong gitu, lo harus yakin kalau lo bisa sembuh," lirih Tania

Aku juga berharap seperti itu, batin Fitri

Huaaa aku jadi syedih😭😭😭😭

Surat Untuk Keluargaku [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang