Chapter 30

5.4K 169 4
                                    

Assalamu'alaikum warohmatullah wabarokatuh

Gimana kabar kalian, sehat semua? Kalau sehat semua, alhamdulillah😇

Gimana bab yang tadi? Enak ga alur ceritanya? Kalau berkenan bisa tinggalkan komen

Jika kalian menyukai bab ini, silahkan pertimbangkan untuk memberikan vote

Selamat membaca

★★★★

Keesokan harinya. Seperti biasa Fitri ke sekolah diantar oleh Azam, ketika Azam hilang dari pandangan barulah dirinya masuk ke dalam sekolahan. Dari kejauhan ada sepasang mata yang menatapnya tajam seakan akan ingin menerkamnya tapi ditahan. Dirinya masuk kelas dan mengikuti pelajaran seperti biasa

Bel pulang berbunyi, baru saja Fitri membereskan buku buku tiba tiba Aurel dan Rachel beserta geng nya menarik dirinya paksa keluar yang kemudian membawanya ke gudang sekolahan. Di dorongnya Fitri sampai terjatuh hingga membuat parut di siku tangan kanannya

"Lo kemana aja kemarin? Kok gak pulang!!!" bentak Rachel

"Hei jawab. Mulut gak sih lo!!!" seru Aurel sebari menendang kaki Fitri

Fitri meringis kesakitan. Lalu Rachel menyuruh dua anggota geng nya untuk memegang kencang tangan Fitri untuk berdiri, dirinya mencondongkan wajahnya agar sejajar dengan wajah Fitri

"Gue tanya sekali lagi. KEMARIN LO KEMANA, KOK GAK PULANG? JAWAB!!!"

Lalu Aurel berdiri disamping Rachel. "KALAU ADA ORANG YANG NANYA ITU JAWAB!! Diem aja kerjaannya."

"Ma ... Maaf ka kemarin aku menginap di ru ... Rumah temen aku," ucap Fitri gemetaran

Kini Aurel mengambil alih, dirinya mencengkram kedua pipi Fitri dan mengangkatnya ke atas. "Ngapain lo nginep di rumah orang!! Emangnya lo gak punya rumah apa!??"

"Maaf ka, aku lupa kasih tau kalau aku mau menginap di rumah temen," ucap Fitri gugup

"Alah alesan aja!" Aurel melepas cengkraman tangannya

"Jatuhin dia!" perintah Rachel dan anggota gengnya melepas genggaman tangan hingga membuat Fitri jatuh tersungkur terlihat darah segar keluar dari hidungnya

"Oke kalau gak mau pulang, gak apa apa. Tapi dengan satu syarat lo gak boleh kembali lagi pulang lagi selamanya! Inget itu!!"

"Yuk cabut!" ucap Rachel

Dan semuanya meninggalkan Fitri sendirian di gudang. Badannya terasa nyeri dan darah dari hidungnya keluar semakin banyak lalu kesadarannya hilang. Tak lama kemudian samar samar terdengar seseorang datang menyelamatkannya dan membawanya ke ruang uks

Bau obat obatan membuatnya tersadar matanya mengedar melihat ke seluruh ruangan, ruangan yang tidak begitu asing baginya

"Akhirnya kamu sadar juga."

Dirinya menengok samping dan menemukan seseorang. "Kamu siapa?"

"Masa kamu gak inget sih sama aku. Namaku Dafa, kamu Fitri kan?"

Fitri mengangguk. "Dafa? Oh iya aku inget, kamu itu yang minta aku buat ngajarin kamu nulis puisi kan?"

"Yaps! Tuh inget."

"Hehehe."

"Untung aja pendarahan di hidung kamu udah berhenti, aku takut kenapa napa tadi," ungkap Dafa

"Eh! tadi aku mimisan ya?"

"Iya, banyak banget darahnya. Oh iya ada seseorang yang mau ketemu sama kamu."

"Siapa?"

Tak lama kemudian terdengar suara langkah kaki mendekat dan orang itu membuka pintu ruang uks, nampaklah wajah Farhan terlihat tangannya menjinjing tas milik Fitri

"Lo habis kemana? Gue udah cape cari cari lo seluruh lingkungan sekolah ... Dan gue dapat pesan dari Dafa kalau lo ada di ruang uks. Thanks ya bro," ujar Farhan dengan nafas yang terengah engah

Dafa mengangguk lalu keluar membiarkan Farhan berduaan dengan Fitri

"Gimana keadaan lo? Udah baikkan?" tanya Farhan

"Alhamdulillah lumayan. Sebelumnya makasih udah mau bawain tas aku."

"Oh iya gue lupa tas lo, nih." Farhan menyerahkan tas ke Fitri

"Makasih!"

"Sebenernya lo kenapa? Kok bisa berakhir di ruang uks sih?"

"Gak apa apa."

"Jangan boong sama gue, ayo cepet ceritain apa yang terjadi," paksa Farhan

Fitri pasrah dan mulai menceritakan apa yang telah terjadi sebenarnya. Farhan yang mendengarnya pun iba

"Fit, apa sebaiknya lo pulang ke rumah aja biar lo gak dilabrak sama Aurel dan yang lainnya?"

"Buat apa? Gak ada gunanya lagi, aku udah gak di sayangi lagi," lirih Fitri

"Ya sudah kalau emang itu keputusan lo gak apa apa, yang terpenting lo bisa menemukan kebahagiaan lo lagi," ungkap Farhan

Tuning...

"De, kamu lagi dimana? Kakak ada di parkiran."

"Dari siapa?"

Fitri terjingkat kaget. "Dari ka Azam."

"Apa katanya?"

"Ka Azam nyariin aku, katanya dia ada di parkiran nungguin aku."

"Oh. Hmm ... mau aku antarin kesana?"

Fitri mengangguk, "Boleh."

Farhan mengantarkan Fitri ke parkiran untuk bertemu Azam

"Yuk pulang!" ajak Azam setelah Fitri sampai

"Bentar ka. Han, meskipun aku baru mengenal kamu tapi menurut aku, kamu itu orang baik banget setia kawan pinter. Dan sekarang aku pamit karena mulai besok dan seterusnya aku gak ada disini lagi, aku minta sama kamu untuk terus semangat belajar supaya bisa tercapai cita cita kamu. Kamu adalah calon orang sukses Farhan," ucap Fitri dengan mata yang berkaca kaca

Sedetik kemudian Farhan membawa Fitri ke dalam pelukannya. Di dalam dekapan itu Fitri menangis

Di dalam hatinya mengatakan bahwa dia tidak rela meninggalkan sekolah ini karena disini lah semua kenangan tercipta bersama sama orang orang yang dia sayangi, tapi dengan berat hati dia harus rela pergi meninggalkan semua kenangan itu disini

Setelah puas memeluk, Farhan melepas pelukannya dan membiarkan Fitri pergi. Tak lama kemudian bayangan Fitri menghilang dibawa pergi Azam

★★★★

Happy Eid Adha Mubarrok man teman✨✨

Bagaimana ceritanya asyik kan? menyenangkan kan?

Suka dengan cerita ini, silahkan pertimbangkan untuk memberikan vote

Terima kasih

Ig ku: afshoha_turrisalah

Surat Untuk Keluargaku [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang