31. Pengakuan

13.4K 376 161
                                    


Semenjak kepulangan Gerry dari rumah Jaka, dia menjadi lebih banyak diam, dan sering duduk sendiri, padahal aku sudah bertanya pada dia dan minta maaf, tetapi Gerry tidak menggubrisku sama sekali.
Karna aku tidak ingin masalahku dengan Gerry, bertambah panjang dan saling diam gini, aku memilih untuk berbicara padanya malam ini, karna Ayah dan Ibu kebetulan tidak ada dirumah.

" Gerry... Aku mau ngomong sama kamu ? ."

Aku duduk di samping Gerry yang lagi asik memainkan handponenya.

" Ngomong aja, ada apa ? ."

Gerry memang menjawabku, tetapi dia tidak melirikku sama sekali.

" Kamu masih marah sama aku ? ."

Aku mentapnya dalam, dan mengambil handpone dari tanganya.

" Marah kenapa ? ."

Dia masih saja bersikap cuek, dan seperti tidak mengerti arah pembicaraanku.

" GERRY ! Aku serius ngomong sama KAMU ?! ."

Aku merasa kesal dan agak meninggikan suaraku.

" Iya ! Gue marah sama lo, dan juga polisi brengsek itu, puas lo sekarang ?! ."

Gerry menajamkan ucapanya sama aku, dan juga mentapku marah.

" Maksud kamu apa ?! ."

Aku meminta penjelasan akan ucapan Gerry barusan.

" Gue suka sama lo Dimas, dan gue marah saat lo masih bersama polisi itu ! ."

" Ha ! Ger.... ."

Aku sangat kaget mendengar ucapan Gerry, hingga aku tidak sanggup untuk berkata apa.

Lalu Gerry menyandarkan badanya ke tepi ranjang, dan wajahnya terlihat muram.

" Sudah lama aku suka sama kamu, bahkan sewaktu kita masih kecil lagi, aku sudah sangat sayang sama kamu Dimas, tapi... Saat itu aku tidak tau, jika rasa sayang ini adalah rasa Cinta ."

Aku hanya terdiam mendengar ucapan Gerry, dan ikut bersandar di sebelahnya, mata kami sama - sama menatap kosong kedepan.

" Aku merasa senang dan sedih saat Ibu kamu nelfon waktu itu, aku senang karna kamu juga penyuka sesama jenis dan bertengkar sama pacar kamu, lalu aku sedih saat mendengar jika kamu ingin bunuh diri ."

Aku masih saja terdiam, mendengar pengakuan Gerrt yang mengejutkan.

" Aku pulang hanya untuk kamu Dimas.. ." 😢

Gerry memalingkan wajahnya dan mentapku, dan aku pun membalas tatapan Gerry.
Aku melihat air matanya jatuh menetes di pipi.

" Gerry... Aku mohon.. Jangan bersikap seperti ini, aku memang sayang sama kamu, tapi hanya sebatas saudara dan sahabat ."

Aku mentap sendu kearah Gerry dan juga meneteskan air mata.
Hatiku juga sakit dengan kenyataan ini, aku telah menyakiti sahabat terbaikku, yang selalu bersikap baik kepadaku dari dulu.

Lalu dia tersenyum dengan air mata yang masih menetes.

" Sampai kapanpun.. Aku akan tetap sayang sama kamu Dimas, karna cuma kamu satu - satunya yang ada di sini ."

Gerry menunjuk hatinya, hingga membuatku merasa bertambah bersalah kepadanya.

" Sudah lah Mas.. Kamu gak usah memikirkan perasaanku, dan menyuruhku untuk berhenti menyukaimu, karna sampai kapanpun aku akan tetap mencintaimu ."

Lalu Gerry beranjak dari tempat duduknya, dan keluar dari kamar.
Meninggalkan aku yang masih terdiam di dalam kamar.

Ya Tuhan... Mengapa berat sekali cobaan yang aku hadapi ? Aku memang salah dalam menjalani semua ini, tetapi aku mohon... Jangan Engkau tambah persulit aku menjalani semuanya.

I Love You Abg Polisi Season 1 [ TAMAT ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang