05

33 7 0
                                    

Januari 2018

Seperti biasa, satu kali dalam seminggu, Amanda mengikuti tapping di Ina-TV. Hari ini sudah tapping ketiga dan dirinya sudah lebih terbiasa menjawab pertanyaan-pertanyaan yang dilontarkan host. Tema hari ini tentang diet popular juga merupakan tema yang ringan dan mudah dibawakan dengan bahasa awam. Terlihat bagaimana Amanda menikmati tugasnya, senyum ramah terus terlihat di bibirnya.

Dari jauh, seseorang memasuki studio dan memperhatikan apa yang dikerjakan Amanda. Lelaki itu melihat bagaimana sosok yang sedang disorot kamera itu banyak berubah sejak bertahun-tahun yang lalu. Gadis yang tengah menjelaskan pentingnya pemenuhan nutrisi harian itu terlihat cerdas dan percaya diri. Tidak ada kesan pemalu dan ingin menyembunyikan diri seperti yang terjadi bertahun-tahun lalu.

"Dhis," sapa Wisnu ketika menyadari ada sosok Yudhis di dalam set-nya.

"Oh, Wis," sapanya kembali. Seolah tidak ada yang salah dengan kehadirannya disini.

"Ada apa Dhis?" Wisnu langsung mempertanyakan keberadaan Yudhis yang janggal.

"Oh, sorry sorry. Harusnya gue ijin dulu ya kalau mau kesini?" Yudhis tersenyum, "Gue tadinya mau ketemu orang disini,"

"Disini?" Wisnu semakin bertanya-tanya, "Kru sini?"

"Oh bukan," Yudhis menoleh ke tempat Amanda tadi berdiri, namun Amanda sudah tidak lagi berada disana. Hanya seorang host yang terlihat sedang berbicara ke arah kamera. Mungkin segmennya sudah selesai.

"So?" tanya Wisnu lagi. Walaupun Yudhis merupakan karyawan di Ina-Corp, bukan berarti Yudhis bisa masuk seenaknya ke dalam studio, apalagi hendak menemui seseorang disini.

"Pak Wisnu, maaf," seorang kru datang dan membisiki sesuatu pada Wisnu. Terlihat air wajah Wisnu berubah, seakan ada sesuatu yang harus dia kerjakan sekarang.

"Dhis, gue kesana dulu ya. Lo disini aja, jangan kemana-mana," perintahnya sebelum pergi.

"Sip," Yudhis tersenyum mengiyakan.

Lelaki itu segera mencari keberadaan Amanda diantara banyak pekerja yang sedang mengerjakan tugas mereka masisng-masing disana. Dirinya kemudian menemukan Amanda sedang berbincang dengan salah seorang kru. Tidak lama, Amanda terlihat menyudahi pembicaraan itu dan mengambil tempat duduk di deretan kursi yang tak jauh dari tempat Yudhis berdiri.

Yudhis berjalan mendekati Amanda yang sejak tadi belum memperhatikan kehadirannya.

"Halo Amanda," sapanya yang sontak membuat gadis itu terkejut.

"Kakak?" Amanda langsung berdiri canggung.

"Udah selesai tapping-nya?" tanya Yudhis ramah.

Hati Amanda mencelos, selama bertahun-tahun dirinya begitu menginginkan senyum ramah Yudhis untuk dirinya, dan sekarang senyum itu datang di tempat tak terduga seperti ini.

"Segmen aku udah Kak. Ini tinggal penutup aja, habis itu semuanya selesai," jawabnya sebisa mungkin menghilangkan kegugupannya.

"Oh, segmen kamu agak akhir ya?"

"Iya, kebetulan hari ni ditaruh di akhir,"

"Dhis," tiba-tiba Wisnu sudah berada di antara mereka.

"Nah, ini Wis yang mau gue temuin," Yudhis menunjuk Amanda dan bergerak mendekat ke arah Amanda sehingga membuat Amanda semakin terkejut. Amanda sendiri mulai bertanya-tanya mengapa Yudhis yang sekarang sangat ramah padanya, bahkan berdiri sangat dekat di sampingnya.

Wisnu mengerutkan dahinya, "Bu Amanda? Kalian saling kenal?" tanya Wisnu terkejut.

"Iya, dia adik kelas gue di Bali dulu," Yudhis memperkenalkan dengan bangga.

Dazzling MemoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang