CH. 8 - Heart to Heart

1.5K 157 33
                                    

"Some things are meant to come into your life, just not meant to stay."

-----

Sore itu sore yang sempurna buat jalan-jalan di taman. Hari itu Taehee gak ada jadwal bimbingan, skripsinya juga hampir rampung, tinggal nulis tektek bengeknya aja. Sementara Doyoung, meskipun lelah, tapi dia bersemangat buat nikmatin sore bersama Taehee. Akhirnya, sore itu, keduanya janjian di kedai es krim yang gak jauh dari rumah keduanya.

"Hai," sapa Doyoung sambil senyum. Dia lihat di kursi kedai kalau Taehee udah sampai duluan. "Udah lama, dek?"

Taehee menggeleng, gelungan rambutnya bergoyang sampai ikatannya lepas. Alhasil, rambutnya tergerai. "Yah, lepas." Keluh Taehee.

Doyoung akui, sore itu Taehee cantik banget. Tiap hari juga cantik sih, tapi gak tau kenapa, lihat Taehee hari ini rasanya kaya dia jatuh cinta pertama kali lagi sama Taehee. Rambut bergelombangnya yang harum tergerai sempurna, bibir plumnya tampak lembab, pipinya pink merona, penampilannya pun tampak lebih feminim namun tetap santai. Apalagi waktu dia nyoba ikat rambutnya lagi, parfum Taehee menguar sampai ke penciumannya Doyoung, belum lagi penampakan leher putih jenjang yang cukup sering jadi perhatiannya Doyoung. Semua itu godaan yang Doyoung selalu berusaha buat tahan selama ini, tanpa Taehee tahu.

"Sini, aku iketin rambutnya." Tawar Doyoung setelah susah payah mengembalikan fokusnya.

Doyoung kira Taehee bakal nolak, tapi ternyata tidak. Padahal, cewek itu paling gak suka kalau rambutnya dipegang-pegang. Doyoung gak tahu apa alasannya, Taehee cuma bilang kalau dia emang cuma gak suka. Jadilah, Doyoung untuk ke sekian kalinya yang tanpa mendapat protes Taehee, memegang rambut Taehee untuk mengikatnya. Sebisa mungkin Doyoung gak lihatin leher Taehee, yang tampak menegang, dan dia berhasil.

 Sebisa mungkin Doyoung gak lihatin leher Taehee, yang tampak menegang, dan dia berhasil

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Makasih, kak. Aku tadi pagi abis keramas, jadi masih jatuh banget rambutnya." Kata Taehee sambil tersenyum senang.

"Eung, sering-sering aja dek." Gumam Doyoung. "Rambut kamu juga halus banget." Tambah Doyoung dalam hati.

"Apa, kak?" Tanya Taehee, gak dengar.

"Eh, nggak. Bukan apa-apa." Kata Doyoung. "Kamu tadi kesini pake apa? Kok gak mau aku jemput?"

"Eoh? Pake bis. Gapapa... aku kasian sama kakak, kan baru pulang kerja. Biar gak bolak-balik." Jelas Taehee.

"Astaga dek, kenapa kamu kaya gitu, hm? Aku gak ngerasa capek tiap anter-jemput kamu. Kamu jangan kaya gitu lagi. Aku sedih karena udah jarang anter jemput kamu lagi karena jadwal kita udah beda."

Taehee terkekeh mendengar ocehan Doyoung. Ia mencubit pipi kekasihnya itu dengan gemas. "Lucu banget sih, kak."

"Tapi sayang, kan?" Tanya Doyoung.

"Sayang dong."

"Kalo gitu, cium sini." Titah Doyoung sambil menunjuk bibirnya.

"Ih, lagi banyak orang, kak." Gumam Taehee. "Mending pesen es krim yuk."

Good Guy or Stupid Guy? | END ✔Where stories live. Discover now