Amanda, kamu masih di kantor?
Sebuah pesan masuk ke dalam ponsel Amanda. Pesan itu berasal dari Yudhis.
Amanda tersenyum kecil membaca pesan itu. Jelas saja ia masih di kantor. Ini baru jam empat sore. Namun bukan itu saja yang membuatnya tersenyum. Gadis itu senang karena Yudhis menghubunginya lagi setelah laki-laki itu tidak memberinya kabar selama akhir pekan kemarin.
Amanda juga tidak berani mengirimkan pesan pada Yudhis. Ia takut mengganggu, siapa tahu acara Yudhis ke luar kota itu adalah acara penting.
Satu hal yang Amanda tidak tahu, Yudhis juga merindukannya di Bandung. Yudhis bingung harus berbuat apa setelah mendengar ucapan-ucapan ayah Lala dan membiarkan kekasihnya itu menangis hanya karena belum siap menikah. Selanjutnya, detik demi detik yang Yudhis habiskan di rumah Lala dan Dimas jadi terasa seperti berada di neraka.
Lala menjadi lebih diam dan membuat suasana rumah kurang nyaman. Tentu saja hal itu membuat Yudhis juga tidak tahu harus berbuat apa. Gadis itu bahkan memintanya untuk kembali ke Jakarta Minggu siang, bukan Minggu sore atau malam seperti biasa. Yudhis yang merasa tidak enak, meyakinkan Lala untuk tetap pulang hari Minggu sore. Yudhis tidak ingin kepulangan mereka membuat orang tua Lala juga merasa tidak nyaman.
Lala baru saja akan pergi dalam jangka waktu lama ke luar negeri. Tidak baik untuknya jika ia pergi dalam keadaan kesal pada ayahnya.
Saat di Bandung kemarin, Yudhis ingin sekali menghubungi Amanda. Yudhis ingin menanyakan kabar Amanda dan sekedar mengobrol sedikit dengannya. Namun niat itu selalu diurunkannya. Ia tidak mau Lala atau orang lain melihat bahwa ia sedang saling berkirim pesan dengan Amanda. Tidak aman. Terlebih dengan kondisi seperti ini.
Maka dari itu, hari ini Yudhis berencana menemui Amanda. Senin siang ini Yudhis ditugaskan untuk menemui klien di sebuah perusahaan. Letak perusahaan itu cukup jauh sehingga Yudhis bisa saja langsung pulang tanpa kembali lagi ke kantornya.
Ternyata pertemuan bisnis mereka berjalan dengan singkat karena klien tersebut juga akan mendatangi sebuah meeting setelah pertemuannya dengan Yudhis.
Yudhis memanfaatkan kesempatan ini, lebih baik ia langsung saja pergi menemui Amanda di kantor Health and Fit. Melihat kondisi jalanan sekarang, kemungkinan Yudhis akan sampai di kantor Amanda pada jam lima nanti.
Masih donk, kan belum jam pulang.
Amanda mengirim sebuah balasan untuk Yudhis.
Yudhis sendiri tersenyum membaca balasan itu. Bagus, akhirnya ia bisa menemui gadis itu.
Aku habis meeting di luar. Kalau aku ke sana sekalian jemput kamu pulang gimana?
Yudhis mengetikkan balasan. Ditunggunya pesan masuk dari Amanda sebelum ia melaju menuju kantor Amanda.
Ngga balik kantor lagi?
Boleh kok kalau mau kesini. Tahu alamatnya kan?
Laki-laki itu tersenyum kembali. Tidak disangkanya ia akan segembira ini ketika menunggu untuk bertemu Amanda.
Ngga balik kantor juga gpp.
Nanti biar cari alamat lewat map online.
Kamu tunggu aja, mungkin jam 5 sampai.
Yudhis menyalakan mesin mobilnya dan membelah jalanan kota menuju kantor Amanda dengan senyum yang mengembang.
❀ ~ ☘ ~ ❀
KAMU SEDANG MEMBACA
Dazzling Memory
RomanceSeberapa lama Kau bisa bertahan ketika Kau menyukai seseorang? Apakah sehari? Seminggu? Setahun? Sepuluh tahun? Apakah menyukai seseorang begitu sulit sehingga Kau harus menyerah, atau justru begitu menyenangkan hingga Kau tidak dapat berhenti? Apak...