CH. 37 - She and He

1K 121 18
                                    

⚠️please read⚠️

Sebelum ke cerita, aku mau nyampein beberapa hal yg skrg lagi rame di base. Aku mantengin lho ya, beberapa authors wp, dan kalian jg pasti udh tau apa masalahnya. Baiklah, yg mau aku sampein adalah:

1. Jd pembaca yg bijak. Salah satu alasan aku msh setengah2/ bahkan gak promoin ff ini lwt mf di base adalah krn aku sadar ff ini gak cocok buat semua umur (aku jg blm difb sih😂). Jd aku minta, buat kalian yg msh di bawah umur, untuk gak baca ff ini. Atau setidaknya, melewati chapter yg udh aku ksh tanda. Be wise ya, or take it at your own risk.

2. Ini bukan ff ttg abusive relationship ya :( meskipun ada part dmn Jungwoo melakukan kekerasan pada Taehee, pada dasarnya Jungwoo baik, kalian mungkin udh tau itu. Dia jg melakukan itu cuma ketika terkena serangan panik, bahkan di ceritanya skrg dia udah gak gitu.

3. Cuma mau ngasih tau, chapter ini sbnrnya 2 chapter yg aku jadiin 1 😂 soalnya kependekan kalo dipisah, jd yaa alurnya bakal lebih kerasa cepet (?)

So yeah... kayanya itu aja yg perlu aku sampein biar gak kepanjangan. Aku liat kalian udah mulai aktif komen. Makasih ya, aku seneng mengetahui kalian suka cerita ini. Dan inget, ini cuma FANFICTION. Jangan judge casts disini ke real life, okay?! 🤗.

--------

"I keep myself thinking that everything's fine when it's actually not."

-------

Udara lembab dan hangat melingkupi ruangan kayu berukuran 3x3 itu. Taehee dan Yeri tengah menikmati sauna mereka. Adalah Yeri yang pertama menghubungi Taehee untuk bertemu sepulang mereka bekerja, cewek itu bermaksud mengajak Taehee untuk hang out dan gak ingin mendengar penolakan. Setelah diskusi singkat tentang tujuan, akhirnya kedua orang itu sepakat untuk sauna.

"Jadi, menurutmu aku terima jangan?" Tanya Yeri, yang pundaknya lagi dipijat sama Taehee.

"Kalo kamu suka ya terima aja, kalo enggak ya cari lagi." Balas Taehee jujur.

"Hmm... gimana ya, aku suka sih, tapi aku juga takut kalo dia cuma penasaran. Ribet kalo udah terlanjur sayang."

Taehee hanya tergelak.

"Oh oh!!! terus kamu tau gak? Mantannya cowok itu pernah kirim foto dia ke aku. Katanya, itu foto dia waktu mereka pacaran. Di foto itu, dia nunjukin tangan sama wajah dia yang memar. Aku gak langsung percaya sih kalo cowok itu pelakunya, tapi ya aku juga mau cari tau dulu." Tutur Yeri, membuat pijatan Taehee berhenti.

"Gantian dong!" Taehee menepuk pundak Yeri, sebelum memutar tubuhnya. Lantas Yeri gantian memijat bahunya Taehee.

"Yeri-ya, lebih baik kamu cari tau dulu. Jangan sampai terlanjur sayang. Nanti kamu seperti aku saat aku bersama Jungwoo." Lanjut Taehee, bermaksud memperingatkan.

"Kamu tau, dibalik wajah tampan, suara lembut, perhatian manis Jungwoo, dia punya emosi yang sulit dikendalikan. Kamu dulu sering tanya, kenapa bibirku lecet? Kenapa pipiku lebam? Kenapa tanganku memar? Itu semua sebenarnya ulah Jungwoo. Jangan katakan pada siapapun, tolong. Aku udah gak apa-apa. Aku menceritakan ini padamu karena kamu teman terdekatku dan Jungwoo. Dia hanya butuh seseorang yang mau menemani dan mendengarnya."

Yeri berhenti memijat bahu Taehee, lalu meremas bahu Taehee lembut. "Maaf, aku baru tau."

"Gapapa, aku juga dulu emang gak berencana buat cerita. Maaf juga karena aku bohong padamu, bilang kalau aku kejedot lah, jatuh lah." Taehee tertawa pelan. "Aku tau, kalo aku cerita tentang ini, mungkin orang sulit percaya karena sifat Jungwoo yang manis, aku juga gak mau orang meributkan hal ini dan berujung menghakimi Jungwoo. Dia gak pantas dihukum."

Good Guy or Stupid Guy? | END ✔Where stories live. Discover now