Chapter 7

5.8K 239 7
                                    

Hari minggu tempat kerja Fitri libur. Ia hendak keluar kamar namun tak sengaja mendengar percakapan keluarganya di ruang keluarga.

"Kita jalan jalan yuk ma, pa," ucap Rachel

"Iya nih mah kita bosen setiap weekend di rumah terus," ucap Farel, kakak Fitri

"Gimana kalau weekend ini kita pergi ke puncak aja. 'Kan seru tuh," usul Aurel

Farel dan Rachel setuju dengan usul dari Aurel

"Oke mama setuju," ucap ibu

"Baiklah, karena semuanya udah setuju. Kalau begitu bagaimana kita berangkatnya sekarang aja? Mumpung belum terlalu siang," ucap ayah. Semua nya mengangguk

"Sebaiknya kita jangan mengajak Fitri, nanti acara weekend nya enggak seru," ucap Rachel

"Ya pastilah. Siapa juga yang mau ngabisin weekend sama dia. Iyuh," ejek Aurel

Air mata perlahan mengalir dari mata indah Fitri. 'Segitu benci kah kalian sama aku. Memangnya aku ada salah apa sama kalian?' batinnya. Tapi tiba-tiba kepalanya terasa berat lalu ia terjatuh tak sadarkan diri.

"Ya sudah, ayah siapkan mobil dulu, kalian cepat siap-siap," ucap ayah. Semua bubar dan pergi ke kamar masing masing untuk menyiapkan semua keperluan ke puncak

15 menit kemudian. Seluruh anggota keluarga, kecuali Fitri sudah siap pergi ke puncak

"Bi, kami pergi dulu. Tolong jagain rumah ya," ucap ibu ke bi Asih

"Baik nyonya," ucap bi Asih

Mereka pun pergi. Bi Asih heran, kok diantara mereka tidak ada Fitri? Bi Asih memutuskan pergi ke kamar Fitri untuk mengecek

Tok... Tok.. Tok..

"Non, non Fitri," panggil bi Asih dari luar pintu kamar

'Kok gak ada jawaban ya?! Jangan jangan-,.' Bi Asih segera membuka pintu yang kebetulan tidak di kunci. Setelah pintu terbuka, bi Asih kaget mendapati Fitri pingsan dengan rambut rontok banyak dengan darah segar keluar dari hidungnya. Bi Asih langsung mengangkat dan membawa Fitri ke rumah sakit.

Di rumah sakit, bi Asih mencoba untuk menelpon ibu tapi tidak satu pun panggilannya di jawab. Untungnya bi Asih masih mempunyai uang tabungan yang cukup untuk membayar administrasi rumah sakit

Tak lama kemudian dokter keluar, setelah lama bi Asih menunggu dokter keluar dari kamar inap Fitri

"Bagaimana keadaannya dok?" tanya bi Asih

"Apa ibu ini adalah orang tua Fitri?" tanya balik dokter

"Bukan dok, tapi saya yang mewakili orang tua nya," jawab bi Asih

"Oh begitu. Keadaan Fitri sekarang semakin parah, penyakit kanker yang di tubuhnya sudah menyebar dan mengenai obat yang sering dia minum, obat itu hanya pereda rasa sakitnya saja. Mungkin penyebab penyakitnya bertambah parah itu di sebabkan karena pikirannya terlalu membebani di otak, jadi saya saran kan supaya jangan terlalu banyak pikiran karena bisa menyebabkan penyakitnya bertambah parah," jelas dokter

Bi Asih mengangguk

"Apa Fitri mempunyai masalah sehingga menyebabkan otaknya bekerja terlalu keras?" tanya dokter

Bi Asih diam

"Kalau iya benar ada, saya saranin untuk menceritakan masalah nya kepada orang lain. Mungkin saja dengan bercerita ke orang lain bisa mengurangi reaksi berlebihan di otaknya," ucap dokter

Bi Asih berterima kasih, lalu dokter pergi untuk memeriksa keadaan pasien yang lain. Bi Asih masuk ke kamar inap Fitri dan melihat keadaan rambut Fitri yang semakin hari semakin menipis

"Bi, kenapa aku bisa ada disini?" tanya Fitri sudah siuman

"Tadi non Fitri pingsan," jawab bi Asih

"Bi Asih gak kasih tau ibu kan?" Bi Asih diam

"Bi, aku mohon sama bibi. Tolong jangan kasih tau ibu, kalau aku sakit." Bi Asih mengangguk

"Bi, aku mau pulang," ucap Fitri

"Tapi-,"

"Aku mau pulang, aku gak betah disini bi," potong Fitri

"Ya udah, bibi mau tanya ke dokter apakah non Fitri bisa pulang atau tidak," ucap bi Asih. Fitri mengangguk

5 menit kemudian. Bi Asih kembali bersama dokter

"Saya periksa dulu ya," ucap dokter sambil mulai memeriksa Fitri

Dan hasilnya Fitri boleh pulang, tapi dengan catatan dia tidak boleh kecapean. Dokter memberi resep obat untuk bi Asih tebus di apotik yang ada di rumah sakit ini

★★★★

Hai guys aku up lagi🎉 Sorry kemarin aku gak bisa up karena tiba tiba mood nulis aku hilang😔

Jangan lupa tinggalkan votedan comen 💬

Happy reading😊😊😊

INSTAGRAM : afshohaturrisalah

Surat Untuk Keluargaku [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang