Chapter 33

5.2K 163 17
                                    

Assalamu'alaikum warahmatullah wabarakatuh

Jika kalian menyukai bab ini, silahkan pertimbangkan untuk memberikan vote

Selamat membaca kembali ceritaku. Semoga kalian menikmati

★★★★

"Oh ya udah deh. Besok habis pulang sekolah gue kesana."

Perasaannya sedikit lega karena dia sudah tau dimana Fitri dirawat tapi dirinya juga sedih mendengar sedikit kondisi Fitri sekarang. Ingin rasanya waktu di percepat agar dirinya bisa cepet cepet melihat kondisi Fitri secara langsung. Tak terasa dirinya mulai terhanyut ke dalam alam mimpi

"Fitri. Enggak... Jangan, jangan pergi. Fitri!!" teriak Farhan yang terbangun dari mimpinya. Dengan keringat mengucur dari dahi

Dirinya mendapat mimpi kalau Fitri akan pergi untuk selama lamanya. Perasaan cemas menyelimuti. Gimana kalau yang gue mimpiin itu jadi nyata? Enggak... Itu gak mungkin terjadi, gumamnya dalam hati

"Farhan!! Bangun udah siang!!" Mendengar teriakan mama Farhan tersadar kalau dirinya harus berangkat sekolah. Dengan langkah terburu buru lari masuk kamar mandi

Sampai di sekolah ternyata gerbang sudah ditutup. Farhan menengok kanan kiri memastikan kalau gak ada orang. Saatnya untuk memanjat, gumamnya dalam hati. Pertama tama dia melempar tasnya masuk terlebih dahulu kemudian barulah mengambil ancang ancang memanjat gerbang

Farhan tidak tau kalau ada seorang guru BK yang sedang mengawasinya sedari tadi. Baru saja dirinya mengijakan kaki di tanah dari arah belakang telinganya ditarik hingga memerah

"Farhan, kamu ngapain masih disini!!"

"Aduh sakit bu. Ampun bu!"

"Kamu terlambat ya! Ayo ikut ibu."

Ditariknya telinga Farhan hingga masuk ruang BK. Panjang lebar Farhan dimarahi sesekali dirinya dibentak sampai telinga pengeng dan pada akhirnya dirinya dikasih hukuman untuk keliling lapangan dua puluh kali putaran. Farhan bisa menyelesaikan hukumannya pada jam istirahat

"Hei bro! Lo telat ya!" seru temannya bernama Irfan

"Iya."

"Muka lo kenapa? Kusut amat kayak baju belum disetrika. Hahaha." seru temannya yang lain bernama Faisal

Pikiran Farhan yang sedang kacau dibuat pusing lagi dengan ocehan mulut kedua temannya. Karena males meladenin akhirnya pergi ke rooftop, yang dia butuhkan adalah tempat yang sepi jauh dari keramaian

"Fitri. Lo tau gak semalam gue mimpiin lo, tapi dimimpi itu lo pergi selamanya dan gak akan kembali. Fit, gue berharap semoga Allah memberikan waktu sebentar buat gue ketemu lo." Tanpa sadar air mata mengalir perlahan

Akhirnya jam mapel terakhir selesai. Farhan segera menaiki motornya dan menginjak gas menuju rumah sakit, sebelumnya dia sudah mengirim pesan ke mama

📩
"Ma, hari ini Farhan mau jenguk Fitri di rumah sakit."

Setelah dikasih tau dimana ruang inap Fitri oleh suster, dengan langkah yang tergesah gesah dirinya langsung kesana. Kini Farhan berdiri didepan pintu ruang ICU, terlihat Azam yang duduk bersama Bi Asih

"Assalamu'alaikum."

"Wa'alaikum salam."

"Ka gimana keadaan Fitri?"

"Belum ada perkembangan, kalau kamu mau masuk? Nanti tunggu dokter selesai memeriksa Fitri."

Farhan mengangguk dan kemudian ikut duduk. Lima belas menit lamanya mereka menunggu dokter keluar, dan ketika dokter keluar sudah dihujani beberapa pertanyaan

"Bagaimana keadaan anak saya dok?" "Apa udah ada perkembangan?" "Kapan adik saya bisa melewati masa komanya dok?"

Itulah sederet pertanyaan mengenai kondisi Fitri. Mau tau jawaban sang dokter? Baca terus ceritaku ini. Jangan lupa tambahin cerita ini ke reading list kalian ya supaya kalau aku publish kalian ga ketinggalan notifnya😊

Follow juga akun ig ku: afshoha_turrisalah✅

Surat Untuk Keluargaku [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang