CH. 49 - Good Listener

927 145 67
                                    

"I can see that smile and can tell that you did more than move on" - Congratulations

------

Sejak Taehee gak memblokir lagi kontak Doyoung, cowok itu mulai kembali menghubunginya. Terkadang menanyakan tentang pekerjaan, kadang menanyakan hal di luar pekerjaan. Tentu saja, selain hal yang berkaitan dengan pekerjaan, Taehee gak menanggapinya.

Semakin lama semakin terasa rumit. Apalagi sejak bertemu dengan orang tuanya Doyoung terakhir kali itu. Bukan cuma Doyoung yang berbohong, dia juga udah membohongi kedua orang tua itu, juga orang tuanya sendiri. Ya, sampai sekarang Taehee kira sepertinya hanya beberapa teman di kantornya yang tahu. Taehee berpikir, alasan mengapa dia gak menceritakan ini kepada keluarganya adalah karena dia juga sebenarnya belum rela untuk menceritakannya. Tapi kalau mengingat Yuri yang udah mulai terang-terangan pada Taehee kalau dia sedang mendekati Doyoung, Taehee semakin bertekad untuk melepaskan cowok itu. Meskipun rasanya susah karena sampai saat ini dia juga masih belum bisa move on.

Hari sudah malam, jam menunjukan pukul delapan malam. Taehee memakai hoodienya dan berjalan keluar rumah menuju mini market.

"Taehee-ssi?"

Taehee berhenti berjalan, lalu menengok dan mendapati Jaehyun yang berdiri gak jauh di sampingnya.

"Ah, rupanya benar. Mau kemana malam-malam begini?"

"Makan ramen, di mini market. Kamu sendiri?"

"Aku habis lari." Jawab Jaehyun, yang Taehee setujui melihat Jaehyun yang berpakaian sporty lengkap dengan sepatu larinya.

Taehee tersenyum, lantas kembali melanjutkan jalan, sementara Jaehyun mengekorinya. Begitu mereka sampai di minimarket, Taehee langsung mengambil ramen instan dan botol air mineral, dia memasak ramen itu dan menambahkan potongan sosis ke wadahnya, lalu membawa makanannya itu ke meja di halaman mini market. Kemudian, Jaehyun kembali menyusulnya. Dia duduk di depan Taehee sambil membawa kopi panas.

"Kamu keluar malem-malem begini hanya untuk makan ramen?" Tanya Jaehyun.

Taehee mengangguk. "Aku bosan di rumah, terus aku ingin makan ramen sambil nyari udara segar. Jadi... ya udah."

Jaehyun hanya mengangguk kecil.

"Kamu ternyata beneran tinggal di daerah sini ya?" Ujar Taehee, setelah menyeruput ramennya.

"Emangnya waktu aku cerita, kamu pikir aku lagi bohong?"

"Yaa bukan gitu sih, aku kira cuma basa-basi." Tutur Taehee.

"Pelan-pelan makannya. Apa lidahmu gak terbakar?"

"Enggak. Kalau pun terbakar, aku hanya perlu memadamkannya."

Jaehyun tergelak, dia menyukai gaya bicara Taehee yang santai.

"Taehee-ssi, kenapa kamu berbohong?" Jaehyun tiba-tiba bertanya.

"Tentang?"

"Kita." Jawab Jaehyun langsung, membuat cewek itu seketika tersedak. "Kamu bilang sama Doyoung-ssi kalau aku kita pacaran. Kenapa?"

Taehee meletakan sumpitnya, lalu dia mengambil minumnya sebelum berkata, "Maaf ya. Itu... spontan. Aku cuma mau dia berhenti berusaha untukku lagi, tapi kayanya itu gak berpengaruh apapun." Jelas Taehee. "Oh, tapi tenang aja. Ini gak akan lama kok. Maaf karena udah lancang, ngaku-ngaku, terus bikin Jaehyun-ssi gak nyaman. Secepatnya aku bakal meluruskan masalah ini lagi."

"Dengan cara?"

Taehee langsung diam, berpikir. Dia juga belum tahu dengan cara bagaimana. Masa mau bilang kalau dia bohong tentang Jaehyun yang jadi pacarnya? Demi apapun, kebohongan yang dia tutupi ternyata semakin rumit, mempersulitnya dan sudah seperti drama. Taehee mendadak membenci dirinya sendiri karena berpikir dan bertindak terlalu gegabah.

Good Guy or Stupid Guy? | END ✔Where stories live. Discover now