5. Baper

35.9K 614 45
                                    


Aku berusaha untuk memajamkan mata ini, tetapi mata dan hatiku tidak bisa bekerja sama, hati ini merasa sangat gelisah, aku hanya membolak balikkan tubuhku di kasur bg ferdi.

Sesekali aku melirik ke arah dapur, untuk melihat apakah bg ferdi telah selesai membuatkan bubur untukku, tetapi sampai sekarang aku belum melihatnya sama sekali.

Hatiku sangat berdebar - debar sekarang, berduaan dengan bg ferdi di dalam satu rumah, adalah hal yang pertama bagiku, aku harus bisa mengontrol perasaanku, aku tidak ingin bg ferdi mengetahui perasaanku yang sebenarnya.

Jika semua itu sampai terjadi, aku sangat takut kehilanganya, aku tidak ingin bg ferdi menjauhi ku, apalagi bila dia sampai membenciku.

Tetapi otakku selalu memikirkan, jika aku bisa berduaan denganya, ingin tidur di pelukanya, dan merasakan kehangatan tubuhnya malam ini.

" Gimna Mas ? Sudah mendingan sekarang ? "

Tiba tiba suara bg ferdi mengagetkan ku, aku menyudahi lamunanku tentang dirinya.

Bg ferdi berjalan ke arahku, dan meletakkan bubur di atas meja yang ada di sampingku, aku tak bisa melepaskan pandanganku dari tubuhnya.

Bagaimana tidak, bg ferdi hanya memakai kaos tanpa lengan dan celana pendek, semua otot tubuhnya tercetak jelas, otot lenganya, dadanya yang bidang, perutnya yang sixpec dan tonjolan di selangkanganya, hingga membuatku lupa menelan air liurku sendiri.

Bg ferdi dengan santainya duduk di sampingku, dan memegang keningku.

" Hemm... Sudah gak terlalu panas lagi badan kamu " aku hanya diam menatapnya, apakah bg ferdi sengaja melakukan semua ini.

" Kok melihat abg sampai segitunya ? Seperti mau makan abg saja " ? Bg ferdi menoel hidungku

Hingga membuatku kaget, dan menormalkan perasaanku.

" Eh.. Itu.. Apaa... Ng.. Ngak apa - apa, cuma kaget aja kok bg ? " aku salah tingkah di buatnya

" Kaget ? Kaget kenapa ?? " bg ferdi menatapku untuk mencari tau akan keterkejutanku

" Nngg... Kaget, kaget karna melihat abg, kok abg memakai baju seperti ini, emang gak dingin ? " aku tak berani untuk menatapnya lagi, aku takut jika aku salah tingkah lagi

" Owh.. Kirain kaget kenapa, abg sudah biasa kayak gini kalau lagi di rumah, walaupun diluar hujan, tetapi di dalam rumah tetap anget, apalagi jika berduaan di kamar sama kamu seperti ini " bg ferdi tersenyum melihat kearahku

Aku kaget mendengar jawabanya, kenapa bg ferdi selalu memancingku, padahal aku sudah berusaha untuk bersikap biasa saja, aku telah menahan kejolak hati ini, agar tidak salah tingkah jika lagi bersamanya.

Apa jangan - jangan bg ferdi hanya lagi mengetesku saja, jika benar seperti itu, betapa bodohnya aku yang selalu baperan jika lagi bersamanya.

Aku hanya diam saja duduk di sampingnya, sekedar menatapnya pun aku tidak berani.

" yasudah kalau gitu, kamu makan ya buburnya, kalau masih pusing, minum obatnya nanti, abg akan tidur di luar "

Lalu bg ferdi berdiri dari sampingku, dan berjalan keluar, meninggalkanku seorang diri di dalam kamar, aku menatap kepergianya dengan segala rasa yang menyesakkan di dada.

Apa maksudnya melakukan semua ini, kenapa dia selalu menarik ulur hatiku, tadi dia berkata senang jika bersamaku, sekarang dia malah pergi gitu aja meninggalkanku sendiri.

Benar - benar tidak punya perasaan, apa dia pikir aku ini tidak punya hati perasaan, aku yakin jika dia tau perasaanku padanya, tetapi kenapa dia bersikap seolah tidak terjadi apa - apa padaku.

I Love You Abg Polisi Season 1 [ TAMAT ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang