◇Tentang Perasaan◇

3.7K 200 5
                                    

               Prilly masih menatap Pria yang masih memeluknya.Tiba tiba seorang Pria berjas berjalan menghampiri mereka dan Melihat mereka berpelukan serta saling menatap.
"Mr.Ali" Ucap Pria itu.
          Pria itu adalah Ali.Ali terkejut dan dia mendirikan tubuh Prilly dengan tegap.Mereka berdua terlihat canggung.
"Ini Mr Ali dosen Penganti Bu Luna kan" Tanya Pria itu.
"Iya Pak" Ucap Ali tersenyum.
"Ayo Mr saya antarkan ke ruang Dosen dan Kalian berempat sana ke kelas kalian" Ucap Pria itu.
       Ali berjalan mengikuti Dosen itu
     Ali menoleh ke belakang dan menatap Prilly.Entah kenapa dia merasakan dulu pernah melakukan hal tadi tapi dimana.Ali berjalan meninggalkan mereka.Karin Cs masih menatap Prilly tajam.
"Ngapain lo pura pura terjatuh depan dosen ganteng itu" Ucap Karin Sinis.
"Eh lebih baik lo jual diri lo,Udah nggak ada harga diri lagi" Ucap Wanda.
             Mereka bertiga berjalan meninggalkan mereka.Prilly menangis mendengar perkataan Mereka.
"Benar kata mereka gue udah nggak ada harga diri lagi" Batin Prilly melihat Kartu nama mereka.
            Beberapa Saat Kemudian.
       Prilly sampai di kelasnya.Semua orang menatap Prilly sinis.Prilly berjalan ke bangkunya.Melihat banyak tulisan Di bangkunya dengan kata kata menyakitkan seperti Kata pelacur,Wanita rendahan dan Jalang.
Prilly duduk di bangkunya.Dia tak menghiraukan coretan di mejanya.Prilly menundukkan kepalanya.Dia memikirkan Alifian putra kecilnya.
            Tiba tiba seorang berjalan memasukin kelas.Semua Mahasiswi terpesona melihat Orang itu.
"Itu Dosen penganti Bu Luna ganteng banget"
"Iya ganteng banget masih muda lagi"
"Iya lah muda umurnya masih 22"
              Prilly mendonggakkan kepalanya.Dia terkejut menatap Mata hitam legam itu.Mata hitam legam itu menatap mata hazel Prilly.Mereka saling menatap.Ali memutuskan tatapan itu mengarahnya ke semua orang.
"Selamat Pagi semua,Saya Aliandra Prayadi penganti Bu Luna" Ucap Ali tersenyum.
"Apa dia benar Ali aku atau bukan tapi nama Mereka sangat berbeda walaupun depannya Ali,tapi wajah mereka sama,Aku yang salah orang dia bukan Aliku,Seharusnya lo sadar Prill, Ali udah meninggal,Karena tembakkan itu" Batin Prilly menahan Air matanya.
              Ali tak sengaja melihat Mata Prilly yang berkaca kaca.Entah kenapa Ali begitu sakit melihat Mata Prilly berkaca kaca seakan dia menangis.
              Beberapa Saat Kemudian.
        Bel Istirahat berbunyi.Semua mahasiswa dan Mahasiswi berjalan ke kantin.Kecuali Prilly yang berada di rooftop.Prilly duduk di bangku Rooftop sambil menangis.Prilly tidak mendapat kabar apapun dari Alifian dari Papanya.
"Maafin aku Kak Ali,Aku nggak bisa merawat Anak kita,Aku selalu berpikir kalau Aliandra itu Kak Ali,Tapi dia bukan Kak Ali,Wajah kalian aja yang sama,Seharusnya aku tau Kak Ali udah nggak ada" Batin Prilly.
"Kak Aliiii,Kakak dimana Apakah Kak Ali masih hidup atau udah nggak ada" Teriak Prilly menangis.
             Ali yang berada di ruang Dosen terkejut mendengar ada yang memanggil Namanya.
"Mr Ali,Ada apa" Tanya Dosen itu.
"Mrs,Selena dengar nggak ada yang manggil nama saya" Tanya Ali Melihat sekelilingnya.
"Nggak ada Mr Ali" Ucap Mrs Selena.
"Kok nggak ada sich jelas jelas gue dengar ya,Jelas banget di telinga gue" Batin Ali.
          Ali berjalan keluar dari ruang Dosen dan Berjalan keliling kampus.
Ali melihat tangga Rooftop.Entah kenapa hatinya menyuruhnya berjalan ke Rooftop.Ali pun berjalan ke rooftop.
           Disisi Lain Prilly berjalan mendekat ke Pembatas Rooftop.
"Maafin aku Kak Ali,Aku nggak bisa menjaga anak kita,Aku ingin nyusun Kak Ali aja,Kak Tunggu aku,Kita akan bersama sama disana" Ucap Prilly Menangis.
           Prilly berjalan menaikin pembatas rooftop.Prilly melihat ke bawah yang sangat tinggi.Prilly melompat dari Rooftop.Semua orang terkejut.Tiba tiba ada yang memegang tangannya.Prilly melihat orang itu Adalah Ali.
"Lepasin gue" Ucap Prilly memberontak.
"Nggak,Gue nggak mau lepasin lo" Ucap Ali menarik Prilly ke atas rooftop.
        Ali berhadapan dengan Prilly.
"Buat apa lo nolongin gue,Lo bukan Kak Alivendra Alfian gue,Lo hanya orang yang mirip dengan dia,
Seharusnya gue sadar lo bukan dia,Seharusnya gue nerima kernyataan dia udah nggak ada dan penantian gue sia sia,Gue ingin mati,Gue nggak bisa menjaga Anak gue dan Anak Kak Ali,Harusnya gue yang mati bukan dia,Karena Dendam gue kehilangan Cinta gue,Gue nggak mau hidup" Ucap Prilly menangis.
             Tiba tiba Ali menarik Prilly ke dalam pelukannya.Ali memeluk Prilly erat dan Dia menangis mendengar perkataan Prilly bagai kutukan buat dia.Jelas jelas Prilly mengatakan Ali lain bukan dirinya,Tapi kenapa dia nggak terima kalau Prilly mengatakan Alinya udah nggak ada.
"Anak lo aman aja dia masih ada sama gue,Kalau lo kehilangan cinta lo,Lo seharusnya nggak berniat bunuh diri,Lo masih memiliki Alifian yang masih sangat membutuhkan lo dan Orang yang lo cintai nggak mungkin tenang kalau lo kayak gini" Ucap Ali.
"Alifian sama lo" Ucap Prilly melepaskan pelukannya dengan Ali.
"Iya dia sama gue" Ucap Ali.
"Gue ingin ketemu anak gue" Ucap Prilly.
"Nanti ya gue akan bawa lo ketemu sama dia" Ucap Ali membelai Pipi Prilly.
"Lo memiliki wajah yang sama dengan dia,Tapi lo bukan dia,Dia udah pergi ninggalin gue untuk selamanya,Maafin gue karena gue pernah marah marah sama lo dan nampar lo di depan cewek lo" Ucap Prilly menangis.
"Dia bukan Cewek gue,Dia kakak gue,Gue udah maafin lo kok,
Walaupun gue bingung sich kenapa lo tiba tiba marah sama gue,Jelas jelas kita baru ketemu" Ucap Ali.
          Prilly berjalan membelakangin Ali.
"Sekarang gue sadar lo bukan Alivendra Alfian gue,Lo Aliandra Prahadi,Seharusnya gue sadar dia udah pergi ninggalin gue,Gue orang gila yang masih mengharapkan oramg udah nggak ada untuk kembali,Itu hal yang tidak mungkin dan Begonya gue berikan harapan palsu untuk Alifian kalau Papanya akan kembali,Gue nggak bisa bayangin gimana hidup Alifian,Kalau tau papanya nggak akan pernah kembali,Seharusnya gue sadar gue udah kehilangan cinta gue" Ucap Prilly.
"Kalau lo udah sadar gue bukan Alivendra Alfian,Lo mau ngapain" Ucap Ali.
"Gue akan Fokus merawat Alifian dan Menerima perjodohan Daddy gue,4 bulan lagi gue akan bertemu dengan Pria yang di jodohkan Daddy gue untuk gue,Awalnya Daddy nyuruh gue untuk berpikir apakah gue menerima perjodohan itu atau nggak,Karena Daddy nggak mau maksa gue untuk menerima perjodohan itu,Tapi sekarang gue harus bisa buka hati gue untuk Orang lain" Ucap Prilly.
              Ali terdiam mendengar perkataan Prilly.Entah kenapa Ali tidak rela mendengar Prilly akan bersama dengan orang lain.
"Selamat,Semoga lo dengan Pria itu bisa langgeng" Ucap Ali merasakan hatinya begitu sesak.
"Makasih" Ucap Prilly membalikkan badannya.
            Prilly menatap Ali.Ali menatap Prilly.Prilly ngerasa hatinya begitu nyaman di dekat Ali.Jelas jelas dia tau Ali bukan Ali kekasihnya.
"Makasih,Lo udah menyayangi Alifian seperti anak kandung lo sendiri,Gue juga bingung kenapa Alifian bisa seakan gitu sama lo,Jelas Jelas Alifian dingin dan Ketus,Susah banget dia akrab,Mungkin karena wajah lo Mirip dengan Ayahnya Makanya dia akrab sama lo,Gue udah Ngizinkan Lo untuk dekat sama Alifian,Mungkin dengan dekat dengan Lo,Alifian bisa melupakan Papanya" Ucap Prilly.
"Iya,Makasih lo udah izinkan gue dekat sama dia,Nanti kalau lo udah Nikah sama Pria yang di jodohkan Bokap lo ke lo,Lo undang gue ya" Ucap Ali Merasa Sesak.
"Pasti" Ucap Prilly merasa sesak.
           Prilly berjalan melewati Ali.
       Entah kenapa Ali merasa sesak mendengar perkataan Prilly.
"Ali kenapa perasaan lo nggak terima kalau Prilly bersama Orang lain,Jelas jelas Prilly bukan siapa siapa lo,Lo baru ketemu beberapa hari ini,Tapi kenapa perasaan lo sedalam ini ke dia" Batin Ali Merasa sangat sesak.
"Kenapa gue ngerasa nggak ingin jauh dari Ali,Jelas Jelas Aliandra bukan Alivendra kekasih kamu,Alivendra dan Aliandra berbeda kamu harus sadar itu dan membuka hati kamu untuk Pria yang akan di jodohkan ke kamu"
Batin Prilly.
              Ali menoleh menatap punggung Prilly dari jauh.
           Beberapa Saat Kemudian.
       Prilly dan Ali berjalan di lorong rumah Sakit.Ali membuka pintu ruang rawat Alifian.Ali melihat Alifian sedang menonton Televisi.
Ali menyuruh Prilly menunggu.Prilly menganggukkan kepalanya.Ali berjalan memasukin ruang rawat Alifian sambil tersenyum.
"Alfi" Panggil Ali.
          Alifian menoleh menatap Ali.
"Papa" Panggil Alifian Berdiri.
           Ali menghampiri Alifian dan Mengendongnya.Alifian memeluk Leher Ali sambil tertawa.Ali mendudukkan Alifian di brangkar rumah sakit.
"Papa ada mainan buat kamu" Ucap Ali menunjukkan mainan mobil mobilan ke Alifian.
"Yeay Mainan Makasih Pa" Ucap Alifian Menerima Mainan itu dengan Bahagia.
"Ada lagi satu kejutan untuk Alifian" Ucap Ali.
"Apa Pa,Kejutan ya" Tanya Alifian dengan bahagia.
"Ayo,Masuk" Ucap Ali memanggil Prilly.
            Prilly berjalan memasukin ruang rawat Alifian.Alifian terkejut melihat Prilly.Alifian langsung memeluk Ali dengan erat.
"Ma,Jangan Pisahin Alifian dengan Papa Ali,Nanti Alifian Bakal cari Papa kandung Alifian untuk membuat Mama bahagia,Tapi jangan Pisahkan Alifian dengan Papa Ali" Ucap Alifian.
"Sayang,Maafin Mama ya,Mama egois sama Alifian,Mama nggak akan misahin kamu dengan Papa Ali lagi,Kamu nggak perlu mencari papa kandung kamu Nak,Karena dia udah tenang di alamnya" Ucap Prilly mengusap rambut Putranya.
"Maksud Mama,Ayah kandung Alifian udah nggak ada" Ucap Alifian menangis di pelukan Ali.
            Ali terdiam entah kenapa dia merasakan sakit hati mendengar perkataan Prilly.
"Iya sayang,Maafin mama ya,Karena udah membohongin kamu selama ini,
Mama nggak ingin kamu sedih,Tapi kamu kan Ada Papa Ali yang menyayangi kamu seperti anak kandungnya" Ucap Prilly mengusap Pipi Alifian.
"Tapi Papa Ali bukan Ayah kandung Alifian,Atau tidak Papa Ali nikah saja sama Mama,Jadi Papa Ali jadi Ayah Alifian" Ucap Alifian.
             Prilly dan Ali terkejut mendengar perkataan Alifian.Mereka berdua saling menatap.
"Sayang,Mama nggak bisa menikah dengan Papa Ali,Karena" Ucap Prilly terpotong.
"Karena Papa akan menikah dengan wanita lain yang sudah menjadi Pilihan Opa Nathan,Tapi Papa akan tetap Menyayangi Alifian" Ucap Ali memegang Pipi Alifian.
              Entah kenapa Hati Prilly merasakan sakit.Karena Ali akan menikah dengan wanita lain dan Prilly akan di jodohkan dengan Pria lain.Alifian merasa sedih mengetahui ini semua.Dia ingin Papa Ali menikah dengan Mamanya.


BERSAMBUNG.




                 Vote And Comment.

Dendam Dan Cinta (New Version) [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang