CH. 19 - Boy's Day Out

1K 112 9
                                    

"We loved with the love that was more than love." - Edgar Allan
-----

One chat received!

From: +821086196xxx
Kak Doy, ini Jeno. Kalo mo jadi hari ini, Jeno selesai latihan di gor ampe jam 3 sore.

Doyoung membaca chat yang ternyata dari Jeno. Dia hampir lupa kalau kemarin mereka janjian buat ketemu hari ini, Doyoung mau kasih "hukuman" buat Jeno karena anak itu kalah dalam permainan.

To: Lee Jeno
Oke. Jam 4 kita ketemu ya. Nanti aku ke gor aja.

From: Lee Jeno
Oh, yaudah.

Doyoung terkekeh. Sejujurnya dia cukup menyukai anak itu. Meskipun Jeno memang menyebalkan, tapi Doyoung tahu kalau Jeno anak yang baik.

Sekitar jam 4 sore, begitu selesai bekerja, Doyoung langsung ke gor tempat Jeno latihan. Gak perlu waktu lama buat Doyoung akhirnya menemukan anak itu.

"Ng... kak Doy mau minta apa dari Jeno?" Tanya Jeno langsung begitu mereka duduk bersebelahan di kursi tribun.

"Hm? Minta apa ya? Kakak gak punya permintaan khusus sih. Cuma mau ngobrol aja sama kamu." Jawab Doyoung santai sambil tersenyum.

"Ih apaan? Kak Doyoung mau minta Jeno bocorin rahasia atau aib Kak Taehee ya?"

"Nggak kok, aku udah tau kalo tentang itu." Jawab Doyoung santai. Meskipun sebenarnya dia juga gak tahu apa saja rahasia dan aib Taehee yang Jeno simpan, selama ini obrolan mereka hanya mengalir dan terbuka satu sama lain saja. Kalaupun ada yang gak Doyoung tahu, dia gak akan nanya ke Jeno, tapi tanya langsung ke Taehee.

"Terus apa dong?" Tanya Jeno.

"Kakak cuma mau kamu jadi temen kakak." Kata Doyoung.

Jeno tertawa, lalu menepuk pundak Doyoung. "Ceritanya baik-baikin aku supaya aku dukung hubungan kalian ya?"

 "Ceritanya baik-baikin aku supaya aku dukung hubungan kalian ya?"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Nggak lah. Kamu nolak pun, kakak tetep sayang sama Taehee. Emang kamu sebegitu gak sukanya ya sama aku?"

"Enggak, justru Jeno suka." Kata Jeno, bikin Doyoung kaget. "Jeno gak suka sama pacar-pacarnya kak Taehee tuh cuma waktu kak Taehee pertama kali pacaran, sama kalo tiap kali Jeno tau kak Taehee disakitin pacarnya."

"Emang waktu Taehee pertama kali  pacaran kenapa?" Tanya Doyoung.

"Ya aku jadi gak terlalu diperhatiin kak Taehee lagi lah." Jawab Jeno polos. "Aku tuh dari kecil paling deket sama kak Taehee, dia selalu ada buat aku. Pas kak Taehee punya pacar, terus sejak aku pindah ke Incheon dua tahun lalu, kak Taehee jadi jarang ada buat aku. Dia sibuk sekolah, sibuk pacaran, tapi semakin aku dewasa juga aku akhirnya bisa ngerti. Asal kak Taehee jangan sampe sedih aja, Jeno rela."

Doyoung cuma diam sambil mendengarkan. Terus Jeno lanjut bercerita lagi. "Jeno selalu dikasih tau sama kak Taehee tiap dia lagi pacaran sama siapa, terus kenapa mereka putus, terus kenapa kak Taehee sedih, dia suka cerita sama Jeno. Apalagi waktu dia pacaran sama yang namanya--"

"Jungwoo." Gumam Doyoung. "Udah, kamu gak usah ceritain itu. Aku gak suka ngingetnya." Sela Doyoung.

Jeno cuma senyum. "Kak Doyoung tau gak? Meskipun aku tau semua pacar kak Taehee yang sebelum-sebelumnya, tapi aku belum pernah ketemu mereka." Ujar Jeno. "Cuma baru kak Doyoung doang. Mungkin karena aku yang emang gak mau ketemu mereka, atau entah karena tiap aku mau ketemu mereka, kak Taehee selalu larang. Soalnya tiap mau aku datengin cowoknya, tiap hubungan mereka juga udah putus dan kata kak Taehee udah gak penting lagi."

"Terus kenapa kamu mau ketemu aku?" Tanya Doyoung, dia merasa gak nyangka.

"Simple aja, karena kakak pacar terlama kak Taehee. Terus kalian belum pernah putus, terus... kak Taehee juga keliatan lebih bahagia dan jadi lebih rasional sejak pacaran sama kak Doyoung."

"Oh iya? Padahal Taehee pernah ngajak putus, tapi putus bohongan sih." Kenang Doyoung sambil terkekeh.

"Jeno tau kalian cuma pacaran, tapi Jeno percaya sama kak Doyoung. Kakak jaga terus kak Taehee ya. Jeno sayang banget sama kak Taehee, dan Jeno rasa kakak pasti paham maksud Jeno karena kakak juga sayang banget kan, sama kak Taehee?"

"Paham, kamu bisa percaya sama aku." Ucap Doyoung sambil menepuk kepala Jeno. "Kamu dewasa juga ya."

"Ya iyalah. Kemaren-kemaren aku manja banget ke kak Taehee cuma buat ngetes kesabaran kak Doyoung aja." Ujar Jeno sambil tertawa. "Ternyata bener kata kak Taehee, kak Doyoung orangnya baik banget."

Doyoung tergelak, ia lalu mengacak rambut Jeno. "Kamu mau ikut aku dulu gak?" Tanya Doyoung.

"Ikut lah. Aku kan masih harus ngikutin kemauan kakak." Jawab Jeno. "Mau kemana emang?"

"Beli hadiah kelulusan buat Taehee, tapi kamu jangan kasih tau dia ya?"

"Siap, kapten!"

Keduanya lalu berdiri dan berjalan menuju motor Doyoung. Saat motor sudah melaju, Doyoung teringat sesuatu.

"Eh iya, kamu kok bisa dapet nomer aku?" Tanya Doyoung.

"Ohh.. itu, aku curi dari phonebooknya kak Taehee sejak setahun yang lalu." Jawab Jeno jujur. Yap, selama itu Jeno simpan nomer Doyoung dan baru tadi siang dia punya alasan buat ngehubungin nomer itu.

------

Jeno's instagram update!

Jeno's instagram update!

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

-oOo-

Thank you for following the story until this far ☺ I hope you enjoy every chapter of it. Jangan lupa vote dan comment 😗💚

Good Guy or Stupid Guy? | END ✔Where stories live. Discover now