◇Menanggung Beban◇

3.9K 199 7
                                    

                Beberapa Saat Kemudian.
       Ali dan Prilly sampai di depan rumah Prilly.Membawa beberapa Kantong berbelanja untuk Alifian.
Prilly menekan bel rumahnya.Tiba tiba Alifian membuka pintu rumah dan tersenyum bahagia melihat Ali dan Prilly.Ali dan Prilly membungkuk di hadapan Alifian.Alifian berlari memeluk mereka dengan bahagia.
"Gimana kamu baik baik aja Kan disini" Tanya Prilly.
"Baik baik aja kok Ma,Alifian kangen banget sama Mama dan Papa" Ucap Alifian.
"Papa juga kangen sama kamu,Alfi,Oh iya Papa ada bawa banyak barang untuk Alfi" Ucap Ali.
"Yeah" Ucap Alifian mengangkat kedua tangannya dengan Girang.
            Alifian menarik tangan Ali dan Prilly berjalan memasukin rumah Prilly.Mereka duduk di sofa dan Alifian membuka beberapa Paperbag dan Membukanya.Alifian melihat Banyak Pakaian,Mainan dan Makanan.Alifian mencoba pakaian pakaian baru ya.
"Bagus nggak Ma" Ucap Alifian.
"Bagus banget" Ucap Prilly.
"Alifian suka baju keren keren semua" Ucap Alifian.
"Itu pilihan papa kamu" Ucap Prilly.
"Kok selera kita sama" Ucap Alifian.
"Berarti kita sehati" Ucap Ali.
            Alifian merangkul bahu Ali dan Prilly.Alifian mengecup kening Ali dan Prilly.
"Makasih ya,Alifian sayang banget sama Mama dan Papa" Ucap Alifian.
"Papa juga Sayang Sama Alfi" Ucap Ali mencium Pipi Alifian.
"Mama juga Sayang sama Alifian" Ucap Prilly mengecup Pipi Alifian.
             Tiba tiba Gitara berjalan menuruni tangga dan terkejut melihat Ali dan Prilly.
"Eh kok kalian udah pulang bukannya 2 hari lagi" Tanya Gitara Bingung.
"Semalam ada ular di tenda Prilly,Jadi kita pulang awal,Karena hutan ya nggak Aman" Ucap Prilly.
"Kamu nggak apa apa Prilly" Tanya Gitara panik mendengar cerita Putrinya.
"Nggak apa apa Dad,Karena Prilly melempar ular itu dengan Garam,Jadi dia nggak mematok Prilly" Ucap Prilly.
"Maaf ya,Om saya lalai menjaga Prilly" Ucap Ali.
"Nggak Apa apa Ali,Asalkan sekarang Prilly masih selamat,Oh iya Kita makan yuk,Ali ayo ikut makan Bareng" Ucap Gitara.
"Saya pulang aja Om,Soalnya saya capek banget" Ucap Ali.
"Ya udah Hati Hati Ali" Ucap Gitara.
             Ali tersenyum dan berjalan keluar dari rumah Gitara.
             Beberapa Saat Kemudian.
        Ali sudah berada di gudang dan Duduk di sofa yang emang sudah di siapkan oleh Marina.Ali sudah menceritakan Semuanya Ke Marina kecuali Tentang Ali yang menolong Prilly dan Tidur bersama Prilly.Ali nggak menceritakan itu.
"Kenapa bisa sich kamu gagal,Untuk menghabisi satu orang aja kamu gagal berkali kali,Bukannya dulu dalam sekali kamu udah menghabisi satu orang" Ucap Marina Marah.
"Maksud Mama apa" Tanya Ali Bingung dengan Perkataan Mamanya.
           Marina terdiam karena keceplosan Memberitahu masa lalu Ali.
"Pokoknya mama tidak mau tau kamu harus bisa menghabisi Gadis itu,Kamu seriua nggak Sich membalaskan Dendam atas sakit hati kamu dan Kematian Papa kamu" Ucap  Marina.
"Ali serius untuk membalaskan dendam Ali ke mereka,Kalau Seandainya Ali nggak bisa menghabisi Gadis itu,Ali akan mencari Cara untuk menghancurkan Perusahaan Gitara dan Cafe gadis itu" Ucap Ali.
"Bagus,Kalau kamu bisa serius dengan dendam,Jangan sampai kamu jatuh cinta sama gadis itu,Kalau sampai gagal Mama akan menghabisi kamu" Ancam Marina.
"Iya,Ali tau,Papa dan Kak Bella mana" Tanya Ali karena Pas Sampai di rumah dia nggak melihat Kakak Tirinya dan Papa tirinya.
"Papa kamu lagi Nanganin Pasien di rumah sakitnya yang berada di luar negeri selama 2 bulan dan Kakak kamu sedang sibuk ngurusin persiapan pernikahannya" Ucap Marina.
            Ali terdiam karena Akan terpisah dengan Kakak Tiri yang selalu menyayanginya dan Kakak tiri yang selalu mendengar curhatan.
Ali sebenarnya membutuhkan Bella untuk menceritakan segala beban Pikiran karena dia merasa tertekan oleh Marina yang menuntutnya untuk membalaskan dendam.
               2 Bulan Kemudian.
       Sudah 2 Bulan Ali berusaha mencelakai Prilly tapi selalu gagal tapi malah Ali semakin dekat dengan Prilly.Ali selalu mendapatkan tekanan Marina.Ali menjadi sering murung.
Bella yang melihat Adiknya seperti banyak tekanan membuat dia ragu melanjutkan pernikahannya.Ali sering mengajak Alifia berjalan jalan membuat Beban Pikirannya berkurang sedikit.
          Malam harinya Ali duduk termenung karena besok malam dia akan menjalankan Aksinya untuk mengambil Akses Gitara.Ali duduk di balkon dengan termenung mengingat ancamannya.

Dendam Dan Cinta (New Version) [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang