CH. 67 - Truly Apart

1.2K 146 63
                                    

"In another life, I would be your girl
We keep all our promises, be us against the world
In another life, I would make you stay
So I don't have to say you were the one that got away" - The One That Got Away


-----

Taehee membuka matanya dan menemukan dirinya terbaring di ranjang rumah sakit sendirian. Dia langsung tersadar sepenuhnya, dan matanya langsung mencari keberadaan tunangannya itu.

Semalam Doyoung sempat mengeluh pusing, Taehee khawatir kalau telah terjadi sesuatu pada Doyoung selama ia tertidur. Cewek itu seketika panik, namun ia berusaha untuk tenang.

"Kak?" Panggil Taehee, mulai berjalan untuk mencari.

"Kak, kamu dim—"

Terdengar suara gagang pintu yang berderit, dan Doyoung terlihat baru keluar dari toilet.

"Kak, kenapa kamu gak bangunin aku kalo mau ke toilet?" Taehee mendesah lega saat menemukan cowok itu.

"Aku udah bisa sendiri kok. Lagian tidur kamu juga nyenyak banget." Jawab Doyoung santai.

"Lengan baju kamu kok basah? Kamu jatuh di toilet?"

Doyoung memperhatikan lengan bajunya, lalu mengalihkan kembali pandangannya pada Taehee. "Bukan, kesiram dikit tadi."

"Beneran?" Taehee menatap Doyoung curiga.

"Iya, beneran." Doyoung mengangguk, lalu melangkah mendekati Taehee dan meraih cewek itu ke pelukannya. "Pagi,"

"Hm, pagi juga." Balas Taehee, yang langsung dibanjiri perasaan lega. "Suasana hati kamu kayanya lagi bagus."

"Eung, I had another morning to wake up next to you. I'm so grateful." Gumam Doyoung, seraya mengusak kepala cewek itu dengan pipinya.

Taehee melonggarkan pelukannya, untuk mengamati lagi wajah Doyoung. Sepertinya ada yang berbeda. "Kamu keliatan pucat. Kepala kamu pusing lagi gak, kak?" Tanyanya, sambil merangkul pinggang Doyoung dan membawa cowok itu kembali duduk di atas tempat tidurnya.

Doyoung mengangguk pelan, sangat pelan. "Dikit, hehe."

"Ya udah, istirahat lagi ya."

"Kamu?"

"Aku mau siap-siap kerja." Jawab Taehee. Doyoung menatapnya tampak tidak rela, membuat Taehee tergelak. "Aku gak bisa bolos lagi. Aku juga udah minta cuti, tapi belum di-acc. Nanti kalo aku udah dapet izin, aku pasti pake waktunya buat nemenin kamu."

Akhirnya Doyoung membiarkan Taehee bersiap-siap. Dia memperhatikan Taehee yang mondar-mandir di depannya, menyiapkan keperluannya sendiri sebelum berangkat kerja dan juga beberapa hal yang Doyoung perlukan, agar nyonya Kim hanya tinggal duduk menemani anaknya itu begitu perempuan paruh baya itu datang menggantikan Taehee.

Ponsel Taehee juga pagi-pagi sudah beberapa kali berdering. Panggilan itu ada yang dari orang kantor dan ada juga dari pihak percetakan. Taehee menjawab semua panggilan itu, satu-persatu, dengan sabar.

"... oke, gak masalah. Mohon bantuannya ya. Nanti saya kabari lagi kalau udah ada kepastian. Terimakasih." Taehee memutuskan sambungan telepon itu, dan meringis pada Doyoung. "Ternyata kita kerjasama sama orang yang menyebalkan. Mereka punya pelayanan yang buruk."

Doyoung hanya diam.

"Hey, kenapa?"

Doyoung menggeleng lemah. "Aku kaya gak bantu kamu banget gak sih? Kamu nge-handle semuanya sendirian. Pasti susah kan?"

Good Guy or Stupid Guy? | END ✔Where stories live. Discover now