12. Perawan

37.4K 544 73
                                    


Keringat di tubuhku sudah mulai bercucuran, jari bg ferdi masih bermain di lubang anusku, baru satu jarinya yang nusuk - nusuk lubangku, aku sudah merasa sakit dan berkeringat.
Bg ferdi dengan telaten dan lembut memperlakukanku, tanganya yang satu lagi mengocok kontolku yang sudah mulai ereksi lagi.

Rasa sakit yang aku alami, agak berkurang karna permainan tangan bg ferdi di kontolku.

" Masih sakit yang ? "
Bg ferdi menatapku memastikan

" Udah agak lumayan enakan bg, tapi masih ada rasa perihnya " aku membalasnya dengan tatapan sayu

" Bagusnya kamu beli pelicinya tadi, itu akan membuatnya lebih mudah masuk, dan sakitnya agak berkurang"

Apa yang di katakan bg ferdi membuatku mengingat sesuatu.

" Ada kok bg, itu di laci lemari abg, aku sudah siapin semuanya, tetapi aku lupa tadi "

Aku benar - benar lupa akan pelicin itu, mungkin karna aku terlalu tegang dan takut.
Bg ferdi mengambil pelicin itu, lalu mengolesnya ke lobang anusku dan juga jarinya.
Hingga membuat jarinya lebih mudah masuk, dan mengurangkan rasa perih di anusku.

Bg ferdi masih memainkan lobangku dengan jarinya, agar lobangku terbiasa menerima tusukanya nanti.
Bg ferdi sudah memasukkan dua jarinya ke dalam lobangku.
Dan aku sudah mulai terbiasa dengan tusukan jarinya.

Ketika bg ferdi memasukkan tiga jari sekaligus, aku kembali merasa sakit.

Aaaakkkkk.... Perih bg....

Suaraku tertahan menahan sakit di anusku, bg ferdi mengeluarkan jarinya dan memasukkanya lagi dengan sangat lembut dan pelan.
Nafasku turun naik menahan perih di lobang anusku.

Ternyata seperti ini rasanya jika melakukan anal yang masih perawan, rasanya sungguh sakit dan perih.
Aku selama ini cuma pernah melihat film - film gay yang sudah tidak perawan, pantesan mereka merasa nikmat dan mendesah - desah gitu.

Entah sudah berapa menit bg ferdi memainkan jarinya di lobangku, sehingga membuatku mulai merasa nyaman.
Tiga jarinya sudah mulai terbiasa menusuk - nusuk lobang anusku.

" Gimna sayang ? Apa kamu sudah siap abg perawani ? "

Bg ferdi menyudahi permainan jarinya dan menatapku meminta persetujuan.

Aku sebenarnya masih takut untuk melakukanya, mengingat besar dan panjangnya kontol bg ferdi.
Tetapi aku tidak mungkin mengingkari janjiku, bukankah aku yang memintanya kepada bg ferdi.

" Aku sudah siap bg, tapi abg pelan - pelan sajah dulu ya ? Aku masih takut. "

Aku menatap pasrah pada bg ferdi.

Lalu dia berdiri di samping kasurku, dan mulai membuka satu persatu seragam polisinya.
Aku sebenarnya ingin melihat bg ferdi menggagahiku memakai seragam polisi.
Tetapi mungkin lain kali sajah, malam ini aku ingin dia dan aku sama - sama bugil.

Pahatan tubuh bg ferdi membuatku semakin bergairah, dan tidak sabar melihatnya mengagahiku.
Wajahnya yang tampan dan menawan, bibirnya yang manis, matanya yang tajam, dadanya yang bidang, otot lenganya yang berisi, dan kontolnya yang besar, itu semua membuatku semakin gila dan ingin menikmatinya.

Setelah semua pakaianya terlepas, bg ferdi lalu menaiki ranjang, dan mengangakat kedua kakiku ke bahunya.
Ku rasakan kontol bg ferdi menggesek - gesek di lobang anusku.
Aku menikmatinya dan juga mulai takut merasakanya.

Bg ferdi menambah pelicin di lobang keperwananku, dan juga memberi kan pada kontolnya.
Setelah merasa cukup pelicin, bg ferdi mulai menekan - nekan kontolnya di lobang anusku.
Dia kesusahan memasukinya, tetapi bg ferdi tetap bersabar karna dia berjanji tidak akan menyakitiku.

I Love You Abg Polisi Season 1 [ TAMAT ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang